Awas! Bahaya Kehilangan Berat Badan Ekstrem

Senin, 14 Oktober 2019 - 14:07 WIB
Awas! Bahaya Kehilangan Berat Badan Ekstrem
Awas! Bahaya Kehilangan Berat Badan Ekstrem
A A A
AKTING Joaquin Phoenix di film Joker mendapat banyak pujian. Ia sangat mendalami perannya sebagai seorang pria yang mengalami sakit jiwa dan senang menghilangkan nyawa orang. Namun siapa sangka ada perjuangan berat yang harus dilakukan Phoenix untuk memerankan karakternya. Demi tuntutan peran, Phoenix harus menurunkan berat badan cukup esktrem yaitu hingga 23 kilogram yang dilakukan hanya dalam waktu beberapa bulan.

MESKI program penurunan berat badan itu dilakukan di bawah pengawasan tenaga medis, namun kehilangan banyak berat badan dalam waktu singkat terbilang berbahaya. Phoenix dilaporkan merasa lemah, menarik diri dari pergaulan, dan sangat terobsesi dengan makanan dan berat badan yang mana semua ini merupakan tanda-tanda gangguan makan. Bahkan sampai mengganggu kesehatan mentalnya.

"Ternyata kehilangan berat badan ekstrem mempengaruhi kondisi psikologismu, dan kamu akan mulai marah ketika bobotmu banyak turun di waktu yang singkat," ujar Phoenix kepada People. Dalam sebuah wawancara, ia mengaku dirinya terlalu lemah untuk menaiki tangga. Idealnya, menurunkan berat badan hingga 23 kilogram setidaknya dibutuhkan waktu satu tahun.

Sementara Phoenix secara resmi diterima memerankan Joker di bulan Juli 2018 dan mulai syuting dua bulan kemudian. Profesor Psychology dari Rutger's University Charlotte Markey menegaskan agar tidak mengikuti langkah Phoenix. "Kehilangan berat badan esktrem dalam waktu singkat menyebabkan kesehatan mental dan psikis terganggu," kata Markey dikutip dari Insider.com.

Bobot yang aman untuk diturunkan dalam waktu satu minggu adalah sekira 0,5 kilogram atau 2 kilogram dalam sebulan. Phoenix setiap pagi selalu menimbang beratnya dan sangat terbosesi untuk kehilangan bobot. Dikatakan Markey, sering menimbang dan menjadi terobsesi karenanya adalah tanda serius gangguan makan. Phoenix juga menjadi antisosial karena pergaulan pasti melibatkan makan dan minum.

Markey melihat ini lagi-lagi sebagai tanda gangguan makan. "Ketika makanan mulai mengambil alih kesehatan mental Anda, dan Anda membuat rencana apa yang boleh dan tidak boleh dimakan, itu sudah gangguan," imbuhnya. Ketika syuting, pria 44 tahun itu bahkan merasa tak bertenaga.

Rasa lelah, kesulitan konsentrasi, dan melakukan aktivitas fisik menjadi efek sampingnya. Termasuk tubuh yang kedinginan, tidur yang berlebih atau justru kurang. Tidak main-main, gangguan makan bisa mengancam jiwa bahkan walau belum turun berat badan yang signifikan. Serangan jantung atau masalah kardiovaskular lainnya, bisa membuat gangguan makan berakibat fatal.

"Maka itu mereka yang mengalami gangguan makan harus segera mendapat pertolongan sebelum terlambat," kata Markey. (Sri Noviarni)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5981 seconds (0.1#10.140)