Kontrol Penyakit Degeneratif dengan Membatasi GGL
Rabu, 17 Juni 2020 - 01:02 WIB
Sementara garam batasan konsumsi hariannya lima gram atau satu sendok teh per hari. Garam harus dibatasi, karena berhubungan dengan tekanan darah yang meninggi ketika mengonsumsi garam berlebih.
Aldis mengungkapkan, garam bisa membuat ginjal terganggu dalam mengontrol tekanan darah. Di satu sisi, garam bisa membuat darah banyak mengandung air karena garam menyerap air.
"Sebagian orang di dunia mengonsumsi garam lebih dari enam gram per hari dan di Asia mencapai lebih dari 12 gram. Sebesar 72%-76% konsumsi garam orang Asia berasal dari penambahan garam saat memasak dan makan. Jadi bukan dari makanannya, tapi dari proses memasaknya. Misalkan ditambahin kecap, tambahin saus," ungkap Aldis. ( )
"Kurangi garam dengan cara kurangi saus, kecap, atau sambal saat makan karena garamnya akan lebih rendah. Kalau bisa perbanyak rempah-rempah. Perbanyak rempah-rempah itu rasa makanan lebih kaya dan kita nggak perlu tambahin saus dan kecap. Tambahin bawang putih juga boleh, jamur-jamuran juga bisa menambah rasa gurih. Kurangi produk olahan atau siap saji, konsumsi buah dan sayur. Buah menyeimbangkan zat natrium dalam darah. Pilih produk rendah garam, snack rendah garam, dan kecap rendah garam," lanjutnya.
Sedangkan anjuran konsumsi lemak harian sebesar 67 gram atau lima sendok makan minyak. Meski lemak termasuk makronutrien dan dibutuhkan oleh tubuh, namun mengonsumsi lemak berlebih menyebabkan energi lebih tinggi dibanding nutrisi lain, berisiko obesitas dan penyakit kardiovaskular serta peningkatan kadar kolesterol jahat.
"Cara kontrolnya bagaimana? Kalau yang suka masak atau makan di resto, pilih makanan yang tidak digoreng, misalkan yang dibakar atau dioven cenderung minyaknya lebih rendah," tandasnya.
Aldis mengungkapkan, garam bisa membuat ginjal terganggu dalam mengontrol tekanan darah. Di satu sisi, garam bisa membuat darah banyak mengandung air karena garam menyerap air.
"Sebagian orang di dunia mengonsumsi garam lebih dari enam gram per hari dan di Asia mencapai lebih dari 12 gram. Sebesar 72%-76% konsumsi garam orang Asia berasal dari penambahan garam saat memasak dan makan. Jadi bukan dari makanannya, tapi dari proses memasaknya. Misalkan ditambahin kecap, tambahin saus," ungkap Aldis. ( )
"Kurangi garam dengan cara kurangi saus, kecap, atau sambal saat makan karena garamnya akan lebih rendah. Kalau bisa perbanyak rempah-rempah. Perbanyak rempah-rempah itu rasa makanan lebih kaya dan kita nggak perlu tambahin saus dan kecap. Tambahin bawang putih juga boleh, jamur-jamuran juga bisa menambah rasa gurih. Kurangi produk olahan atau siap saji, konsumsi buah dan sayur. Buah menyeimbangkan zat natrium dalam darah. Pilih produk rendah garam, snack rendah garam, dan kecap rendah garam," lanjutnya.
Sedangkan anjuran konsumsi lemak harian sebesar 67 gram atau lima sendok makan minyak. Meski lemak termasuk makronutrien dan dibutuhkan oleh tubuh, namun mengonsumsi lemak berlebih menyebabkan energi lebih tinggi dibanding nutrisi lain, berisiko obesitas dan penyakit kardiovaskular serta peningkatan kadar kolesterol jahat.
"Cara kontrolnya bagaimana? Kalau yang suka masak atau makan di resto, pilih makanan yang tidak digoreng, misalkan yang dibakar atau dioven cenderung minyaknya lebih rendah," tandasnya.
(tsa)
tulis komentar anda