Penyebab Autisme Multifaktor, Tak Ada Kaitannya dengan Air Kemasan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Autisme merupakan gangguan pada sistem saraf atau neurologis. Anak yang menderita kondisi ini umumnya sulit berkomunikasi, berinteraksi, serta berperilaku.
Autisme memang bukan termasuk penyakit, namun ini adalah kondisi di mana otak bekerja dengan cara yang berbeda dari orang lain.
Anak dengan kondisi autisme memang tidak bisa disembukan, akan tetapi terdapat sejumlah pilihan terapi yang bisa dilakukan guna mengembangkan kemampuannya.
Untuk penyebab anak autisme sendiri, ahli pendidikan autisme, Dr. Imaculata Umiyati, S.Pd, M.Si, menyebutkan bahwa itu multifaktor, dan belum ditemukan hubungannya dengan mengonsumsi air galon polikarbonat.
Akan tetapi, risiko terjadinya autisme makin meningkat jika terdapat faktor genetik dan lingkungan, seperti asap rokok, efek samping obat-obatan, hingga gaya hidup tidak sehat ketika anak masih dalam kandungan.
Terkait air minum dalam kemasan yang dinarasikan negatif dengan autisme, Imaculata menegaskan jika telah ada izin maka dipastikan aman kalau wadahnya aman dan minuman tidak mengandung gula atau warna.
"Waktu itu kita bicara tentang wadah yang berasal dari plastik, bukan isinya yang ada di dalam wadah tersebut. Penyebab autisme masih multi faktor," ungkap Umiyati dalam keterangan persnya di Jakarta, baru-baru ini.
Di sisi lain, dokter spesialis anak dan konsultan tumbuh kembang anak, dr. Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, menyampaikan bahwa belum pernah ditemui anak menjadi autis karena mengonsumsi air galon guna ulang.
Hingga kini, kata dia, penyebab anak mengalami autis masih belum diketahui secara pasti. "Ada yang mengatakan autis itu hasil kombinasi genetik dan lingkungan. Tapi penyebab pasti sampai saat ini belum jelas," ujar dr. Bernie.
"Yang pasti, yang mengatakan autis itu karena ibunya waktu hamil terlalu banyak meminum air galon guna ulang itu jelas salah. Tidak ada hubungannya itu," lanjut dia.
Sementara itu, pemerhati autisme, Dr. dr. Y Handojo MPH, dalam bukunya berjudul Autisme: pada Anak, menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang diperkirakan menjadi penyebab terjadinya autisme.
Faktor-faktor tersebut di antaranya materi genetik yang dimiliki orang tua, adanya infeksi (toksoplasmosis, rubella, candida), keracunan logam berat, zat aditif (MSG, pengawet, pewarna), maupun obat-obatan lainnya.
Autisme memang bukan termasuk penyakit, namun ini adalah kondisi di mana otak bekerja dengan cara yang berbeda dari orang lain.
Anak dengan kondisi autisme memang tidak bisa disembukan, akan tetapi terdapat sejumlah pilihan terapi yang bisa dilakukan guna mengembangkan kemampuannya.
Untuk penyebab anak autisme sendiri, ahli pendidikan autisme, Dr. Imaculata Umiyati, S.Pd, M.Si, menyebutkan bahwa itu multifaktor, dan belum ditemukan hubungannya dengan mengonsumsi air galon polikarbonat.
Akan tetapi, risiko terjadinya autisme makin meningkat jika terdapat faktor genetik dan lingkungan, seperti asap rokok, efek samping obat-obatan, hingga gaya hidup tidak sehat ketika anak masih dalam kandungan.
Terkait air minum dalam kemasan yang dinarasikan negatif dengan autisme, Imaculata menegaskan jika telah ada izin maka dipastikan aman kalau wadahnya aman dan minuman tidak mengandung gula atau warna.
"Waktu itu kita bicara tentang wadah yang berasal dari plastik, bukan isinya yang ada di dalam wadah tersebut. Penyebab autisme masih multi faktor," ungkap Umiyati dalam keterangan persnya di Jakarta, baru-baru ini.
Di sisi lain, dokter spesialis anak dan konsultan tumbuh kembang anak, dr. Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, menyampaikan bahwa belum pernah ditemui anak menjadi autis karena mengonsumsi air galon guna ulang.
Hingga kini, kata dia, penyebab anak mengalami autis masih belum diketahui secara pasti. "Ada yang mengatakan autis itu hasil kombinasi genetik dan lingkungan. Tapi penyebab pasti sampai saat ini belum jelas," ujar dr. Bernie.
"Yang pasti, yang mengatakan autis itu karena ibunya waktu hamil terlalu banyak meminum air galon guna ulang itu jelas salah. Tidak ada hubungannya itu," lanjut dia.
Sementara itu, pemerhati autisme, Dr. dr. Y Handojo MPH, dalam bukunya berjudul Autisme: pada Anak, menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang diperkirakan menjadi penyebab terjadinya autisme.
Faktor-faktor tersebut di antaranya materi genetik yang dimiliki orang tua, adanya infeksi (toksoplasmosis, rubella, candida), keracunan logam berat, zat aditif (MSG, pengawet, pewarna), maupun obat-obatan lainnya.
(nug)