4 Perbedaan Asam Urat dan Osteoarthritis, Ini Gejala dan Penyebabnya
loading...
A
A
A
Jenis makanan yang membuat kadarnya meningkat adalah olahan dengan banyak kandungan purin. Kandungan purin bisa ditemukan pada berbagai makanan dan minuman. Sebut saja seperti daging merah, jeroan, hingga minuman yang menggunakan fruktosa.
Sedangkan osteoarthritis terjadi ketika tulang rawan yang menjadi bantalan ujung tulang di persendian memburuk atau mulai rusak sehingga tulang saling bergesekan. Pada penyebutannya, osteoartritis kerap dikenal juga sebagai keluhan keausan. Dalam hal ini, masalah tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja.
Alasannya karena selain kerusakan tulang rawan, osteoarthritis dapat juga mempengaruhi seluruh sendi. Nantinya, bisa terjadi perubahan pada jaringan ikat yang menyatukan sendi dan menyebabkan peradangan pada lapisannya.
Gejala yang muncul akibat asam urat biasanya datang secara tiba-tiba. Salah satu yang paling umum adalah nyeri sendi yang intens. Nyeri ini bisa dirasakan pada jempol, pergelangan kaki, lutut, hingga siku. Kemudian seperti terjadi peradangan atau kemerahan.
Pada gejala ini, persendian yang terkena akan menjadi bengkak serta kemerahan. Rasa sakit akibat asam urat bisa berlangsung selama beberapa hari, tergantung penanganan yang diberikan.
Sedangkan untuk osteoarthritis, gejala yang ditimbulkan bisa berkembang semakin buruk seiring waktu. Beberapa tanda yang bisa dilihat adalah seperti nyeri sendi, kekakuan sendi, kehilangan fleksibilitas, hingga pembengkakan.
Asam urat juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang mungkin turut meningkatkan risiko terkenanya. Di antaranya seperti obesitas, pola diet, kondisi medis bawaan, konsumsi obat-obatan, riwayat keluarga, hingga usia.
Sementara itu, osteoarthritis bisa dipengaruhi beberapa faktor seperti bertambahnya usia, kegemukan, cedera sendi, genetika, hingga penyakit metabolik tertentu.
Sedangkan osteoarthritis terjadi ketika tulang rawan yang menjadi bantalan ujung tulang di persendian memburuk atau mulai rusak sehingga tulang saling bergesekan. Pada penyebutannya, osteoartritis kerap dikenal juga sebagai keluhan keausan. Dalam hal ini, masalah tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja.
Alasannya karena selain kerusakan tulang rawan, osteoarthritis dapat juga mempengaruhi seluruh sendi. Nantinya, bisa terjadi perubahan pada jaringan ikat yang menyatukan sendi dan menyebabkan peradangan pada lapisannya.
3. Gejala
Gejala yang muncul akibat asam urat biasanya datang secara tiba-tiba. Salah satu yang paling umum adalah nyeri sendi yang intens. Nyeri ini bisa dirasakan pada jempol, pergelangan kaki, lutut, hingga siku. Kemudian seperti terjadi peradangan atau kemerahan.
Pada gejala ini, persendian yang terkena akan menjadi bengkak serta kemerahan. Rasa sakit akibat asam urat bisa berlangsung selama beberapa hari, tergantung penanganan yang diberikan.
Sedangkan untuk osteoarthritis, gejala yang ditimbulkan bisa berkembang semakin buruk seiring waktu. Beberapa tanda yang bisa dilihat adalah seperti nyeri sendi, kekakuan sendi, kehilangan fleksibilitas, hingga pembengkakan.
4. Faktor Risiko
Asam urat juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang mungkin turut meningkatkan risiko terkenanya. Di antaranya seperti obesitas, pola diet, kondisi medis bawaan, konsumsi obat-obatan, riwayat keluarga, hingga usia.
Sementara itu, osteoarthritis bisa dipengaruhi beberapa faktor seperti bertambahnya usia, kegemukan, cedera sendi, genetika, hingga penyakit metabolik tertentu.