15 Influencer Suarakan Hidup Sehat usai Pandemi Covid-19

JAKARTA - Gaya hidup masyarakat dipastikan berubah setelah wabah virus corona (Covid-19) bisa diatasi di seluruh belahan dunia. Pandemi Covid-19 telah memberi kita banyak pelajaran dari berbagai sudut pandang.

Dari sudut pandang penyakit menular, misalnya, satu virus yang kemudian secara berurutan terus bermutasi, tidak hanya menyebabkan dampak bencana yang luar biasa tidak hanya untuk satu atau sekelompok negara, tetapi juga telah membentuk peradaban baru manusia di seluruh dunia.

Oleh karena itu, di tahun 2023 dimana pandemi Covid-19 mulai mereda dan masyarakat sudah dapat beraktivitas selayaknya normal, penting bagi kita untuk selalu menjaga kesehatan dan juga mengetahui lebih dalam dampak perubahan kebiasaan gaya hidup setelah Covid-19 dan memahami kebutuhan nutrisi yang dapat membantu menjaga Kesehatan tubuh.

Untuk itulah, 15 influencer ternama di Tanah Air direkrut untuk menyuarakan gaya hidup sehat setelah Pemerintah Indonesia menetapkan status pandemi Covid-19 berubah menjadi endemi.

Deretan influencer yang direkrut di antaranya Casey Alisha yang punya 13 ribuan pengikut, Sinthya Audrey dengan 49 ribuan pengikut, Tiffany Kongadian (19 ribuan pengikut), dan masih banyak lagi.

Belasan influencer ini menghadiri gelar wicara bersama praktisi kesehatan Rohit Shelatkar. Ia mengulas body mass index saat lockdown dipengaruhi beberapa faktor seperti tingkat stres, jam tidur tidak teratur, perubahan hormon, diet dan olahraga.

“Tak cukup hanya menerapkan gaya hidup sehat. Pahami dan perhatikan pula asupan vitamin dan mineral yang sesuai kebutuhan tubuh kita,” ujarnya dalam “Social Media Gathering” with Vitabiotics.

Selanjutnya menurut Rohit, tidak cukup hanya menerapkan gaya hidup sehat tanpa memperhatikan dan memahami kebutuhan asupan vitamin dan mineral yang sesuai dengan kebutuhan tubuh pun perlu perhatian yang khusus karenanya peran Influencer ikut berdampak mengedukasi masyarakat.

Alhasil, Sederet influencer ini diundang bukan tanpa alasan. Era medsos telah melahirkan sejumlah figur publik yang berpengaruh signifikan.

“Mereka bisa mempengaruhi lewat akun medsos untuk memberi edukasi kepada paling tidak para pengikut bahwa saat ini kita butuh tidak hanya makanan, namun menjaga kondisi tubuh kita,” urai Director Vitabiotics Indonesia, Inoer Syamsu.

Di Indonesia sendiri, populasi influncer terus bertumbuh dan memegang peran penting. Apalagi saat ini dunia ada dalam genggaman. Saat kena macet pun, orang bisa mengakses informasi dan konten pengetahuan hanya dengan beberapa kali klik di layar sentuh gadget.

“Itu sebabnya influencer ini kami undang untuk membantu edukasi bukan buat kami. Paling tidak masyarakat paham harus sehat. Ilmu yang kami berikan kepada mereka, bahwa vitamin itu perlu untuk long live-nya kita agar menua dengan sehat,” ia menyambung.

Tentunya masih jelas dalam ingatan, saat pandemi Covid-19 melanda banyak orang mencari vitamin berdasarkan rantai informasi yang mereka dapat. Padahal, informasi itu belum tentu benar.

“Seperti harus mengonsumsi vitamin D, sementara vitamin D itu kan tidak bisa dikonsumsi asal saja. Tetangganya minum vitamin D-1000, kita ikut-ikutan,” Inoer Syamsu menjelaskan.

Lewat kegiatan bersama Influencer ini dapat membantu penyebaran informasi dan memberikan edukasi pada masyarakat melalui media sosial mereka tentang pentingnya memberikan asupan makanan dan konsumsi vitamin yang tepat serta baik pada tubuh untuk kesehatan jangka Panjang.

Karenanya, adanya workshop bersama para influencer penting agar informasi valid bisa disebar via medsos dengan cara kreatif. “Vitabiotics punya produk-produk yang sesuai dengan jenis kelamin dan usia karena kebutuhan tiap orang atas vitamin dan mineral juga beda,” pungkasnya.