Banyak Dikeluhkan, Sesak Napas akibat Long Covid-19 Bisa Disembuhkan
Sabtu, 24 September 2022 - 19:36 WIB
JAKARTA - Long Covid-19 menjadi salah satu penyakit yang banyak ditemukan pada seseorang usai sembuh dari Covid-19.
Sedangkan gejala Long Covid-19 yang banyak dikeluhkan adalah sesak napas . Hal tersebut sebagaimana disampaikan dokter spesialis paru, Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K).
Dokter Agus memaparkan bahwa kebanyakan sesak napas pasca sembuh dari Covid-19 bisa disembuhkan. Hal ini didukung adanya pedoman dokter paru dalam menangani pasien Covid-19 dan obat-obatan yang tersedia.
"Sebenarnya pernapasan pasca Covid ini sebagian bisa diobati dan bisa sembuh atau bisa kembali sediakala. Dokter paru sudah membuat pedomannya dalam penanganan pasien Covid, dengan beberapa obat-obat yang tersedia di Indonesia dan hasilnya alhamdulillah," jelas dr. Agus, yang juga Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dalam Pertemuan Ilmiah Khusus PDPI 2022 in Conjunction with The 2nd Indonesian Chronic Lung Disease International Meeting (ICLIME) di Jakarta, Sabtu (24/9/2022).
"Beberapa data kita dapat dari rumah sakit ditangani secara baik memang membutuhkan waktu, sekitar 3-6 bulan kemudian bisa sembuh," katanya lagi.
Sehubungan dengan ini, PDPI telah melakukan riset terkait Long Covid-19 pada 2021. Hasilnya sekitar 62% ditemukan dengan keluhan kelelahan dan sesak napas hingga batuk.
"Dari dokter paru pernah melakukan riset tahun lalu, 2021, kita temukan Long Covid-19 lebih tinggi prevalensinya. Kalau tidak salah sekitar 62,5 persen. Hanya saja yang ditemukan dalam riset tersebut, keluhan kelelahan, dan kedua, keluhan paru yaitu batuk dan sesak napas," bebernya.
Sementara, data dari Kementerian Kesehatan pada tahun ini, sekitar 32% pasien ditemukan mengalami Long Covid-19. Dengan keluhan sesak napas dan gangguan pencernaan.
"Long Covid merupakan istilah medis bagi seseorang. Jadi Long Covid-19 sudah tidak positif lagi, pcr negatif, di Indonesia ada datanya sekitar 33 persen," ungkap Juru Bicara Kemenkes, dr. Mohammad Syahril dalam Media Briefing bersama Kemenkes, Jumat, 23 September 2022.
"Long Covid-19 gangguan pada saluran pernapasan, terutama. Artinya ada emang pasien sebelumnya enggak ada apa-apa, begitu kena Covid-19 merasa sesak, napasnya berat, kemudian ada gangguan yang lain di saluran pencernaan," terang dr. Syahril.
Sedangkan gejala Long Covid-19 yang banyak dikeluhkan adalah sesak napas . Hal tersebut sebagaimana disampaikan dokter spesialis paru, Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K).
Dokter Agus memaparkan bahwa kebanyakan sesak napas pasca sembuh dari Covid-19 bisa disembuhkan. Hal ini didukung adanya pedoman dokter paru dalam menangani pasien Covid-19 dan obat-obatan yang tersedia.
"Sebenarnya pernapasan pasca Covid ini sebagian bisa diobati dan bisa sembuh atau bisa kembali sediakala. Dokter paru sudah membuat pedomannya dalam penanganan pasien Covid, dengan beberapa obat-obat yang tersedia di Indonesia dan hasilnya alhamdulillah," jelas dr. Agus, yang juga Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dalam Pertemuan Ilmiah Khusus PDPI 2022 in Conjunction with The 2nd Indonesian Chronic Lung Disease International Meeting (ICLIME) di Jakarta, Sabtu (24/9/2022).
"Beberapa data kita dapat dari rumah sakit ditangani secara baik memang membutuhkan waktu, sekitar 3-6 bulan kemudian bisa sembuh," katanya lagi.
Sehubungan dengan ini, PDPI telah melakukan riset terkait Long Covid-19 pada 2021. Hasilnya sekitar 62% ditemukan dengan keluhan kelelahan dan sesak napas hingga batuk.
"Dari dokter paru pernah melakukan riset tahun lalu, 2021, kita temukan Long Covid-19 lebih tinggi prevalensinya. Kalau tidak salah sekitar 62,5 persen. Hanya saja yang ditemukan dalam riset tersebut, keluhan kelelahan, dan kedua, keluhan paru yaitu batuk dan sesak napas," bebernya.
Sementara, data dari Kementerian Kesehatan pada tahun ini, sekitar 32% pasien ditemukan mengalami Long Covid-19. Dengan keluhan sesak napas dan gangguan pencernaan.
"Long Covid merupakan istilah medis bagi seseorang. Jadi Long Covid-19 sudah tidak positif lagi, pcr negatif, di Indonesia ada datanya sekitar 33 persen," ungkap Juru Bicara Kemenkes, dr. Mohammad Syahril dalam Media Briefing bersama Kemenkes, Jumat, 23 September 2022.
"Long Covid-19 gangguan pada saluran pernapasan, terutama. Artinya ada emang pasien sebelumnya enggak ada apa-apa, begitu kena Covid-19 merasa sesak, napasnya berat, kemudian ada gangguan yang lain di saluran pencernaan," terang dr. Syahril.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda