Fesyen Indonesia, Melangkah Maju dengan Semangat Kolaborasi

Minggu, 17 Mei 2020 - 08:35 WIB
loading...
Fesyen Indonesia,  Melangkah Maju dengan Semangat Kolaborasi
Foto: Doc. Istimewa
A A A
JAKARTA - Industri mode global semakin mengalami perkembangan pesat. Begitu juga yang diharapkan dengan industri mode Indonesia, agar dapat terus tumbuh dan berkelanjutan. Di tengah munculnya banyak desainer muda, merek lokal yang kian menjamur, dan para pelaku fesyen yang berbondong-bondong tampil di panggung dunia, namun sebenarnya industri mode Indonesia masih jalan di tempat.

Masuknya brand fasyen asing dengan branding yang kuat pun menjadi persoalan dan tantangan bagi pelaku industri fesyen tanah air. Untuk itu diperlukan kolaborasi antar stakeholder desainer, pengusaha, pemerintah serta rekan media lewat kritik baik artikel tulisan maupun video dan membentuk sebuah forum kritik semua stakeholder industri fesyen bertujuan membangun dan semakin membuat industri fashion tanah air berkembang dan tidak dianggap sebelah mata.

Dalam diskusi yang diadakan oleh JF3 Talk dengan para pelaku industri kreatif muda, pelaku dan pemerhati industri fesyen serta rekan-rekan media tercetus ide sekaligus inisiasi adanya forum kritikus fashion Indonesia. Thresia Mareta, selaku Founder of LAKON Indonesia mengatakan bahwa selama 20 tahun, JF3 telah menjadi pelaku dari ekosistem industri fesyen di Indonesia tentu perlu ada kritik sekaligus kontrol dari apa yang sudah dilakukan dan dihasilkan oleh industri fesyen itu sendiri.

Dia mengungkapkan, pihaknya coba menginisiasi Pintu Incubator untuk terkoneksi ekosistem fesyen di Paris untuk melihat bagaimana mereka bekerja dengan standar yang diakui secara internasional. Setelah dibandingkan, apa yang dilakukan di Indonesia masih sangat jauh. Tapi, bukan berarti industri mode Indonesia tidak bisa, hanya saja memang perlu melakukan sesuatu.

”Kalau boleh berkata jujur, industri fesyen kita selama 20 tahun ini seperti jalan di tempat. Karenanya, kami coba menginisiasi Pintu Incubator untuk terkoneksi ekosistem fesyen di Paris. Kami melihat bagaimana mereka (desainer muda) bekerja dengan standar yang diakui secara internasional. Kami, jadi membandingkan, apa yang dilakukan di sini, dengan apa yang mereka lakukan di sana dan faktanya masih sangat jauh. Namun, itu bukan berarti kita gak bisa. Artinya kita perlu melakukan sesuatu dan tentu support dukungan semua pelaku industri fesyen tanah air termasuk adanya forum kritik agar bisa lebih baik lagi ke depannya," ujar Thresia Mareta dalam JF3 Talk di Symphonia Boulevard Gading Serpong, Rabu (15/5/2024).

Untuk itu, sebagai pelaku dari ekosistem industri mode, Thresia lewat berbagai cara baik JF3, Lakon Indonesia dan lainnya berusaha untuk membuka masalah tersebut dengan melibatkan pelaku mode guna semakin memberikan ruang pamer sekaligus apresiasi karya desainer lokal. Bukan hanya desainer, tapi juga melibatkan semua pihak yang ada di ekosistem industri fashion tanah air baik itu dari pemilik brand, jurnalis dan support system lainnya.

Menurut Thresia, Potensi industri fesyen Indonesia bisa dikatakan besar sekali. Oleh karenanya, melalui industri bagaimana adanya ruang diskusi antar semua pihak dalam ekosistem untuk semakin memberikan impact, saling mendukung satu sama lain dan sama-sama bisa maju di masa yang akan datang.

Dia menilai tanggung jawab generasi muda saat ini dan berikutnya dan potensi industri Indonesia sangat bagus dimana market Indonesia brand di Paris target market di Indonesia nomor 4. “Menurut kami, ini adalah tanggung jawab kita generasi sekarang. Baik itu jurnalis dengan artikel tulisan kritiknya, desainer, pemilik brand, atau supporting lainnya,” ungkap Thresia.

Alhasil untuk semakin mengembangkan industri fesyen tanah air, Thresia pun berharap agar generasi muda bukan hanya menjadi pembeli dan penikmat saja, tapi menjadi bagian dari pelaku yang mengerti dengan baik bagaimana meningkatkan kualitas fesyen Indonesia di mata dunia.

Syahmedi Dean selaku pengamat mode, penulis dan jurnalis fesyen berpendapat bagaimana memahami pentingnya ekosistem fesyen di Indonesia. Jadi semua pihak seperti desainer, media dan orang event bisa melihat ekosistem ini dan mengambil sikap atau strategi sesuai apa yang sudah dibukakan. Potensi 273 juta penduduk Indonesia di tahun 2021, itu sangat potensial untuk berjualan dibandingkan populasi di Perancis hanya 64 juta jiwa. Di Jakarta sendiri 10 juta jiwa. Kalau satu brand menargetkan 0,001 persen penduduk Jakarta menjadi pembelinya, maka possibility-nya tinggi sekali.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2168 seconds (0.1#10.140)
pixels