Pusat Layanan Gangguan Haid dan Endometriosis Terpadu Hadir Bantu Atasi Masalah Wanita
Sabtu, 03 September 2022 - 23:27 WIB
Endometriosis mempengaruhi sekitar 176 juta wanita di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, endometriosis adalah salah satu penyebab utama operasi laparoskopi dan histerektomi dilakukan, diperkirakan 1 dari 10 wanita menderita di Amerika Serikat, namun banyak yang tetap tidak terdiagnosis. Endometriosis dapat mempengaruhi semua wanita dan remaja perempuan pada usia subur, terlepas dari ras atau etnis dan keadaan sosial-ekonomi mereka.
Endometriosis berdampak pada semua aspek kehidupan, sekolah, karier, keuangan, hubungan, dan kesejahteraan wanita secara keseluruhan. Dampak ekonomi dari endometriosis juga sangat mengejutkan, sebuah bisnis dapat kehilangan miliaran dolar setiap tahun karena produktivitas dan ketidakhadiran seorang pekerja wanita yang terganggu karena penyakit endometriosis.
Selain itu, endometriosis dapat juga berdampak signifikan pada kehidupan wanita dalam beberapa cara, seperti nyeri kronis, kelelahan atau kekurangan energi, depresi, masalah dengan kehidupan atau hubungan seks pasangan, ketidakmampuan untuk hamil, kesulitan dalam memenuhi komitmen kerja dan sosial.
Namun, dengan penanganan endometriosis yang tepat, banyak dari masalah ini dapat diatasi, dan gejala endometriosis menjadi lebih mudah ditangani. Modalitas terapi yang diberikan dapat berbeda sesuai dengan penyebabnya. Pengobatan akan disesuaikan dengan keseluruhan status kesehatan, penyebab gangguan menstruasi, hingga riwayat bagian reproduksi dan rencana ke depan seorang wanita dalam keluarga.
Jika dokter sudah mengetahui semua riwayat yang dibutuhkan melalui serangkaian pemeriksaan, maka pengobatan bisa dilakukan dengan beberapa cara. Di antaranya terapi obat-obatan. Obat-obatan akan diberikan sesuai dengan kondisi kesehatan pasien. Biasanya, obat yang digunakan merupakan terapi hormonal dan terapi sesuai gejala yang timbul, yang bisa meredakan atau menurunkan gejala gangguan haid.
Tindakan medis juga bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan haid. Kuretase, endometrium abrasi, reseksi endometrium, dan histerektomi menjadi beberapa tindakan medis yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini.
Tindakan medis yang dipilih sendiri dapat mulai dari pemberian obat-obatan hingga tindakan advanced pelvic surgery dengan metode minimal invasive surgery atau disebut bedah laparoskopi. Keunggulan dari bedah laparoskopi sendiri antara lain, mempercepat lama rawat dan penyembuhan pasien pasca tindakan.
Layanan Gangguan Haid dan Endometriosis Terpadu pada Brawijaya Hospital Antasari memiliki ahli pada penanganan melalui metode tersebut. Adapun dr. Luky Satria Sp.OG(K) merupakan ahli bedah laparoskopi yang sudah tersertifikasi pada icarebetter.com sebagai ahli pembedahan pada endometriosis.
Layanan Gangguan Haid dan Endometriosis Terpadu sendiri mengusung konsep one step service yang mengedepankan ketepatan diagnosis dini hingga penanganan yang bersifat advance dan komprehensif. Pasien dengan gangguan haid akan mendapatkan penanganan yang terbaik dari center of excellent kami. Layanan ini diharapkan dapat meningkatkan quality of life wanita indonesia akibat gangguan haid.
Endometriosis berdampak pada semua aspek kehidupan, sekolah, karier, keuangan, hubungan, dan kesejahteraan wanita secara keseluruhan. Dampak ekonomi dari endometriosis juga sangat mengejutkan, sebuah bisnis dapat kehilangan miliaran dolar setiap tahun karena produktivitas dan ketidakhadiran seorang pekerja wanita yang terganggu karena penyakit endometriosis.
Selain itu, endometriosis dapat juga berdampak signifikan pada kehidupan wanita dalam beberapa cara, seperti nyeri kronis, kelelahan atau kekurangan energi, depresi, masalah dengan kehidupan atau hubungan seks pasangan, ketidakmampuan untuk hamil, kesulitan dalam memenuhi komitmen kerja dan sosial.
Namun, dengan penanganan endometriosis yang tepat, banyak dari masalah ini dapat diatasi, dan gejala endometriosis menjadi lebih mudah ditangani. Modalitas terapi yang diberikan dapat berbeda sesuai dengan penyebabnya. Pengobatan akan disesuaikan dengan keseluruhan status kesehatan, penyebab gangguan menstruasi, hingga riwayat bagian reproduksi dan rencana ke depan seorang wanita dalam keluarga.
Jika dokter sudah mengetahui semua riwayat yang dibutuhkan melalui serangkaian pemeriksaan, maka pengobatan bisa dilakukan dengan beberapa cara. Di antaranya terapi obat-obatan. Obat-obatan akan diberikan sesuai dengan kondisi kesehatan pasien. Biasanya, obat yang digunakan merupakan terapi hormonal dan terapi sesuai gejala yang timbul, yang bisa meredakan atau menurunkan gejala gangguan haid.
Tindakan medis juga bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan haid. Kuretase, endometrium abrasi, reseksi endometrium, dan histerektomi menjadi beberapa tindakan medis yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini.
Tindakan medis yang dipilih sendiri dapat mulai dari pemberian obat-obatan hingga tindakan advanced pelvic surgery dengan metode minimal invasive surgery atau disebut bedah laparoskopi. Keunggulan dari bedah laparoskopi sendiri antara lain, mempercepat lama rawat dan penyembuhan pasien pasca tindakan.
Layanan Gangguan Haid dan Endometriosis Terpadu pada Brawijaya Hospital Antasari memiliki ahli pada penanganan melalui metode tersebut. Adapun dr. Luky Satria Sp.OG(K) merupakan ahli bedah laparoskopi yang sudah tersertifikasi pada icarebetter.com sebagai ahli pembedahan pada endometriosis.
Layanan Gangguan Haid dan Endometriosis Terpadu sendiri mengusung konsep one step service yang mengedepankan ketepatan diagnosis dini hingga penanganan yang bersifat advance dan komprehensif. Pasien dengan gangguan haid akan mendapatkan penanganan yang terbaik dari center of excellent kami. Layanan ini diharapkan dapat meningkatkan quality of life wanita indonesia akibat gangguan haid.
Lihat Juga :
tulis komentar anda