Film Djajo Kuliti Sisi Humanis Legenda Petualang Dondy Rahardjo
Minggu, 01 September 2024 - 15:10 WIB
Sekadar kilas balik, pada 9 November 2023 silam, salah satu senior dan juga guru pencinta alam, Dondy ‘Djajo” Rahardjo atau yang lebih dikenal Bang Djajo meninggal dunia. Ayah satu anak ini mengembuskan nafas terakhir saat dalam perawatan intensif medis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, akibat sakit yang dideritanya.
Semasa hidupnya Bang Djajo sangat aktif di dunia kepecintalaman dan menjadi anggota kehormatan di berbagai organisasi besar pecinta alam/pendaki gunung di Indonesia, antara lain di Mapala UI, APGI (Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia), Himpala Unas (Universitas Nasional), YEPE (Young Pioneer) Malang, IMPEESA Perbanas, TRAMP (Top Ranger And Mountain Pathfinder), dan banyak lagi lainnya.
Bang Djajo juga sebagai pendiri dan pembina di berbagai organisasi kepecinta alaman/pendaki gunung maupun rescue di Indonesia, seperti pendiri Yayasan Survival Indonesia, Pusat Informasi dan Pengembangan Pencinta Alam (PIPA), Yayasan KAPINIS Indonesia, ikut gabung di CASPELINA (Caving-Speleologi Indonesia) saat dirintis oleh Norman Edwin & Dr Kho, serta kerap terlibat di banyak kegiatan Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Perguruan Tinggi Muhammmadiyah se-Indonesia.
Selain itu, pria supel yang dikenal sebagai spesialis caving ini juga aktif di Vertical Rescue di FPTI, Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI), Global Rescue, Komisi SAR PB FAJI, PB FMI (Federasi Mountaineering Indonesia), PB FONI (Federasi Orienteering Nasional Indonesia) dan lainnya.
“Om Djajo buat saya adalah telaga ilmu bagi orang-orang yang haus akan ilmu petualangan. Sosok humble, tidak pelit berbagi ilmu dan sangat konsisten terhadap safety adventure. Beliau tidak ada kompromi untuk kegiatan-kegiatan adventure yang tidak menggunakan standar keamanan yang benar. Respect buat om Djajo,” ujar Wowor, Ketua U-Forty Jakarta.
Foto kenangan alm Djajo (kanan) bersama sahabat dekatnya Lody Karua,
owner Arus Liar, Citarik Bandung, Jawa Barat.
“Kalau di padepokan silat, Bang Djajo ini maha guru. Banyak sekali kader pencinta alam yang belajar sama beliau, termasuk saya. Yang berkesan, guru Djajo tak pernah meminta bayaran kepada orang-orang yang mau belajar dengannya. Guru Djajo ini juga volunteer sejati, dan tentunya sulit menemukan sosok volunteer seperti guru Djajo, yang memiliki kepedulian tinggi terhadap nilai-nilai kemanusiaan,” kata Fadlik Al Iman, anggota Mapala Stacia Univ Muhammadiyah Jakarta.
Semasa hidupnya Bang Djajo sangat aktif di dunia kepecintalaman dan menjadi anggota kehormatan di berbagai organisasi besar pecinta alam/pendaki gunung di Indonesia, antara lain di Mapala UI, APGI (Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia), Himpala Unas (Universitas Nasional), YEPE (Young Pioneer) Malang, IMPEESA Perbanas, TRAMP (Top Ranger And Mountain Pathfinder), dan banyak lagi lainnya.
Bang Djajo juga sebagai pendiri dan pembina di berbagai organisasi kepecinta alaman/pendaki gunung maupun rescue di Indonesia, seperti pendiri Yayasan Survival Indonesia, Pusat Informasi dan Pengembangan Pencinta Alam (PIPA), Yayasan KAPINIS Indonesia, ikut gabung di CASPELINA (Caving-Speleologi Indonesia) saat dirintis oleh Norman Edwin & Dr Kho, serta kerap terlibat di banyak kegiatan Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Perguruan Tinggi Muhammmadiyah se-Indonesia.
Selain itu, pria supel yang dikenal sebagai spesialis caving ini juga aktif di Vertical Rescue di FPTI, Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI), Global Rescue, Komisi SAR PB FAJI, PB FMI (Federasi Mountaineering Indonesia), PB FONI (Federasi Orienteering Nasional Indonesia) dan lainnya.
“Om Djajo buat saya adalah telaga ilmu bagi orang-orang yang haus akan ilmu petualangan. Sosok humble, tidak pelit berbagi ilmu dan sangat konsisten terhadap safety adventure. Beliau tidak ada kompromi untuk kegiatan-kegiatan adventure yang tidak menggunakan standar keamanan yang benar. Respect buat om Djajo,” ujar Wowor, Ketua U-Forty Jakarta.
Foto kenangan alm Djajo (kanan) bersama sahabat dekatnya Lody Karua,
owner Arus Liar, Citarik Bandung, Jawa Barat.
“Kalau di padepokan silat, Bang Djajo ini maha guru. Banyak sekali kader pencinta alam yang belajar sama beliau, termasuk saya. Yang berkesan, guru Djajo tak pernah meminta bayaran kepada orang-orang yang mau belajar dengannya. Guru Djajo ini juga volunteer sejati, dan tentunya sulit menemukan sosok volunteer seperti guru Djajo, yang memiliki kepedulian tinggi terhadap nilai-nilai kemanusiaan,” kata Fadlik Al Iman, anggota Mapala Stacia Univ Muhammadiyah Jakarta.
tulis komentar anda