Isu Kesehatan Jiwa Dinilai Urgen Ditangani, Sejumlah Tokoh Inisiasi Gerakan Ini

Selasa, 14 November 2023 - 14:49 WIB
loading...
Isu Kesehatan Jiwa Dinilai Urgen Ditangani, Sejumlah Tokoh Inisiasi Gerakan Ini
Para tokoh Kaukus menginisiasi berdirinya Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa di Jakarta, pekan ini.
A A A
JAKARTA - Keprihatinan akan makin maraknya dan mengkhawatirkan mengenai isu kesehatan jiwa (mental health) di Indonesia mendapatkan sorotan tinggi melalui upaya inisiatif beberapa tokoh yang turut menginisiasi berdirinya Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa yang dideklarasikan di Perpustakaan Nasional, Jakarta, pada Selasa, (14/11/2023).

Para inisiator ini menyoroti terkait pentingnya kesehatan jiwa bagi kehidupan masyarakat hingga produktivitas di dunia kerja. Adanya deklarasi kaukus ini menandai langkah serius dalam meningkatkan kesadaran sekaligus juga mengenai penanganan terhadap masalah kesehatan jiwa di Tanah Air.

Inisiatif kaukus berasal dari sejumlah tokoh, di antaranya Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Prof. Dr. FX Mudji Sutrisno, SJ., Prof. Dr. Drs. Semiarto Aji Purwanto, M.Si., Dr. Adriana Elisabeth, Dr. Ray W. Basrowi, Maria Ekowati, dan Kristin Samah.

Sebelum deklarasi, kelompok ini melakukan studi dan survei eksploratif dengan melibatkan berbagai pihak seperti akademisi, psikolog, dokter spesialis, praktisi kesehatan masyarakat, organisasi masyarakat sipil, sosioantropolog/budayawan, media, dan kalangan swasta.

“Hasil survei menunjukkan tingginya tingkat urgensi isu kesehatan jiwa di mata masyarakat. Sebanyak 82% responden menyatakan bahwa isu kesehatan jiwa sangat penting, sementara 12% menyatakan hal tersebut penting,” kata Dr. Ray W. Basrowi saat jumpa pers, Selasa (14/11/2023).

Dalam studi tersebut juga mengidentifikasi lima urgensi dan tiga esensi kesehatan jiwa di Indonesia. Pertama, kesehatan jiwa memiliki dampak multisektor karena terintegrasi dalam kondisi kesehatan secara keseluruhan. Kesehatan jiwa yang baik memengaruhi tingkat produktivitas, kualitas hidup, dan pencapaian generasi selanjutnya.

Adapun urgensi kedua ini menyoroti seriusnya masalah kesehatan jiwa pada anak, remaja, dan usia produktif. Peningkatan kasus kesehatan jiwa terjadi di berbagai tahap siklus hidup, terutama pada usia remaja dan produktif.

Selanjutnya, minimnya edukasi dan distribusi informasi yang kurang tepat menjadi urgensi ketiga. Isu ini juga diidentifikasi sebagai prioritas global tetapi belum sepenuhnya diakui sebagai prioritas di Indonesia.

“Urgensi terakhir menunjukkan bahwa masalah kesehatan jiwa di Indonesia erat kaitannya dengan persoalan ekonomi, sosial, dan budaya. Hal ini menegaskan bahwa pendekatan yang komprehensif perlu diambil dalam menangani isu ini,” ujar Ray.

Dari temuan studi tersebut, muncul beberapa komponen tambahan seperti dampak penggunaan gawai pada anak dan remaja, beban generasi sandwich, pencarian jati diri, pengaruh media sosial, serta masalah emosi, perilaku, dan kekerasan berbasis keluarga.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1282 seconds (0.1#10.140)