Nyeri Punggung Jadi Gejala COVID-19, Benarkah?

Selasa, 12 Januari 2021 - 05:08 WIB
loading...
A A A
Kalau Anda mengalami gejala seperti demam, batuk kering, kehilangan indera perasa dan penciuman, sakit tenggorokan, sakit kepala, atau nyeri di beberapa bagian tubuh, ini adalah gejala COVID-19.

“COVID-19 adalah unik sebab mengakibatkan respon peradangan di paru dan otak. Karenanya penderitanya bisa mengalami sakit kepala berbulan-bulan setelah virus hilang. Maka itu kenapa beberapa orang terkadang membutuhkan bantuan oksigen atau ventilator,” terang Duda.

Secara umum, nyeri dan sakit yang dirasa sewaktu terinfeksi berbesa dengan nyeri yang timbul setelah sembuh. Tapi tentunya memiliki masalah nyeri punggung bukan berarti otomatis terkena COVID-19.

Walau nyeri dan sakit bisa jadi sinyal COVID-19, kondisi lain seperti cidera juga bisa diasosiasikan dengan nyeri punggung. Termasuk terlalu banyak duduk atau postur tubuh yang buruk, karena bekerja di rumah.

Bisa juga karena cidera olahraga, arthritis, hingga cidera tulang belakang yang jadi penyebab nyeri punggung yang dialami. Kalau nyeri punggung menetao hingga beberapa minggu dan bertambah serius diikuti dengan penurunan berat badan atau kaku di bagian tubuh, segera temui dokter.

Sebaliknya, kalau ada tanda COVID-19 lain yang dirasakan, tentu dokter akan menganjurkan melalukan tes untuk memastikan kondisi Anda. Jika ringan, Dr. Duda merekomendasikan konsumsi acetaminophen (Tylenol), yang akan mengurangi sakit dan demam. (Baca juga: Varian Baru Covid-19 Dapat Menyebabkan Hasil Tes Negatif Palsu )

Bisa juga dengan menempelkan koyo di bagian punggung. Istirahat yang cukup dan hidrasi cukup juga akan membantu. Kalau sudah sembuh, harap ketahui bahwa nyeri atau rasa sakit akibat COVID-19 dapat bertahan hingga dua minggu bagi kebanyakan orang.
(tdy)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1473 seconds (0.1#10.140)