Serunya Memanen Buah Kakao di Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan
Selasa, 27 September 2022 - 22:56 WIB
Setelah menyimak paparan Rudi, tim MNC Portal Indonesia langsun diajak untuk menjajal langsung sensasi memanen kakao di kebun milik Suardi yang juga merupakan petani binaan Cocoa Life. Suardi sebetulnya sudah cukup lama menjadi petani kakao, namun pada 2018 dia memutuskan bergabung dengan program besutan Mondelez International untuk membuka lahan baru.
Lahan tersebut telah mengikuti standar GAP sehingga pohon kakao milik Suardi lebih banyak menghasilkan buah-buah kakao berkualitas. Semuanya tentu tidak terlepas dari kerja keras Suardi. Setiap hari dia datang ke kebun mulai pukul 07.00 - 10.00 WITA. Lalu di siang hari dia mengurus ternak. Saat sore tiba, sekira pukul 16.00 WITA dia kembali ke kebun sampai lantunan adzan Maghrib menggema.
Semua rasa lelah Suardi terbayar lunas ketika melihat kebunnya tumbuh subur dan dipenuhi buah-buah kakao berkualitas. Dalam kesempatan ini, Suardi mengajak MNC Portal Indonesia untuk memetik buah kakao yang sudah matang. Ternyata ada satu teknik sederhana untuk mengetahui buah kakao yang sudah matang. Kakao matang ditandai dari warna kulitnya yang sudah menguning atau jingga.
Cara petik kakao juga tidak boleh sembarangan. Buah harus dipetik di dekat pangkalnya. Tidak boleh memotong habis tangkai, karena di tangkai inilah calon bunga kakao akan tumbuh lagi. Setelah buah berhasil dipetik, kini tiba saatnya untuk memisahkan buah dari kulitnya. Prosesnya juga tidak kalah seru.
Foto/Dimas Andhika Fikri
Buah kakao akan dijepitkan di sebuah alat berbentuk dua bilah kayu panjang, kemudian ditekan hingga terbelah sempurna. Daging buah lalu dipisahkan dari plasenta sebelum akhirnya disortir untuk dikeringkan. Suardi mengatakan, dalam satu bulan, dia bisa panen dua kali. Totalnya bisa mencapai 40 kg untuk dijual kepada pembeli dengan harga berkisar Rp27 ribu - Rp30 ribu per kg.
"Hasilnya digunakan untuk biaya pendidikan anak saya yang sekarang masih duduk di bangku kelas 4 SD," tandasnya.
Puas memanen kakao di kebun, MNC Portal Indonesia diajak makan siang bersama dengan komunitas ibu-ibu petani yang tergabung dalam Village Savings and Loans Association (VSLA).).
Lahan tersebut telah mengikuti standar GAP sehingga pohon kakao milik Suardi lebih banyak menghasilkan buah-buah kakao berkualitas. Semuanya tentu tidak terlepas dari kerja keras Suardi. Setiap hari dia datang ke kebun mulai pukul 07.00 - 10.00 WITA. Lalu di siang hari dia mengurus ternak. Saat sore tiba, sekira pukul 16.00 WITA dia kembali ke kebun sampai lantunan adzan Maghrib menggema.
Semua rasa lelah Suardi terbayar lunas ketika melihat kebunnya tumbuh subur dan dipenuhi buah-buah kakao berkualitas. Dalam kesempatan ini, Suardi mengajak MNC Portal Indonesia untuk memetik buah kakao yang sudah matang. Ternyata ada satu teknik sederhana untuk mengetahui buah kakao yang sudah matang. Kakao matang ditandai dari warna kulitnya yang sudah menguning atau jingga.
Cara petik kakao juga tidak boleh sembarangan. Buah harus dipetik di dekat pangkalnya. Tidak boleh memotong habis tangkai, karena di tangkai inilah calon bunga kakao akan tumbuh lagi. Setelah buah berhasil dipetik, kini tiba saatnya untuk memisahkan buah dari kulitnya. Prosesnya juga tidak kalah seru.
Foto/Dimas Andhika Fikri
Buah kakao akan dijepitkan di sebuah alat berbentuk dua bilah kayu panjang, kemudian ditekan hingga terbelah sempurna. Daging buah lalu dipisahkan dari plasenta sebelum akhirnya disortir untuk dikeringkan. Suardi mengatakan, dalam satu bulan, dia bisa panen dua kali. Totalnya bisa mencapai 40 kg untuk dijual kepada pembeli dengan harga berkisar Rp27 ribu - Rp30 ribu per kg.
"Hasilnya digunakan untuk biaya pendidikan anak saya yang sekarang masih duduk di bangku kelas 4 SD," tandasnya.
Puas memanen kakao di kebun, MNC Portal Indonesia diajak makan siang bersama dengan komunitas ibu-ibu petani yang tergabung dalam Village Savings and Loans Association (VSLA).).
Lihat Juga :
tulis komentar anda