Ini Sederet Cara Majukan Ekosistem Film di Indonesia

Minggu, 11 Februari 2024 - 20:13 WIB
loading...
A A A
Selain itu, Kemendikbudristek memberikan dukungan melalui travel grant untuk sineas Indonesia yang berpartisipasi di festival film internasional, menyediakan akomodasi perjalanan sebagai upaya nyata pemerintah dalam memperkuat ekosistem perfilman nasional tanpa mengintervensi proses kreatif.

Selain itu Kemendikbudristek juga telah membuka program Fasilitasi Bidang Kebudayaan kategori sinema mikro melalui bantuan Dana Indonesiana. Sebanyak 39 komunitas film telah difasilitasi bantuan Program Sinema Mikro Dana Indonesiana yang beberapa di antaranya telah memanfaatkan bantuan tersebut dengan menggelar pemutaran film di daerah-daerah yang belum memiliki gedung bioskop.

“Fasilitasi Bidang Kebudayaan Sinema Mikro tidak hanya digunakan sebagai ruang bioskop alternatif namun lebih menjadi dukungan kepada komunitas dalam rangka meningkatkan jumlah ruang-ruang pertemuan kebudayaan berbasis audio-visual,” ujar Mahendra.

Dana Indonesiana atau dana abadi kebudayaan diberikan pemerintah untuk membantu para budayawan berkembang dan meraih prestasi serta menyalurkan ekspresi. Sejak beberapa tahun belakangan secara bertahap Dana Indonesiana mulai dapat digunakan oleh para budayawan yang sangat besar manfaatnya.

Pengarsipan Film
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah menempatkan prioritas tinggi pada pelestarian film sebagai warisan kebudayaan bangsa Indonesia. Film, baik itu fiksi maupun dokumenter, mencerminkan kehidupan masyarakat penghasilnya dan oleh karena itu perlu dipelihara sebagai warisan nasional. Ini menjadi alasan penting di balik upaya pengarsipan, pendokumentasian, dan preservasi yang dilakukan oleh Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, sesuai amanat UU no 33 tahun 2009 tentang perfilman. Upaya ini termasuk digitasi film, yang telah berhasil mengalihmedia 332 judul film Indonesia dari seluloid ke digital sejak tahun 2016, serta pengarsipan poster film bersejarah yang di masa lalu digunakan sebagai alat promosi di depan gedung bioskop.

Selain itu, Direktorat Perfilman, Musik, dan Media juga berkomitmen pada restorasi film untuk mengembalikan kondisi gambar dan suara film ke keadaan aslinya, terutama bagi film-film lama yang medianya masih berbasis seluloid dan rentan terhadap kerusakan. Hingga saat ini, terdapat lima film yang telah direstorasi, termasuk karya-karya penting seperti ‘Darah dan Doa’ (The Long March) oleh Usmar Ismail yang direstorasi pada tahun 2013, serta ‘Pagar Kawat Berduri’, ‘Kereta Api Terakhir’, ‘Dr Samsi’, dan ‘Bintang Ketjil’ yang juga telah mengalami proses restorasi.

“Langkah-langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mempertahankan materi film tersebut tetapi juga memastikan bahwa film-film ini dapat dinikmati kembali oleh generasi saat ini dan masa depan dalam bentuk yang hampir mendekati aslinya, meskipun dengan beberapa kekurangan yang ada,” jelas Mahendra.

Pencapaian Positif di Akhir Tahun 2023
Untuk mendorong kehadiran film Indonesia di tingkat internasional, Kemendikbudristek memberikan dukungan finansial melalui dana travel grant (hibah perjalanan) untuk sineas dan film Indonesia yang akan berpartisipasi dalam festival film internasional. Direktorat Perfilman, Musik, dan Media juga terus mendampingi dan memfasilitasi sineas Indonesia untuk terlibat dalam beberapa festival film besar dunia, termasuk di Busan, Berlin, dan Toronto, dengan rencana ambisius untuk menembus Venice International Film Festival di tahun 2024.

“Komitmen Kemendikbudristek adalah untuk terus mendukung pengembangan film Indonesia sangat jelas, dengan penekanan pada pentingnya menghormati proses kreatif sineas. Pemerintah akan berkomitmen untuk memfasilitasi agar lebih banyak lagi film Indonesia dapat menembus festival internasional,” ujar Mahendra.

Mahendra menjelaskan bahwa salah satu aspek penting dari strategi perfilman Indonesia saat ini adalah penggunaan film sebagai alat diplomasi strategis. “Melalui kebijakan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, perfilman Indonesia diharapkan dapat menjadi jembatan untuk memperkenalkan dan memajukan budaya Indonesia di mata dunia,” jelasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1103 seconds (0.1#10.140)