Kisah Rika, Peternak Burung Kicau yang Sukses Raup Banyak Cuan dari Penangkaran Murai Batu
loading...
A
A
A
Tak sembarangan menjodohkan burung, Rika biasanya akan melihat terlebih dulu karakter masing-masing betina dan jantan. Mengapa sampai harus disesuaikan betul karakter dua burung tersebut?
"Karena masing-masing burung ini tidak sama karakternya, sama seperti manusia. Tapi ada juga yang gampang burungnya, sama siapa pun dia oke," ucap Rika.
Apabila salah menjodohkan burung yang tidak cocok, Rika akan kehilangan salah satu burung. Ya, ketidakcocokan burung membuat mereka bertengkar dan bahkan dihajar sampai mati.
Tantangan
Tak mungkin sebuah usaha berjalan mulus semulus-mulusnya. Pasti ada masalah muncul di tengah perjalanan.
Begitu pula yang dialami oleh Rika. Bagi Rika, ada banyak risiko dalam merawat burung-burung murai batu, antara lain stres, penyakit tetelo, serta gangguan dari luar.
Gangguan dari luar ini semacam kerasnya suara petir yang dapat membuat burung stres dan lain sebagainya. Tapi Rika mengaku, masalah yang kerap dia dapati berkaitan dengan burung-burung mengalami tetelo.
Melihat dari beberapa sumber, penyakit tetelo pada murai batu biasakan bakal membuat mereka berkelakuan aneh seperti berputar-putar, gemetar, sulit bernapas, baruk, dan turunnya nafsu makan. Penyakit ini banyak menyerang industri peternakan, khususnya unggas.
Rika menjelasakn, sumber penyakit ini adalah virus dan faktornya bermacam-macam. Maka itu, guna menghindari penyakit tersebut, Rika begitu menaruh perhatian pada makanan sampai kadang.
"Karena masing-masing burung ini tidak sama karakternya, sama seperti manusia. Tapi ada juga yang gampang burungnya, sama siapa pun dia oke," ucap Rika.
Apabila salah menjodohkan burung yang tidak cocok, Rika akan kehilangan salah satu burung. Ya, ketidakcocokan burung membuat mereka bertengkar dan bahkan dihajar sampai mati.
Tantangan
Tak mungkin sebuah usaha berjalan mulus semulus-mulusnya. Pasti ada masalah muncul di tengah perjalanan.
Begitu pula yang dialami oleh Rika. Bagi Rika, ada banyak risiko dalam merawat burung-burung murai batu, antara lain stres, penyakit tetelo, serta gangguan dari luar.
Gangguan dari luar ini semacam kerasnya suara petir yang dapat membuat burung stres dan lain sebagainya. Tapi Rika mengaku, masalah yang kerap dia dapati berkaitan dengan burung-burung mengalami tetelo.
Melihat dari beberapa sumber, penyakit tetelo pada murai batu biasakan bakal membuat mereka berkelakuan aneh seperti berputar-putar, gemetar, sulit bernapas, baruk, dan turunnya nafsu makan. Penyakit ini banyak menyerang industri peternakan, khususnya unggas.
Rika menjelasakn, sumber penyakit ini adalah virus dan faktornya bermacam-macam. Maka itu, guna menghindari penyakit tersebut, Rika begitu menaruh perhatian pada makanan sampai kadang.