Hari Ini, Tenaga Kesehatan Indonesia Mulai Divaksin
Jum'at, 15 Januari 2021 - 13:03 WIB
Dijelaskannya, kekebalan tubuh tidak langsung terbentuk pada penyuntikan pertama. Kekebalan baru akan tercipta dalam 2-6 minggu pasca penyuntikan kedua. Untuk itu, dirinya berharap pelaksanaan vaksinasi COVID-19 harus berjalan beriringan dengan penerapan protokol kesehatan 3M guna memberikan perlindungan optimal. Sehingga kekebalan imunitas bisa segera tercapai.
''Mudah-mudahan dengan dilaksanakan kegiatan vaksinasi ini, kita bisa mencapai herd immunity setelah 70% dari penduduk divaksinasi, yang targetnya oleh Bapak Presiden selesai dalam waktu 12 bulan,'' tutur dr. Dante.
Wamenkes berharap dengan diprioritaskannya tenaga kesehatan sebagai penerima vaksinasi, diharapkan dapat memberikan perlindungan dan keamanan saat mereka bertugas serta memberikan contoh yang baik bagi masyarakat agar tidak ragu untuk mengikuti vaksinasi COVID-19.
''Untuk memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa vaksin ini aman, sudah dilakukan uji klinis, sudah dilakukan kegiatan real vaksinasinya, sehingga masyarakat semakin percaya bahwa program vaksinasi ini sebenarnya baik untuk dilakukan secara luas,'' ucapnya.
Sebagai informasi, untuk memutus mata rantai penularan COVID-19, pemerintah menargetkan vaksinasi kepada 181,5 juta penduduk Indonesia. Saat ini telah disiapkan 31 ribu vaksinator untuk membantu pelaksanaan vaksinasi di seluruh Indonesia.
Setelah dilakukan vaksinasi kepada 1,4 juta tenaga kesehatan dan tenaga penunjang kesehatan, vaksinasi akan dilanjutkan untuk 17,4 juta petugas pelayanan publik esensial.
Untuk memenuhi kebutuhan vaksin, saat ini pemerintah tengah menyiapkan tambahan 12 juta vaksin sinovac yang saat ini sedang diproduksi PT. Bio Farma. Dipastikan vaksin yang akan disuntikkan telah melalui serangkaian pengujian ketat sehingga terjamin keamanan, mutu, khasiat yang dibuktikan dengan EUA dari BPOM serta fatwa halal dari MUI.
''Mudah-mudahan dengan dilaksanakan kegiatan vaksinasi ini, kita bisa mencapai herd immunity setelah 70% dari penduduk divaksinasi, yang targetnya oleh Bapak Presiden selesai dalam waktu 12 bulan,'' tutur dr. Dante.
Wamenkes berharap dengan diprioritaskannya tenaga kesehatan sebagai penerima vaksinasi, diharapkan dapat memberikan perlindungan dan keamanan saat mereka bertugas serta memberikan contoh yang baik bagi masyarakat agar tidak ragu untuk mengikuti vaksinasi COVID-19.
''Untuk memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa vaksin ini aman, sudah dilakukan uji klinis, sudah dilakukan kegiatan real vaksinasinya, sehingga masyarakat semakin percaya bahwa program vaksinasi ini sebenarnya baik untuk dilakukan secara luas,'' ucapnya.
Sebagai informasi, untuk memutus mata rantai penularan COVID-19, pemerintah menargetkan vaksinasi kepada 181,5 juta penduduk Indonesia. Saat ini telah disiapkan 31 ribu vaksinator untuk membantu pelaksanaan vaksinasi di seluruh Indonesia.
Baca Juga
Setelah dilakukan vaksinasi kepada 1,4 juta tenaga kesehatan dan tenaga penunjang kesehatan, vaksinasi akan dilanjutkan untuk 17,4 juta petugas pelayanan publik esensial.
Untuk memenuhi kebutuhan vaksin, saat ini pemerintah tengah menyiapkan tambahan 12 juta vaksin sinovac yang saat ini sedang diproduksi PT. Bio Farma. Dipastikan vaksin yang akan disuntikkan telah melalui serangkaian pengujian ketat sehingga terjamin keamanan, mutu, khasiat yang dibuktikan dengan EUA dari BPOM serta fatwa halal dari MUI.
(tdy)
tulis komentar anda