Pain Intervention, Penanganan Sakit Nyeri secara Komprehensif Tanpa Operasi

Rabu, 22 November 2023 - 13:31 WIB
loading...
Pain Intervention, Penanganan...
Rasa nyeri yang berkelanjutan bisa mempengaruhi kualitas hidup manusia. Foto Ilustrasi/iStock
A A A
JAKARTA - Rasa nyeri yang berkelanjutan bisa mempengaruhi kualitas hidup manusia.

Melansir situs resmi Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sekitar 20% populasi dunia setiap tahun mengalami nyeri, dengan setengahnya adalah nyeri kronis. Perhatian yang memadai terhadap orang yang mengalami nyeri sangat penting. Bukan hanya untuk mengurangi intensitas rasa sakitnya, tapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup yang dijalani. Untuk itulah tindakan intervensi nyeri menjadi sangat relevan dan diperiukan.

"Pain Intervention Center Radjak Hospital Purwakarta menerapkan pendekatan komprehensif dalam mengatasi nyeri melalui penanganan dengan metode medis, rehabilitasi, dan terapi alternatif. Dengan begitu dapat membantu pasien dalam mengelola nyeri serta mencapai kenyamanan dan kondisi kesehatan yang lebih baik," kata Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumalogi di Radjak Hospital Purwakarta dr Boby Harul Priono SpOT, AIFO-K,CIPS, Selasa (21/11/2023).

Pain Intervention Center atau Pusat Intervensi Nyeri adalah salah satu dari tiga layanan unggulan Radjak Hospital Purwakarta. Dua layanan lainnya yakni Trauma Center atau Pusat Trauma dan Layanan Brain and Spine Center atau Pusat Otak dan Tulang Belakang.

Dokter Boby menjelaskan, Pain Intervention Center di Radjak Hospital Purwakarta ditangani dokter multidisiplin sehingga penanganan sejak awal hingga rehabilitasi ditangani secara komprehensif.
Pain Intervention, Penanganan Sakit Nyeri secara Komprehensif Tanpa Operasi

Pain Intervention Center adalah salah satu dari tiga layanan unggulan Radjak Hospital Purwakarta. Foto/Istimewa

"Umumnya keluhan yang dialami pasien adalah nyeri leher, bahu, siku, dan lutut. Biasanya penderita nyeri adalah pasien yang memiliki kebiasaan salah. Contoh, biasa bekerja mengetik, banyak duduk jarang bergerak," kata dr Boby.

Menurut dr Boby, pasien nyeri yang datang ke Pain Intervention Center biasanya adalah mereka yang ingin sembuh dari sakit nyeri tapi tidak mau operasi.

Dokter Boby sendiri termasuk yang tidak suka melakukan operasi bedah terhadap pasien. Kalau pun dilakukan operasi bedah, maka hal itu sudah benar-bernar terpaksa. Sebab kemungkinan sembuh dari operasi bedah adalah 50:50. Jadi, meskipun dilakukan bedah, tidak 100% bisa menyembuhkan penyakit yang diderita pasien.

"Padahal penderita nyeri pinggang 75% bisa hilang tanpa operasi. Yakni dengan teknik pengobatan pain intervention," kata dr Boby.

Menurut dr Body, selama ini kerap ada salah kaprah di masyarakat yang menganggap nyeri pinggang disebabkan saraf terjepit. Padahal nyeri di pinggang bukan hanya karena saraf terjepit. Melainkan bisa disebabkan otot, join/sendi, atau tulang.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2421 seconds (0.1#10.140)