Inovasi Penyelenggaraan Event dalam Bentuk Virtual
loading...
A
A
A
JAKARTA - Branding pariwisata secara online kini makin mudah dilakukan di masa pandemi Covid-19. Salah satunya bisa memanfaatkan aplikasi Fairtual, yang telah dirilis. Kehadirannya diharapkan dapat membuat industri MICE (Meeting, Incentives, Conference, dan Exibihition) semakin berdenyut. Platform digital tersebut menjawab seluruh kebutuhan seller dan buyer sekaligus.
(Baca juga: Perkuat Imunitas dengan Konsumsi Buah )
Fairtual bisa dinikmati di New Normal Travel Fair 2020, 7-15 November 2020. Pengunjung dapat mengakses event ini melalui nntf2020.fairtual.in.
Pada masa transisi new normal seperti sekarang ini, industri MICE tetap terlihat seksi. Padahal, sebelumnya sektor ini babak belur dihajar pandemi Covid-19. Bahkan, kerugiannya disebut mencapai Rp7 triliun selama 3 bulan awal pandemi Covid-19 di Indonesia.
CMO Fairtual, Christian Emerson mengatakan, aplikasi Fairtual menjawab semua kebutuhan upaya aktivasi kembali lini bisnis pariwisata MICE. "Covid-19 memberikan impact negatif yang sangat besar. Semua lini pariwisata lumpuh, termasuk MICE. Kini upaya pemulihan bisa cepat dilakukan. Branding-nya semakin efektif. Kami memiliki aplikasi baru, Fairtual yang mampu menjawab semua kebutuhan pasar," ungkapnya melalui keterangan resminya, Jumat (6/11).
Diinisiasi oleh PT Solusi Indonesia Bangkit (SIB), Fairtual menjadi inovasi penyelenggaraan event dalam bentuk virtual dengan memanfaatkan produk teknologi informasi dan komuniksi. Fairtual juga memiliki pendekatan Virtual Reality. Caranya, aplikasi ini memanfaatkan obyek-obyek di dunia nyata yang direfeleksikan dalam format virtual 3 dimensi. Hasilnya pun lebih dinamis.
"Kami berikan sentuhan terbaik untuk memberikan kesan postif. Hasilnya tentu sangat riil. Siapapun seolah berada dalam sistem nyata, meski sebenarnya ada di dunia virtual. Dengan beragam kelebihan yang dimiliki, Fairtual sangat ideal diterapkan sebagai media branding pariwisata," kata Emerson.
Didesain menjawab tantangan dan kebutuhan MICE, Fairtual memiliki pendekatan dengan perangkat digital. Peralatan teknis yang digunakannya adalah laptop/pc, smartphone, dan perangkat lain. Sistem Fairtual akan terkoneksi secara online melalui internet. Founder Fairtual, Dimi Octora mengungkapkan, penyelenggaraan MICE semakin optimal dengan aplikasi ini.
"Penyelenggaraan MICE akan optimal dengan penerapan aplikasi Fairtual. Desainnya dibuat memang untuk menjawab kebutuhan MICE. Kami optimistis, industri MICE akan bangkit lagi karena aktivitas branding-nya kini semakin mudah," ujar Dimi.
Menjadi platform "Partner for Your Virtual Exhibition", Fairtual juga didukung Kemenparekraf /Baparekraf. Proses pengerjaannya melibatkan beragam insan media. Bergabung juga Fakultas Pariwisata Universitas Ciputra, Cheers, dan PaSTI. Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Nia Niscaya mengatakan, aplikasi Fairtual menjadi media penggerak MICE terbaik.
(Baca juga: Menjaga Kesehatan Organ Intim Bisa Bikin Wanita Pede )
"MICE menjadi lini penting yang harus dihidupkan kembali. Untuk itu, branding-nya harus kuat. Kami tertolong oleh sistem bagus yang ditawarkan Fairtual. Dengan konsepnya, industri MICE akan kembali bergerak dengan dukungan aplikasi ini. Aktivitas transaksi akan berjalan dan masyarakat tetap mendapatkan manfaat secara ekonomi," ucap Nia.
(Baca juga: Perkuat Imunitas dengan Konsumsi Buah )
Fairtual bisa dinikmati di New Normal Travel Fair 2020, 7-15 November 2020. Pengunjung dapat mengakses event ini melalui nntf2020.fairtual.in.
Pada masa transisi new normal seperti sekarang ini, industri MICE tetap terlihat seksi. Padahal, sebelumnya sektor ini babak belur dihajar pandemi Covid-19. Bahkan, kerugiannya disebut mencapai Rp7 triliun selama 3 bulan awal pandemi Covid-19 di Indonesia.
CMO Fairtual, Christian Emerson mengatakan, aplikasi Fairtual menjawab semua kebutuhan upaya aktivasi kembali lini bisnis pariwisata MICE. "Covid-19 memberikan impact negatif yang sangat besar. Semua lini pariwisata lumpuh, termasuk MICE. Kini upaya pemulihan bisa cepat dilakukan. Branding-nya semakin efektif. Kami memiliki aplikasi baru, Fairtual yang mampu menjawab semua kebutuhan pasar," ungkapnya melalui keterangan resminya, Jumat (6/11).
Diinisiasi oleh PT Solusi Indonesia Bangkit (SIB), Fairtual menjadi inovasi penyelenggaraan event dalam bentuk virtual dengan memanfaatkan produk teknologi informasi dan komuniksi. Fairtual juga memiliki pendekatan Virtual Reality. Caranya, aplikasi ini memanfaatkan obyek-obyek di dunia nyata yang direfeleksikan dalam format virtual 3 dimensi. Hasilnya pun lebih dinamis.
"Kami berikan sentuhan terbaik untuk memberikan kesan postif. Hasilnya tentu sangat riil. Siapapun seolah berada dalam sistem nyata, meski sebenarnya ada di dunia virtual. Dengan beragam kelebihan yang dimiliki, Fairtual sangat ideal diterapkan sebagai media branding pariwisata," kata Emerson.
Didesain menjawab tantangan dan kebutuhan MICE, Fairtual memiliki pendekatan dengan perangkat digital. Peralatan teknis yang digunakannya adalah laptop/pc, smartphone, dan perangkat lain. Sistem Fairtual akan terkoneksi secara online melalui internet. Founder Fairtual, Dimi Octora mengungkapkan, penyelenggaraan MICE semakin optimal dengan aplikasi ini.
"Penyelenggaraan MICE akan optimal dengan penerapan aplikasi Fairtual. Desainnya dibuat memang untuk menjawab kebutuhan MICE. Kami optimistis, industri MICE akan bangkit lagi karena aktivitas branding-nya kini semakin mudah," ujar Dimi.
Menjadi platform "Partner for Your Virtual Exhibition", Fairtual juga didukung Kemenparekraf /Baparekraf. Proses pengerjaannya melibatkan beragam insan media. Bergabung juga Fakultas Pariwisata Universitas Ciputra, Cheers, dan PaSTI. Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Nia Niscaya mengatakan, aplikasi Fairtual menjadi media penggerak MICE terbaik.
(Baca juga: Menjaga Kesehatan Organ Intim Bisa Bikin Wanita Pede )
"MICE menjadi lini penting yang harus dihidupkan kembali. Untuk itu, branding-nya harus kuat. Kami tertolong oleh sistem bagus yang ditawarkan Fairtual. Dengan konsepnya, industri MICE akan kembali bergerak dengan dukungan aplikasi ini. Aktivitas transaksi akan berjalan dan masyarakat tetap mendapatkan manfaat secara ekonomi," ucap Nia.
(nug)