Cerita Caca Tengker saat Bingung Pilih Vitamin Anak di Tengah Penemuan Sirup Obat yang Tercemar EG/DEG
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ditemukannya kasus sirup obat yang tercemar etilen glikol/dietilen glikol (EG/DEG) pada Agustus lalu sempat membuat influencer Caca Tengker khawatir. Maklum, Caca masih memiliki anak balita yang rutin ia berikan suplemen vitamin penguat daya tahan tubuh berbentuk cair.
Gara-gara kasus tersebut, Caca Tengker memutuskan untuk menggunakan sirup obat fitofarmaka yang terbukti aman dan sudah teruji klinis pada manusia.
“Kasus sirup cemaran yang terjadi beberapa waktu lalu, sangat mempengaruhi tentunya. Karena saat itu saya bingung mengenai kejelasan berita dan terutama saat mau membeli produk daya tahan tubuh yang rutin dikonsumsi karena tidak boleh dijual saat mendatangi apotek langganan,” kata Caca dalam acara dialog interaktif bertajuk Sirop Obat Aman untuk Anak yang digelar oleh Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GP Farmasi) di Jakarta, belum lama ini.
Menurut Caca, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih sirup obat. “Biasanya saya memilih produk yang sudah memiliki sertifikat fitofarmaka dan juga teruji klinis menjaga sistem imun. Saya merasa aman jika produk sudah memiliki sertifikat fitofarmaka karena berarti produk sudah teruji klinis pada manusia,” terang ibu dua anak itu.
Namun demikian, menurut Caca, sebelum membeli sirup obat dirinya perlu membekali diri dengan banyak informasi.
“Saya harus mengenali dengan baik sirup obat yang saya beli. Maka saya rajin browsing di situs-situs pemerintah terpercaya untuk mendapatkan update informasi terbaru sekaligus memastikan produk yang biasa saya konsumsi sudah dinyatakan aman," beber Caca.
"Misalnya saat saya membeli imunomodulator Stimuno. Saya harus memastikan Stimuno ini terpercaya. Dan ini ada buktinya, karena Stimuno sebagai satu-satunya produk imunomodulator yang sudah bersertifikat fitofarmaka yang teruji klinis pada manusia, menggunakan bahan herbal yaitu ekstrak meniran, aman dikonsumsi dalam jangka panjang, dan yang paling penting sudah dinyatakan aman untuk dikonsumsi oleh BPOM,” tambah adik Nagita Slavina itu.
Pada kesempatan yang sama, Plt. Direktur Registrasi Obat BPOM Tri Asti Isnariani mengatakan, pihaknya selalu melakukan pengawasan ketat terhadap obat dan makanan yang beredar di Indonesia. Perusahaan farmasi pun telah diminta untuk melakukan pengujian dan pembuktian sistem jaminan mutu. Setelah semua persyaratan terpenuhi, BPOM secara berkala merilis daftar obat-obatan yang aman.
"Sejak November hingga Januari, sekitar 616 obat sudah dinyatakan aman sepanjang digunakan sesuai aturan pakai," ujar Asti.
Lebih lanjut, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso menjelaskan bahwa obat yang sudah dinyatakan aman oleh Kemenkes dan BPOM, tentu aman untuk dikonsumsi.
Gara-gara kasus tersebut, Caca Tengker memutuskan untuk menggunakan sirup obat fitofarmaka yang terbukti aman dan sudah teruji klinis pada manusia.
“Kasus sirup cemaran yang terjadi beberapa waktu lalu, sangat mempengaruhi tentunya. Karena saat itu saya bingung mengenai kejelasan berita dan terutama saat mau membeli produk daya tahan tubuh yang rutin dikonsumsi karena tidak boleh dijual saat mendatangi apotek langganan,” kata Caca dalam acara dialog interaktif bertajuk Sirop Obat Aman untuk Anak yang digelar oleh Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GP Farmasi) di Jakarta, belum lama ini.
Menurut Caca, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih sirup obat. “Biasanya saya memilih produk yang sudah memiliki sertifikat fitofarmaka dan juga teruji klinis menjaga sistem imun. Saya merasa aman jika produk sudah memiliki sertifikat fitofarmaka karena berarti produk sudah teruji klinis pada manusia,” terang ibu dua anak itu.
Namun demikian, menurut Caca, sebelum membeli sirup obat dirinya perlu membekali diri dengan banyak informasi.
“Saya harus mengenali dengan baik sirup obat yang saya beli. Maka saya rajin browsing di situs-situs pemerintah terpercaya untuk mendapatkan update informasi terbaru sekaligus memastikan produk yang biasa saya konsumsi sudah dinyatakan aman," beber Caca.
"Misalnya saat saya membeli imunomodulator Stimuno. Saya harus memastikan Stimuno ini terpercaya. Dan ini ada buktinya, karena Stimuno sebagai satu-satunya produk imunomodulator yang sudah bersertifikat fitofarmaka yang teruji klinis pada manusia, menggunakan bahan herbal yaitu ekstrak meniran, aman dikonsumsi dalam jangka panjang, dan yang paling penting sudah dinyatakan aman untuk dikonsumsi oleh BPOM,” tambah adik Nagita Slavina itu.
Pada kesempatan yang sama, Plt. Direktur Registrasi Obat BPOM Tri Asti Isnariani mengatakan, pihaknya selalu melakukan pengawasan ketat terhadap obat dan makanan yang beredar di Indonesia. Perusahaan farmasi pun telah diminta untuk melakukan pengujian dan pembuktian sistem jaminan mutu. Setelah semua persyaratan terpenuhi, BPOM secara berkala merilis daftar obat-obatan yang aman.
"Sejak November hingga Januari, sekitar 616 obat sudah dinyatakan aman sepanjang digunakan sesuai aturan pakai," ujar Asti.
Lebih lanjut, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso menjelaskan bahwa obat yang sudah dinyatakan aman oleh Kemenkes dan BPOM, tentu aman untuk dikonsumsi.