Daftar Aktivitas dengan Risiko Tular COVID-19 Tinggi hingga Rendah

Kamis, 11 Juni 2020 - 13:42 WIB
Menonton konser berskala besar termasuk aktivitas yang berisiko tinggi menularkan virus corona baru. Foto Ilustrasi/Freepik
JAKARTA - Di masa pandemi COVID-19 , banyak aktivitas warga yang dibatasi. Sejumlah pakar kesehatan di Michigan, Amerika Serikat, mengklasifikasi beberapa kegiatan yang dianggap berpotensi menularkan virus corona baru. Apa saja?

Setelah menjabarkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi "pintu" penularan COVID-19, Direktur Riset Penyakit Menular Beaumont Health Dr. Matthew Sims, Direktur Medis Pencegahan Infeksi McLaren Health Care Dr. Dennis Cunningham, Spesialis Penyakit Infeksi Dr. Mimi Emig, dan Direktur Medis Pencegahan Infeksi Henry Ford Macomb Dr. Nasir Husain juga membeberkan sejumlah aktivitas yang dianggap bisa menularkan virus.

Para dokter tersebut menggarisbawahi lima hal yang membuat kegiatan masyarakat menjadi sangat berisiko, yaitu lokasinya berada di luar atau dalam ruangan, kedekatan jarak antarorang, durasi kegiatan/pertemuan, kemungkinan dijalankannya protokol kesehatan, dan tingkat risiko pada masing-masing individu. ( )

Mengutip laman MLive, berikut daftar aktivitas yang berisiko menularkan virus COVID-19 dengan level 1-10 menurut para pakar di atas. Level 10 adalah yang paling berisiko, dan level 1 yang risikonya terendah.

1. Konser Musik Akbar



Tingkat Risiko 9

Aktivitas yang paling tinggi level risiko penyebaran virusnya menurut Dr. Matthew Sims dan kawan-kawan adalah konser musik berskala besar. Di lokasi konser, orang di Barat sana biasanya suka menonton sambil minum alkohol. Belum lagi mereka pasti berdiri berdekatan satu sama lain.

"Dengan mereka bernyanyi bersama saja sudah jelas berpotensi menularkan virus," ujar Dr. Emig

2. Makan Prasmanan

Tingkat Risiko 8

Acara makan-makan secara prasmanan lebih berbahaya ketimbang makan di restoran, tapi tidak separah di bar. Antrean serta penggunaan alat ambil makanan secara bergantian berpotensi menyebabkan penularan virus. Tapi, kalau prasmanannya diatur misalkan dengan membatasi antrean dan lain-lain, kemungkinan risiko penularan virus bisa ditekan.

3. Olahraga Basket

Tingkat Risiko 7

Para ahli sepakat bahwa olahraga rekreasional yang dilakukan secara outdoor memiliki level penularan yang rendah. Tapi, olahraga yang memungkinkan kontak fisik seperti basket adalah pengecualian.

Kalau mau risiko yang lebih rendah, Anda disarankan bermain basket sendiri atau bersama anggota keluarga Anda di rumah.

4. Naik Boat

Tingkat Risiko 6

Naik boat dengan anggota keluarga mungkin tidak berisiko. Tapi, kalau itu dilakukan bareng sekelompok orang yang tinggal berjauhan dengan Anda tentu amat berisiko. Sebab, di atas boat penumpang biasanya akan minum-minum dan banyak ngobrol.

5. Pesta Makan Malam di Rumah

Tingkat Risiko 5

Pertemuan indoor membawa risiko lebih besar ketimbang yang dilakukan outdoor. Kalau mau menggelar acara makan malam di dalam rumah, para pakar menyarankan agar Anda membatasi jumlah orang yang ikut berkumpul.

6. Barbaque-an

Tingkat Risiko 5

Pertemuan atau gathering di area outdoor akan lebih memudah kita mengatur orang untuk jaga jarak. Kalau mereka semua bermasker dan selalu menjaga jarak, para ahli menilai aktivitas barbeque-an bisa jadi lebih rendah risiko menyebarkan virusnya.

7. Bowling

Tingkat Risiko 5

Bola bowling, meja, konsol, dan peralatan lain yang ada di arena permainan bola gelinding ini harus rutin dibersihkan kalau Anda mau aman beraktivitas di sana. Jangan lupa tetap pakai masker dan tiap lane harus dibiarkan terbuka untuk mengurangi risiko sebaran virus.

8. Klinik Gigi

Tingkat Risiko 4

Dr. Matthew Sims dan kawan-kawan sedikit berbeda pendapat dalam memberikan poin level risiko untuk pelayanan di klinik gigi. Ada yang bilang berisiko rendah, sedang, bahkan tinggi.

Dokter gigi sudah pasti rutin memakai masker dan akan memakai alat pelindung diri tambahan seperti surgical mask dan face shield. Meski demikian, Dr. Emig masih menganggap pelayanan di klinik gigi memiliki risiko tinggi penularan virus, bahkan lebih tinggi dibandingkan aktivitas di salon.

"Proses membersihkan gigi akan membuat apapun yang ada di mulut pasien menguap di udara. Jika seseorang tanpa diketahui ternyata sudah terinfeksi virus, virus tersebut tentu akan ikut menguap," kilah Dr. Emig.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More