Epidemiolog Usulkan Wartawan Jadi Prioritas Penerima Booster Kedua setelah Nakes
Jum'at, 29 Juli 2022 - 16:02 WIB
JAKARTA - Tenaga kesehatan (nakes) mulai diberikan vaksin Covid-19 booster kedua mulai hari ini, Jumat, 29 Juli 2022. Setelah nakes, pelayan publik seperti wartawan diusulkan menjadi prioritas.
Hal tersebut disampaikan epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman bahwa wartawan adalah pelayan publik yang bertatap muka langsung dengan masyarakat.
Dengan tingginya mobilitas wartawan, mereka sepatutnya jadi prioritas berikutnya dari pemberian vaksin booster kedua.
"Wartawan itu pelayan publik yang sering ke lapangan, berhadapan langsung dengan masyarakat, sehingga risiko mereka pun tinggi terpapar virus. Makanya, mereka menurut saya jadi prioritas berikutnya setelah nakes," jelas Dicky Budiman saat diwawancarai MNC Portal, Jumat (29/7/2022).
Namun, lanjut Dicky, akan dilihat kembali ketersediaan dan kecukupan vaksinnya. Kalau memang tersedia, wartawan bisa langsung menyusul nakes untuk menerima vaksin booster kedua.
Dicky melanjutkan, pelayan publik sendiri adalah orang yang benar-benar berhadapan dengan masyarakat. Artinya, kalau pelayan publik ini kerjanya hanya di dalam ruangan, ya, dia tidak jadi prioritas berikutnya.
"Kalau di negara maju, mereka punya penilaian tersendiri dalam menentukan siapa saja yang jadi prioritas penerima vaksin Covid-19. Bisa dilihat dari pekerjaan mereka atau juga dari seberapa sering mereka kontak dengan masyarakat," tutur Dicky.
Nah, kenapa wartawan perlu jadi target berikutnya untuk menerima vaksin booster kedua? Selain karena mereka berhadapan langsung dengan masyarakat, kerap kali para wartawan ini datangi agenda liputan, wawancara dengan banyak orang, desak-desakan, sehingga penting untuk diberikan proteksi dari vaksin booster kedua.
Terkait dengan nakes, menurut Dicky, itu bukan hanya dokter yang menerima tapi tenaga kesehatan yang berhadapan dengan pasien atau publik. Jadi, mulai dari dokter, perawat, bahkan sampai supir ambulance pun harus jadi prioritas pertama penerima vaksin booster kedua ini.
Lihat Juga: Pemerintah Siapkan Vaksin Booster Covid-19 Gratis untuk Masyarakat, Ini Sederet Manfaatnya!
Hal tersebut disampaikan epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman bahwa wartawan adalah pelayan publik yang bertatap muka langsung dengan masyarakat.
Dengan tingginya mobilitas wartawan, mereka sepatutnya jadi prioritas berikutnya dari pemberian vaksin booster kedua.
"Wartawan itu pelayan publik yang sering ke lapangan, berhadapan langsung dengan masyarakat, sehingga risiko mereka pun tinggi terpapar virus. Makanya, mereka menurut saya jadi prioritas berikutnya setelah nakes," jelas Dicky Budiman saat diwawancarai MNC Portal, Jumat (29/7/2022).
Namun, lanjut Dicky, akan dilihat kembali ketersediaan dan kecukupan vaksinnya. Kalau memang tersedia, wartawan bisa langsung menyusul nakes untuk menerima vaksin booster kedua.
Dicky melanjutkan, pelayan publik sendiri adalah orang yang benar-benar berhadapan dengan masyarakat. Artinya, kalau pelayan publik ini kerjanya hanya di dalam ruangan, ya, dia tidak jadi prioritas berikutnya.
"Kalau di negara maju, mereka punya penilaian tersendiri dalam menentukan siapa saja yang jadi prioritas penerima vaksin Covid-19. Bisa dilihat dari pekerjaan mereka atau juga dari seberapa sering mereka kontak dengan masyarakat," tutur Dicky.
Nah, kenapa wartawan perlu jadi target berikutnya untuk menerima vaksin booster kedua? Selain karena mereka berhadapan langsung dengan masyarakat, kerap kali para wartawan ini datangi agenda liputan, wawancara dengan banyak orang, desak-desakan, sehingga penting untuk diberikan proteksi dari vaksin booster kedua.
Terkait dengan nakes, menurut Dicky, itu bukan hanya dokter yang menerima tapi tenaga kesehatan yang berhadapan dengan pasien atau publik. Jadi, mulai dari dokter, perawat, bahkan sampai supir ambulance pun harus jadi prioritas pertama penerima vaksin booster kedua ini.
Lihat Juga: Pemerintah Siapkan Vaksin Booster Covid-19 Gratis untuk Masyarakat, Ini Sederet Manfaatnya!
(nug)
tulis komentar anda