Ketika Minuman Beralkohol Menjadi Ikon Sebuah Negara
loading...
A
A
A
SETIAP negara memiliki kekhasan tersendiri, baik itu adat istiadat , kebiasaan, destinasi wisata , maupun makanan dan minuman. Dalam soal minuman , setiap negara banyak memiliki minuman khas mengandung alkohol yang uniknya sudah menjelma menjadi ikon negara. (Baca juga: Ikon-ikon Terkenal dari Berbagai Negara)
1. Applejack
Minuman paling ikonik di Amerika Serikat adalah bourbon. Minuman ini telah diakui Kongres AS sebagai produk khas AS. Namun, ada minuman yang lebih tua dari Bourbon, yakni applejack.
Minuman ini telah sejak abad ke-17. Pada 1698 seorang penduduk New Jersey bernama William Laird mulai memproduksi applejack-nya sendiri. Produksinya ini mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. (Baca juga: Pentagon: China Tak Bisa Tandingi AS Meski Kapal Militernya Lebih Banyak)
2. Soju
Minuman ini berasal dari Korea Selatan dan kerap dianggap sebagai minuman beralkohol terbaik di dunia. Soju terbuat dari beras yang difermentasi. Minuman ini dijual sekitar 1.450 won.
Seperti vodka, soju cocok untuk minuman campuran karena pada dasarnya tidak memiliki bau atau rasa dan memiliki kadar alkohol sekitar 20%. (Baca juga: Mengenal Hoesik, Budaya Minum ala Korea Selatan yang Penuh Etika)
3. Raki
Raki merupakan minuman ikonik dari Turki. Minuman ini dibuat dari anggur atau buah plum yang disuling dua kali. Raki sering disajikan dengan air, juga es. Minuman itu berubah menjadi warna putih susu ketika dicampur dengan air, maka mendapat julukan "susu singa." Berbekal alkohol sekitar 45%, raki sering disajikan di atas meze atau piring kecil yang bisa dibagikan. (Baca juga: Rafale Yunani vs F-16 Turki, Siapakah yang Unggul di Mediterania)
4. Cachaca
Cachaca adalah minuman beralkohol terbuat dari tebu asal Brasil. Pada awalnya minuman ini dikembangkan oleh budak Brasil pada 1600-an. Nama cachaca berasal dari nama untuk busa yang menghasilkan tebu mendidih.
Cachaca biasanya tak memiliki umur kedaluwarsa, meskipun beberapa produsen menambahkan warna untuk rona keemasan-cokelat. Minuman ini memiliki kadar alkohol antara 38 sampai 54%. (Baca juga: Nikmati Daging Panggang Khas Brazil yang Unik di Jakarta)
5. Pisco
Selama berabad-abad, Peru dan Chile terlibat dalam perdebatan tentang negara tempat kelahiran pisco yang sebenarnya. Kedua belah pihak mengklaim sebagai pemilik dari minuman tersebut dan telah mengadopsi koktail asam pisco berbusa sebagai minuman nasionalnya.
Pada dasarnya, pisco adalah brandy suling dari anggur, yang telah diproduksi di Amerika Selatan sejak Spanyol tiba di sana pada abad ke-16. (Baca juga: 4 Langkah Membuat Es Kopi ala Cafe)
6. Aquavit
Aquavit merupakan minuman keras Skandinavia yang berasal dari proses suling dari fermentasi kentang atau biji-bijian. Seperti gin dan vodka, sebagian besar aquavit tak ada masa kadaluarsanya.
Walaupun sering disajikan dingin, beberapa peminum lebih suka aquavit berusia cukup lama untuk merasakan citarasa yang lebih unik. (Lihat grafis: 5 Inspirasi Tampil Gaya dengan Bandana)
1. Applejack
Minuman paling ikonik di Amerika Serikat adalah bourbon. Minuman ini telah diakui Kongres AS sebagai produk khas AS. Namun, ada minuman yang lebih tua dari Bourbon, yakni applejack.
Minuman ini telah sejak abad ke-17. Pada 1698 seorang penduduk New Jersey bernama William Laird mulai memproduksi applejack-nya sendiri. Produksinya ini mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. (Baca juga: Pentagon: China Tak Bisa Tandingi AS Meski Kapal Militernya Lebih Banyak)
2. Soju
Minuman ini berasal dari Korea Selatan dan kerap dianggap sebagai minuman beralkohol terbaik di dunia. Soju terbuat dari beras yang difermentasi. Minuman ini dijual sekitar 1.450 won.
Seperti vodka, soju cocok untuk minuman campuran karena pada dasarnya tidak memiliki bau atau rasa dan memiliki kadar alkohol sekitar 20%. (Baca juga: Mengenal Hoesik, Budaya Minum ala Korea Selatan yang Penuh Etika)
3. Raki
Raki merupakan minuman ikonik dari Turki. Minuman ini dibuat dari anggur atau buah plum yang disuling dua kali. Raki sering disajikan dengan air, juga es. Minuman itu berubah menjadi warna putih susu ketika dicampur dengan air, maka mendapat julukan "susu singa." Berbekal alkohol sekitar 45%, raki sering disajikan di atas meze atau piring kecil yang bisa dibagikan. (Baca juga: Rafale Yunani vs F-16 Turki, Siapakah yang Unggul di Mediterania)
4. Cachaca
Cachaca adalah minuman beralkohol terbuat dari tebu asal Brasil. Pada awalnya minuman ini dikembangkan oleh budak Brasil pada 1600-an. Nama cachaca berasal dari nama untuk busa yang menghasilkan tebu mendidih.
Cachaca biasanya tak memiliki umur kedaluwarsa, meskipun beberapa produsen menambahkan warna untuk rona keemasan-cokelat. Minuman ini memiliki kadar alkohol antara 38 sampai 54%. (Baca juga: Nikmati Daging Panggang Khas Brazil yang Unik di Jakarta)
5. Pisco
Selama berabad-abad, Peru dan Chile terlibat dalam perdebatan tentang negara tempat kelahiran pisco yang sebenarnya. Kedua belah pihak mengklaim sebagai pemilik dari minuman tersebut dan telah mengadopsi koktail asam pisco berbusa sebagai minuman nasionalnya.
Pada dasarnya, pisco adalah brandy suling dari anggur, yang telah diproduksi di Amerika Selatan sejak Spanyol tiba di sana pada abad ke-16. (Baca juga: 4 Langkah Membuat Es Kopi ala Cafe)
6. Aquavit
Aquavit merupakan minuman keras Skandinavia yang berasal dari proses suling dari fermentasi kentang atau biji-bijian. Seperti gin dan vodka, sebagian besar aquavit tak ada masa kadaluarsanya.
Walaupun sering disajikan dingin, beberapa peminum lebih suka aquavit berusia cukup lama untuk merasakan citarasa yang lebih unik. (Lihat grafis: 5 Inspirasi Tampil Gaya dengan Bandana)
(poe)