Apa Peran Filsafat Dalam Era 4.0, Perlukah Mempelajarinya?
loading...
A
A
A
Proses otomatisasi tidak lagi hanya terjadi di dunia industri, tapi bisa merambah ke kehidupan sehari-hari.
“Prediksi para ahli, katanya 2045 nanti Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) bisa melampaui kecerdasan manusia. Terus kita bisa apa?. Kita bisa mempertahankan kemampuan kita yang mungkin akan sulit dimiliki oleh mesin-mesin ini," jelasnya.
Yang dimaksud dengan kemampuan disini yaitu kemampuan untuk menjadi filosofis dalam banyak hal.
Seperti kemampuan untuk mencintai, mencari kebenaran dari sains murni, dan spiritualitas.
Terlepas apakahdi kemudian hari akan ada atau justru tidak ada mesin yang diciptakan dengan kemampuan itu, yang jelas kita akan tetap lebih unggul dari teknologi manapun dengan tetap berpegang padakemampuan tersebut.
Kemampuan untuk mencintai, mencari kebenaran dari sains murni, dan spiritualitas ini, diterjemahkan Budiman menjaditiga kemampuan dasar.
Yaitu cinta, cita, dan cipta. Menurutnya, manusia dapat diklasifikan ke dalam beberapa jenis dengantiga kemampuan dasar ini.
Nah, kebayang enggak seberapa pentingnya keberadaan ilmu filsafat di masa sekarang ini?.
![Apa Peran Filsafat Dalam Era 4.0, Perlukah Mempelajarinya?]()
Foto: Pexels
Kalau masih belum terbayang, apakah kamu pernah mencari tahu mengapa gelar tertinggi di dalam pendidikan disebut PhD yang merupakan akronim dari Philosophiae Doctor?
“Prediksi para ahli, katanya 2045 nanti Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) bisa melampaui kecerdasan manusia. Terus kita bisa apa?. Kita bisa mempertahankan kemampuan kita yang mungkin akan sulit dimiliki oleh mesin-mesin ini," jelasnya.
Yang dimaksud dengan kemampuan disini yaitu kemampuan untuk menjadi filosofis dalam banyak hal.
Seperti kemampuan untuk mencintai, mencari kebenaran dari sains murni, dan spiritualitas.
Terlepas apakahdi kemudian hari akan ada atau justru tidak ada mesin yang diciptakan dengan kemampuan itu, yang jelas kita akan tetap lebih unggul dari teknologi manapun dengan tetap berpegang padakemampuan tersebut.
Kemampuan untuk mencintai, mencari kebenaran dari sains murni, dan spiritualitas ini, diterjemahkan Budiman menjaditiga kemampuan dasar.
Yaitu cinta, cita, dan cipta. Menurutnya, manusia dapat diklasifikan ke dalam beberapa jenis dengantiga kemampuan dasar ini.
Nah, kebayang enggak seberapa pentingnya keberadaan ilmu filsafat di masa sekarang ini?.

Foto: Pexels
Kalau masih belum terbayang, apakah kamu pernah mencari tahu mengapa gelar tertinggi di dalam pendidikan disebut PhD yang merupakan akronim dari Philosophiae Doctor?
Lihat Juga :