Usai Uji Coba, Moderna Klaim Vaksinnya Efektif buat Remaja 12-17 Tahun
Rabu, 26 Mei 2021 - 09:23 WIB
JAKARTA - Salah satu produsen vaksin Covid-19, Moderna. Inc diketahui baru saja menyiarkan kabar baik terkait efektivitas vaksin untuk kelompok usia remaja.
Mengutip Reuters, Selasa (25/5), Moderna menyatakan bahwa vaksin Covid-19 yang mereka produksi terbukti efektif pada remaja berusia 12-17 tahun dan tidak menunjukkan masalah keamanan baru atau besar dalam proses uji klinisnya.
Vaksin Covid-19 buatan Moderna sebelumnya, diketahui diautorisasi penggunaannya untuk kelompok usia dewasa, 18 tahun ke atas. Moderna Inc menyebutkan, pada awal Juni mendatang pihaknya akan menyerahkan hasil temuan studi efektivitas dan keamanan vaksin Covid-19 untuk remaja ke Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat serta badan regulator lain, untuk tujuan otorisasi penggunaan darurat pada awal Juni.
"Kami percaya diri bahwa mRNA-1273 sangat efektif dalam mencegah Covid-19 pada remaja," bunyi pernyataan Kepala Eksekutif Moderna, Stéphane Bancel.
Dalam proses mengevaluasi efektivitas vaksin Covid-19 buatannya pada kelompok usia remaja, Moderna melakukan uji coba vaksin pada sebanyak 3.732 orang remaja dengan rentang usia 12 sampai 17 tahun. Dua pertiga di antaranya mendapat vaksin dan sepertiga di antaranya mendapatkan plasebo.
Tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan respons imun yang setara dengan yang terlihat dalam uji coba besar fase 3 pada orang dewasa, yang menunjukkan hasil 94,1 persen efektif dalam mencegah Covid-19.
Dua pekan pasca suntikan dosis kedua, para peneliti tidak menemukan kasus Covid-19 pada kelompok peserta yang divaksin dibandingkan dengan empat kasus pada kelompok plasebo. Menghasilkan kemanjuran atau efikasi vaksin 100 persen, berdasarkan definisi kasus dari uji coba pada orang dewasa yang digelar oleh Moderna.
Para peneliti tidak menemukan masalah keamanan baru. Efek samping yang paling umum timbul setelah dosis kedua adalah sakit kepala, kelelahan, nyeri tubuh dan kedinginan. Moderna sendiri disebutkan masih dalam tahap mengumpulkan data keamanan.
Seluruh peserta studi penelitian dikatakan akan dipantau dalam jangka waktu 12 bulan setelah dosis kedua yang mereka terima, untuk menentukan perlindungan dan keamanan jangka panjang. Selain itu, yang teranyar Moderna juga sekarang tengah mengadakan uji coba vaksin untuk anak-anak dengan usia termuda, 6 bulan.
Mengutip Reuters, Selasa (25/5), Moderna menyatakan bahwa vaksin Covid-19 yang mereka produksi terbukti efektif pada remaja berusia 12-17 tahun dan tidak menunjukkan masalah keamanan baru atau besar dalam proses uji klinisnya.
Vaksin Covid-19 buatan Moderna sebelumnya, diketahui diautorisasi penggunaannya untuk kelompok usia dewasa, 18 tahun ke atas. Moderna Inc menyebutkan, pada awal Juni mendatang pihaknya akan menyerahkan hasil temuan studi efektivitas dan keamanan vaksin Covid-19 untuk remaja ke Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat serta badan regulator lain, untuk tujuan otorisasi penggunaan darurat pada awal Juni.
"Kami percaya diri bahwa mRNA-1273 sangat efektif dalam mencegah Covid-19 pada remaja," bunyi pernyataan Kepala Eksekutif Moderna, Stéphane Bancel.
Dalam proses mengevaluasi efektivitas vaksin Covid-19 buatannya pada kelompok usia remaja, Moderna melakukan uji coba vaksin pada sebanyak 3.732 orang remaja dengan rentang usia 12 sampai 17 tahun. Dua pertiga di antaranya mendapat vaksin dan sepertiga di antaranya mendapatkan plasebo.
Tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan respons imun yang setara dengan yang terlihat dalam uji coba besar fase 3 pada orang dewasa, yang menunjukkan hasil 94,1 persen efektif dalam mencegah Covid-19.
Dua pekan pasca suntikan dosis kedua, para peneliti tidak menemukan kasus Covid-19 pada kelompok peserta yang divaksin dibandingkan dengan empat kasus pada kelompok plasebo. Menghasilkan kemanjuran atau efikasi vaksin 100 persen, berdasarkan definisi kasus dari uji coba pada orang dewasa yang digelar oleh Moderna.
Para peneliti tidak menemukan masalah keamanan baru. Efek samping yang paling umum timbul setelah dosis kedua adalah sakit kepala, kelelahan, nyeri tubuh dan kedinginan. Moderna sendiri disebutkan masih dalam tahap mengumpulkan data keamanan.
Seluruh peserta studi penelitian dikatakan akan dipantau dalam jangka waktu 12 bulan setelah dosis kedua yang mereka terima, untuk menentukan perlindungan dan keamanan jangka panjang. Selain itu, yang teranyar Moderna juga sekarang tengah mengadakan uji coba vaksin untuk anak-anak dengan usia termuda, 6 bulan.
(nug)
tulis komentar anda