Hadiri Ruwatan Rajab, Ganjar Pranowo Cicipi Nasi Berkat Bareng Warga

Sabtu, 27 Januari 2024 - 13:00 WIB
loading...
Hadiri Ruwatan Rajab,...
Ganjar Pranowo menghadiri ruwatan rajab yang digelar di Desa Lemahireng, Bawen, Semarang. Pada kesempatan ini, Ganjar mencicipi nasi berkat bersama warga. Foto/TPN Ganjar-Mahfud
A A A
SEMARANG - Ganjar Pranowo menghadiri ruwatan rajab yang digelar di Desa Lemahireng, Bawen, Semarang pada Jumat, 26 Januari 2024. Pada kesempatan ini, Ganjar mencicipi nasi berkat bersama warga.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu tiba di Desa Lemahireng pada pukul 21.30 WIB. Ganjar begitu bersemangat menyapa warga sekitar dan mengikuti ruwatan rajab. Ganjar berbaur bersama warga dengan duduk di sepanjang gang masuk.

Rangkaian acara dimulai dengan kirab gunungan hasil bumi dengan nasi, sayur dan lauk pauk. Setelah itu, melaksanakan doa sebelum makan bersama. Capres yang identik dengan rambut berwarna putih itu ikut duduk lesehan dan menyantap nasi bersama para warga.

Salah satu pegiat budaya setempat, Yono menyatakan bahwa kegiatan ruwatan rajab kali ini berbeda dengan sebelum-sebelumnya karena dihadiri oleh Ganjar. Kedekatan yang dimiliki antara para warga dengan Ganjar bukan semata-mata karena safari politik, melainkan karena Ganjar pernah menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah dua periode dan kinerjanya dapat dirasakan oleh para warga.

Hadiri Ruwatan Rajab, Ganjar Pranowo Cicipi Nasi Berkat Bareng Warga

Foto/TPN Ganjar-Mahfud





“Perhatian pak Ganjar terhadap kebudayaan tidak perlu diragukan lagi. Selama menjabat Gubernur beliau dekat dengan seniman dan budayawan,” kata Yono.

Yono pun mengungkapkan bahwa sifat merakyat dan ramah dari sosok Ganjar sama sekali tidak berubah. Ganjar masih sosok yang sama seperti saat menjabat menjadi Gubernur yang dekat dengan masyarakat. Capres nomor urut tiga itu pun tak sungkan untuk berkumpul dan makan bersama dengan warga.

“Dari dulu pak Ganjar memang orangnya baik, ramah dan merakyat. Tidak berubah,” jelasnya.

Sementara itu, Ganjar juga mengungkap terdapat banyak tradisi yang masih dilestarikan dan dipegang teguh oleh masyarakat di berbagai daerah. Salah satunya ruwatan rajab.



“Ini adalah bentuk cara masyarakat menjaga kerukunan. Mereka menghadirkan banyak tokoh masyarakat dan warga,” ungkap Ganjar.

Selain kerukunan, tradisi tersebut sebagai upaya syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki yang diberikan. “Ada doa bersama dan mensyukuri rezeki yang diterimanya,” tandasnya.
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1840 seconds (0.1#10.140)