Artis Mualaf Yusuf Cat Stevens Desak Selebriti Bela Gaza, Sedih Lihat Anak-Anak Palestina Jadi Korban

Sabtu, 04 November 2023 - 13:58 WIB
loading...
Artis Mualaf Yusuf Cat Stevens Desak Selebriti Bela Gaza, Sedih Lihat Anak-Anak Palestina Jadi Korban
Yusuf Cat Stevens yang meriah penghargaan Rock and Roll Hall of Fame mengajak para artis untuk membela Palestina. Foto/ the national.
A A A
JAKARTA - Yusuf Cat Stevens yang meriah penghargaan Rock and Roll Hall of Fame. Mengajak para artis untuk membela Palestina dengan menyerukan gencatan senjara.

Berbicara secara eksklusif kepada The National pada Sabtu (4/11/2023), Yusuf Cat Stevens yang terkenal dengan lagu hits Peace Train dan Moonshadow ini begitu terpukul dan sedih menyaksikan ribuan nyawa tidak berdosa yang meninggal dalam konflik yang telah berlangsung selama sebulan.



“Apa yang lebih baik dan lebih penting daripada memanfaatkan ketenaran Anda untuk tujuan yang baik?” kata Yusuf Cat Stevens.

“Saya merasa sulit untuk menahan diri, terutama ketika melihat wajah dan pakaian anak-anak yang tidak bersalah yang berlumuran darah – yaitu mereka yang cukup beruntung bisa lolos dari bom dan masih selamat. Mudah-mudahan opini publik yang besar akan terus berkembang dan lebih banyak bintang akan menyadari bahwa inilah saatnya untuk membela apa yang adil dan benar,” ucap Yusuf Cat Stevens lagi.

Dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran para artis dan masyarakat dunia, Yusuf memposting versi lagu The Little Ones yang belum pernah dirilis, di mana tembang iru ditulis setelah tragedi genosida Bosnia pada 1995 yang menewaskan ribuan anak.

Potongan lirik lagunya, “Oh, mereka sudah membunuh semua anak kecil, sementara wajah mereka masih tersenyum.”

“Dengan senjata dan kemarahan mereka, mereka menghapus kehidupan muda mereka. Tidak lagi tertawa, tidak lagi menjadi anak-anak.”

Tragedi itu berdampak besar pada Yusuf sehingga dia terpaksa kembali bermain gitar. “Itu adalah salah satu lagu pertama yang saya tulis setelah meninggalkan bisnis musik pada tahun 1981,” katanya.
“Karena dampak emosional yang saya dan keluarga saya rasakan, menyaksikan pembantaian anak-anak yang sedang berlangsung dalam perang, saya harus mengungkapkan kesedihan saya dengan menulis lagu itu,” ujar Yusuf Cat Stevens.

Dalam enam dekade kariernya, penderitaan anak-anak telah menjadi motif utama dalam lagu-lagu Yusuf.

Dalam Where do the Children Play pada 1970-an, dia menyesali peran destruktif industrialisasi terhadap lingkungan.



Sedangkan Father and Son, yang dirilis pada tahun yang sama, merupakan komentar sosial tentang kesenjangan generasi yang semakin lebar dan permohonan pengertian.

“Kekanak-kanakan dalam diri saya tidak hilang, dan selalu hadir dalam pandangan saya terhadap kehidupan dan pekerjaan,” katanya.

“Menjadi seorang Muslim pada tahun 1977 adalah pemenuhan perjalanan dan keinginan saya untuk mengubah dunia dan hal itu harus saya mulai dari diri saya sendiri. Al-Quran menyadarkan saya akan kebenaran tanpa filter. Jika lebih banyak orang di dunia dapat menjaga kejernihan masa muda dan wawasan tajam mereka terhadap kebenaran, keadilan, dan tanda-tanda kemunafikan, dunia akan menjadi tempat yang lebih baik untuk dihuni,” ujar dia.

Yusuf mengakhiri percakapan dengan merujuk pada salah satu lagunya yang paling kuat, Wild World pada 1970.

“Keyakinan dan harapan diperlukan untuk bertahan hidup di dunia yang liar ini, dan anak-anak memiliki cadangan yang sangat besar dari dua kualitas manusia yang sangat penting tersebut,” katanya.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2011 seconds (0.1#10.140)