The F Thing Gelar Jakarta Street Culture di Pondok Indah

Kamis, 15 Agustus 2019 - 21:45 WIB
The F Thing Gelar Jakarta Street Culture di Pondok Indah
The F Thing Gelar Jakarta Street Culture di Pondok Indah
A A A
JAKARTA - The F Thing menggelar Jakarta Street Chapter (JSC), sebuah konten video terbaru yang membahas tentang budaya street di Jakarta. JSC memberikan informasi tentang perkembangan komunitas kultur street yang tersebar di Jakarta mencakup lima segmen yaitu musik, seni, olahraga, streetwear dan event.

"Tujuannya itu sebenarnya supaya memperkenalkan street culture di Jakarta. Karena selama ini orang banyak ngomongin tapi belum ada yang benar-benar membahas street culture itu elemennya apa, kenapa bisa ngetren dan segala macam. Generation z dan milenial," kata Galuh Tattya selaku Head of Creative The F Thing saat acara Jakarta Street Chapter di kawasan Pondok Indah, Jakarta, Kamis (15/8/2019).

JSC merupakan upaya The F Thing untuk menjadi pelopor dalam mengeksplorasi culture street di Jakarta. Terdiri atas empat episode, Jakarta Street dipandu oleh Upi Tuan Tigabelas dan Eros Tjokro.

"Melibatkan 19 pembicara dari setiap elemennya untuk membahas lebih lanjut tentang latar belakang street dan sudut pandang mereka tentang masa depan fenomena kultur street di ibu kota," ujar Galuh.

Pada episode pertama, Jakarta Street Chapter membahas musik dan event. Episode dua membahas seni, olahraga (basket dan breakdance) dan komunitas vinyl. Episode ketiga membahas thrift shop, streetwear dan grooming. Sedangkan episode empat merupakan event rangkuman dari episode 1, 2 dan 3 yang berlangsung hari ini, Kamis (15/8/2019), di Hatchi, Pondok Indah.

Pada episode empat, JSC menyajikan talkshow, instalasi seni dan pertunjukkan breakdance dan musik. Masih dipandu oleh Tuan Tigabelas dan Eros Tjokro, episode kali ini membahas masa depan kultur street yang dibagi menjadi tiga segmen talkshow. Segmen pertama dengan tema streetball dan breakdance diwakili oleh Richard Insane dan Bian King Kreate.

"Tema musik oleh Laze dan tema thrift shop oleh Insser James. Segmen dua dengan tema seni mural diwakilkan oleh Zany13, tema komunitas piringan hitam oleh Tiko dan Domie dari Bombshel Records dan tema streetwear oleh Public Culture. Segmen tiga dengan tema sneakers oleh Adityalogy dan musik diwakilkan oleh Yacko," papar dia.

Selain itu, event ini dimeriahkan oleh live performance dari Twilo Sound System dan breakdance oleh King Smiley Crew. "Kita semacam pioneer karena langsung benar-benar membahas. Jadi kita berharap ke depannya mungkin kayak Bandung Street Chapter atau apa. Karena tren ini nggak pernah mati," kata dia.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3989 seconds (0.1#10.140)