Cepat Menyebar, Omicron Disebut Tidak Lebih Ganas dari Varian Delta
Jum'at, 24 Desember 2021 - 12:01 WIB
"Tapi, penelitian di Skotlandia ini menunjukkan bahwa hampir 24.000 kasus Omicron didominasi orang dewasa muda berusia 20-39 tahun," ungkap laporan tersebut.
Karena angka kasus tersebut, menjadi alasan juga mengapa Omicron lebih rendah risikonya dibandingkan Delta untuk dirawat di rumah sakit. Pasalnya, orang yang berusia muda memang jauh lebih kecil kemungkinannya alami gejala parah akibat virus corona.
Hal ini yang menjadi perhatian utama Matthew Binnicker, direktur virologi klinis di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, bahwa karena kasus di Skotlandia banyaknya anak muda yang memang tidak begitu berisiko alami gejala parah akibat Covid-19, temuan peneliti bisa menjadi bias.
"Kesimpulan yang dibuat peneliti bisa menjadi bias, karena presentasi kasusnya memang didominasi usia muda," kata dia.
Meski begitu, hasil temuan Skotlandia dianggap menarik. Namun, menjadi catatan bersama bahwa karena karakter Omicron yang mudah menyebar, kewaspadaan melonjaknya jumlah kasus, walau tidak parah, tetap harus diperhatikan.
Studi ini diketahui belum ditinjau oleh ahli yang merupakan gold standar suatu penelitian ilmiah bisa dipercaya secara utuh.
Karena angka kasus tersebut, menjadi alasan juga mengapa Omicron lebih rendah risikonya dibandingkan Delta untuk dirawat di rumah sakit. Pasalnya, orang yang berusia muda memang jauh lebih kecil kemungkinannya alami gejala parah akibat virus corona.
Hal ini yang menjadi perhatian utama Matthew Binnicker, direktur virologi klinis di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, bahwa karena kasus di Skotlandia banyaknya anak muda yang memang tidak begitu berisiko alami gejala parah akibat Covid-19, temuan peneliti bisa menjadi bias.
"Kesimpulan yang dibuat peneliti bisa menjadi bias, karena presentasi kasusnya memang didominasi usia muda," kata dia.
Meski begitu, hasil temuan Skotlandia dianggap menarik. Namun, menjadi catatan bersama bahwa karena karakter Omicron yang mudah menyebar, kewaspadaan melonjaknya jumlah kasus, walau tidak parah, tetap harus diperhatikan.
Baca Juga
Studi ini diketahui belum ditinjau oleh ahli yang merupakan gold standar suatu penelitian ilmiah bisa dipercaya secara utuh.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda