Harganya Jutaan Rupiah, Apa Itu Intravenous Immunoglobulin (IVIG)?
Minggu, 04 Juli 2021 - 03:13 WIB
JAKARTA - Sabtu (3/7), Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengumumkan harga eceran tertinggi (HET) resmi terhadap 11 obat yang paling sering digunakan dalam pengobatan Covid-19. Dari 11 macam obat yang disebutkan terdapat satu jenis obat dengan harga mahal dengan harga mencapai jutaan rupiah yang bernama Intravenous Immunoglobulin (IVIG).
Dalam keterangannya, Menkes Budi menyebut bahwa IVIG 5% 50ml infus dalam bentuk vial memiliki HET Rp3.262.300, serta IVIG 10% 25ml infus dalam bentuk vial mempunyai HET Rp3.965.000. Sementara IVIG 10% 50ml infus dalam bentuk vial dibanderol dengan HET paling mahal hingga mencapai Rp6.174.900.
Influencer Kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i menjelaskan, Intravenous Immunoglobulin adalah konsentrat immunoglobulin G yang diisolasi dari plasma donor yang normal. Terapi IVIG menjadi satu alternatif pilihan terapi, terutama pada kasus Covid-19 yang berat.
"Penelitian untuk IVIG pada Covid-19 belum terlalu banyak, dan sebagian besar adalah laporan kasus tunggal maupun serial, serta studi observasional," kata dr. Fajri saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Sabtu (3/7).
Berdasarkan Pedoman Tatalaksana Covid-19 dari 5 perhimpunan, dr. Fajri membeberkan bahwa berbagai publikasi yang ada saat ini, tampaknya terapi dengan IVIG memberikan hasil yang baik. Tapi dengan bukti yang masih sangat sedikit dianjurkan penggunaannya terbatas pada kondisi yang berat dan kritis. Penggunaan IVIG lebih bersifat ke live saving.
"Dosis IVIG yang digunakan pada berbagai studi ini sangat beragam, tapi sebagian besar studi ini menggunakan IVIG dosis besar yaitu sekitar 0,3-0,5 gram/kgBB/hari selama 3 atau 5 hari berturut-turut," pungkasnya.
Dalam keterangannya, Menkes Budi menyebut bahwa IVIG 5% 50ml infus dalam bentuk vial memiliki HET Rp3.262.300, serta IVIG 10% 25ml infus dalam bentuk vial mempunyai HET Rp3.965.000. Sementara IVIG 10% 50ml infus dalam bentuk vial dibanderol dengan HET paling mahal hingga mencapai Rp6.174.900.
Influencer Kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i menjelaskan, Intravenous Immunoglobulin adalah konsentrat immunoglobulin G yang diisolasi dari plasma donor yang normal. Terapi IVIG menjadi satu alternatif pilihan terapi, terutama pada kasus Covid-19 yang berat.
"Penelitian untuk IVIG pada Covid-19 belum terlalu banyak, dan sebagian besar adalah laporan kasus tunggal maupun serial, serta studi observasional," kata dr. Fajri saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Sabtu (3/7).
Berdasarkan Pedoman Tatalaksana Covid-19 dari 5 perhimpunan, dr. Fajri membeberkan bahwa berbagai publikasi yang ada saat ini, tampaknya terapi dengan IVIG memberikan hasil yang baik. Tapi dengan bukti yang masih sangat sedikit dianjurkan penggunaannya terbatas pada kondisi yang berat dan kritis. Penggunaan IVIG lebih bersifat ke live saving.
"Dosis IVIG yang digunakan pada berbagai studi ini sangat beragam, tapi sebagian besar studi ini menggunakan IVIG dosis besar yaitu sekitar 0,3-0,5 gram/kgBB/hari selama 3 atau 5 hari berturut-turut," pungkasnya.
(nug)
tulis komentar anda