Cakupan Vaksinasi di Sebagian Negara Masih Rendah, Ahli Kesehatan Ungkap Alasannya

Sabtu, 05 Maret 2022 - 23:46 WIB
Penyebab rendahnya tingkat vaksinasi di kawasan Afrika karena infrastruktur yang buruk, sehingga itu membuat proses pendistribusiannya mengalami kendala. / Foto: ilustrasi/dok. SINDOnews
JAKARTA - Pandemi Covid-19 sudah lebih dari 2 tahun melanda dunia. Saat ini salah satu upaya yang dilakukan untuk mengakhirinya adalah meratakan cakupan vaksinasi.

Langkah tersebut merupakan usaha untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sayangnya, cakupan vaksinasi Covid-19 di beberapa negara masih rendah.

Mayoritas negara dengan tingkat vaksinasi rendah ada di wilayah Afrika. Pada akhir Februari, 13 negara di Afrika telah sepenuhnya memvaksinasi kurang dari 5% populasi mereka.



Ahli kesehatan menyebutkan jika penyebab rendahnya tingkat vaksinasi di kawasan Afrika karena infrastruktur buruk. Sehingga itu membuat proses pendistribusiannya mengalami kendala.



"Masalah utama di antara negara-negara dengan tingkat vaksinasi rendah adalah infrastruktur yang buruk untuk mendistribusikan suntikan," ungkap Dina Borzekowski, Direktur Inisiatif Kesehatan Global di Universitas Maryland, seperti dikutip Fox News, Sabtu (5/3/2022).

Sejalan dengan itu, terdapat banyak negara kaya yang berencana menyumbangkan dosis, setelah vaksinasi di masyarakat mereka telah tervaksinasi. Namun, dengan munculnya varian Delta dan Omicron membuat kampanye tersebut semakin tertunda.

Selain Afrika, negara lain yang memiliki tingkat vaksinasi sangat rendah adalah Yaman, Suriah, Haiti dan Papua Nugini.

Bagaimanapun juga sangat disayangkan bahwa vaksin yang disumbangkan terkadang dikirimkan mendekati tanggal kedaluwarsa.

"Sehingga petugas kesehatan hanya memiliki sedikit waktu untuk mendistribusikannya," ujar Sinhye Ha dari Doctors Without Borders.



Di samping itu, ternyata ada beberapa negara juga kekurangan bahan seperti jarum suntik atau cara untuk menjaga vaksin pada suhu yang tepat.
(nug)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More