Terapi High Intensity Focused Ultrasound untuk Uterine Fibroid

Jum'at, 05 Oktober 2018 - 10:30 WIB
Terapi High Intensity Focused Ultrasound untuk Uterine Fibroid
Terapi High Intensity Focused Ultrasound untuk Uterine Fibroid
A A A
JAKARTA - Uterine fibroid merupakan tumor jinak (non-kanker) yang tumbuh di dalam rahim dan umumnya terjadi pada wanita selama masa suburnya. Meski penyakit ini sangat umum dan sering tidak menimbulkan gejala, penyakit uterine fibroid seringkali menyebabkan berbagai masalah seperti pendarahan menstruasi yang berat dan berkepanjangan, sakit panggul serta sering buang air kecil.

Saat ini penggunaan pengobatan medis terbaru atau terapi dengan invasif minimal semakin meningkat. Namun, terapi bedah konvensional seperti dengan myomectomy dan hysterectomy masih banyak dianjurkan oleh para ginekolog.

Di sisi lain, ada pula perempuan dalam jumlah yang cukup besar tidak mau menjalani pengobatan dengan cara bedah atau operasi. Khususnya mereka yang khawatir jika pembedahan dapat berdampak pada kemampuan mereka untuk hamil dan melahirkan.

Dilandasi semangat untuk berinovasi dan memperluas opsi pengobatan bagi pasien, Farrer Park Hospital (FPH) Singapore menghadirkan terapi high intensity focused ultrasound (HIFU) untuk penderitan uterine fibroid. Terapi ini dilakukan secara eksklusif pada salah satu unit kliniknya yaitu Fibroid Clinic di Day Surgery Suite.

"Dalam rangka mencari cara-cara lain yang bernilai kepada para pasien, solusi ini merupakan proses baru yang membuat pasien lebih merasa nyaman dan menawarkan opsi pengobatan terbaru dengan hasil yang lebih baik,” kata Dr. Lee Keen Whye, spesialis kandungan dan kebidanan dari Farrer Park Hospital Singapore melalui keterangan pers yang diterima Sindonews.

HIFU merupakan teknologi terbaru untuk pengobatan uterine fibroids, adenomyoma, adenomyosis dan jenis kanker tertentu. Prosedur non-invasif ini menggunakan gelombang ultrasonik terfokus untuk membangkitkan panas yang akan menghancurkan tumor jinak maupun ganas. FPH menjadi rumah sakit pertama di Asia Tenggara yang menggunakan terapi tersebut.

Melalui kerja sama dengan produsen sistem terapi dengan gelombang ultrasonik asal China yaitu HAIFU, FPH beserta para dokter dari organisasi spesialis kebidanan dan kandungan Singapore Obstetrics and Gynecology (SOG) memberikan opsi terapi baru ini kepada para pasien di Asia Tenggara. Terapi ini telah digunakan di berbagai negara seperti Inggris Raya, Jerman, China dan Korea.

Konsep penggunaan panas yang sangat tinggi melalui gelombang ultrasonik bertujuan pengobatan bukanlah sesuatu yang baru. HIFU pertama kali digunakan pada tahun 1940-an untuk mengobati penyakit otak seperti Parkinson. Pada tahun 1990-an, terapi ini mulai digunakan untuk pengobatan penyakit pada mata seperti glaucoma dan lainnya. Teknologi ini memiliki kemampuan unik untuk mematikan tumor jaringan lunak yang terdalam.

Tumor tersebut dapat dihilangkan seperti yang terjadi pada hati, ginjal, pancreas dan payudara serta uterine fibroid, hipertropi prostat jinak dan kanker prostat. Beberapa tahun belakangan, HIFU telah digunakan untuk mengobati tumor jinak maupun ganas pada berbagai bagian tubuh. Terapi non-invasif ini memungkinkan pengobatan pada tumor tanpa pembedahan dan menawarkan opsi baru pada pasien yang tidak bisa atau tidak mau menjalani pembedahan.

HIFU bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan bagian tumor yang terisolasi pada suhu di atas 60 derajat celsius selama lebih dari satu menit sehingga sel tersebut akan mati secara cepat. Teknologi HIFU terbaru kini tersedia di Farrer Park Hospital Singapore Fibroid Clinic.

“Pengobatan dengan HIFU sangat efektif bagi pasien uterine fibroid yang ingin memiliki anak. Terapi ini dapat mengurangi periode persiapan kehamilan setelah pengobatan secara signifikan bagi pasien. Selain itu pengobatan ini dapat pula meningkatkan kesuburan bagi pasien yang memiliki catatan sejarah kemandulan dan kelahiran yang abnormal. Singkatnya, sebagai teknik pengobatan non-invasif, HIFU dapat digunakan secara aman bagi penderita uterine fibroid yang ingin hamil,” kata Dr. Lee yang juga merupakan anggota SOG.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3291 seconds (0.1#10.140)