Ramai Fenomena Cuci Darah di Kalangan Anak Indonesia, Ketua IDAI Soroti 5 Hal Penting
Jum'at, 02 Agustus 2024 - 14:00 WIB
“Kalau dia ada penyimpangan di situ, nah ini wajib dicari tahu, konsultasi ke dokter anak terdekat, mungkin perlu dilakukan general check up buat anak, sebagai kecurigaan awal anak yang terkena gagal ginjal,” sambungnya.
Bicara masalah tumbuh kembang anak, hal ini tentu berkaitan dengan stunting. Menurut dr Piprim, stunting juga bisa menjadi tolak ukur gejala awal anak gagal ginjal. Namun dalam kasus ini, kondisi stunting pada anak tidak semata-mata karena mal nutrisi, tapi karena didukung gejala penyakit ginjal yang telah dialami anak tersebut. Mulai dari mengalami anemia hingga pucat, lesu, hingga urie bermasalah.
“Ya jadi kan salah satu definisi stunting kan perawakan pendek akibat nutrisi atau penyakit kronik kan. Kalau dia misalnya di bawah lima tahun, anaknya udah lebih pendek dari umur seharusnya,” tuturnya.
“Tapi nggak hanya pendek, anak gagal ginjal tahap akhir itu juga disertai gejala wajah yang pucat, anemia, kemudian lesu, urinenya juga bermasalah, nah itu stunting karena penyakit kroniknya. Bukan semata-mata karena mal nutrisi,” pungkasnya.
Lantas, dari fenomena kasus gagal ginjal anak di Indonesia yang belakangan tengah ramai, apakah memang cuci darah menjadi jalan satu-satunya?
Bagi Anda yang masih penasaran, bisa saksikan selengkapnya terkait topik ini dan jangan lewatkan dialog dalam Program One on One bersama Samuel Purba di Sindonews TV hari ini, Jumat (2/8/2024) pukul 21.30 WIB.
5. Waspadai Stunting Gejala Gagal Ginjal
Bicara masalah tumbuh kembang anak, hal ini tentu berkaitan dengan stunting. Menurut dr Piprim, stunting juga bisa menjadi tolak ukur gejala awal anak gagal ginjal. Namun dalam kasus ini, kondisi stunting pada anak tidak semata-mata karena mal nutrisi, tapi karena didukung gejala penyakit ginjal yang telah dialami anak tersebut. Mulai dari mengalami anemia hingga pucat, lesu, hingga urie bermasalah.
“Ya jadi kan salah satu definisi stunting kan perawakan pendek akibat nutrisi atau penyakit kronik kan. Kalau dia misalnya di bawah lima tahun, anaknya udah lebih pendek dari umur seharusnya,” tuturnya.
“Tapi nggak hanya pendek, anak gagal ginjal tahap akhir itu juga disertai gejala wajah yang pucat, anemia, kemudian lesu, urinenya juga bermasalah, nah itu stunting karena penyakit kroniknya. Bukan semata-mata karena mal nutrisi,” pungkasnya.
Lantas, dari fenomena kasus gagal ginjal anak di Indonesia yang belakangan tengah ramai, apakah memang cuci darah menjadi jalan satu-satunya?
Bagi Anda yang masih penasaran, bisa saksikan selengkapnya terkait topik ini dan jangan lewatkan dialog dalam Program One on One bersama Samuel Purba di Sindonews TV hari ini, Jumat (2/8/2024) pukul 21.30 WIB.
(dra)
Lihat Juga :
tulis komentar anda