Konsumsi Buah Langsung Bantu Proses Penyerapan Gizi
loading...
A
A
A
Selain itu, mengonsumsi buah-buahan dengan cara dijadikan jus mampu menghilangkan serat yang seharusnya digunakan untuk menahan laju penyerapan gula alami di dalam tubuh.
Semakin banyak buah yang digunakan dalam jus, akan semakin menambah konsentrasi gula, untuk membuat segelas jus jeruk misalnya, dibutuhkan 3 sampai 4 buah ditambah dengan gula yang membuat kandungan kalori dalam buah tersebut bertambah. Hal ini sangat berbeda jika memakan langsung buah tersebut.
"Misalnya seseorang yang memakan 1 buah apel sudah bisa merasakan kenyang. Sedangkan meminum cairan tidak akan membuat kenyang lebih lama, karena cairan lebih mudah diserap tubuh. Hal ini membuat peminum jus berisiko terkena obesitas dua kali lebih besar," katanya.
Dokter gizi Marya Haryono menambahkan, kebanyakan minuman ekstrak buah saat ini menggunakan gula tambahan, jus yang menggunakan gula tambahan rata-rata mengandung 11% kandungan gulanya, lebih banyak ketimbang minuman bersoda yaitu 10%. Jus juga mengandung lebih banyak kalori dibandingkan buah utuh. Satu gelas jus jeruk mengandung 365 kalori, lebih tinggi dari sebuah jeruk yang dikonsumsi langsung, yaitu hanya 87 kalori.
Hingga pada akhirnya, banyak produk di pasaran yang menawarkan berbagai jenis bentuk serat, dari suplemen hingga minuman ekstrak buah. "Kalau pilihannya mengonsumsi ekstrak buah seperti jus, perhatikan kalorinya. Jika dikonsumsi saat waktu luang, cukup 100 sampai 200 kalori. Nah, kemudian itu bisa dihitung sendiri batasan konsumsinya. Jika memutuskan untuk memblendernya sendiri, jangan lupa membersihkan blender atau juicer dengan benar untuk mencegah tumbuhnya bakteri mikroorganisme potagen yang berpotensi tercampur di dalam jus, sehingga menjadi tidak sehat," kata Marya.
Bila yang mengkonsumsi anak-anak, sebisa mungkin perkenalkan bentuk aslinya seperti buah segar langsung. Karena ketika makan buah segar tersebut akan ada simulasi yang bekerja di rongga mulutnya. Seperti simulasi mengecap, menggigit, mengunyah, hingga menelan yang bisa berpengaruh pada pembentukan organ mulutnya.
Hal ini pun dipertegas oleh dokter spesialis anak Aman Pulungan. Menurutnya, dengan memberikan buah segar kepada anak akan melatih indra pengecapnya seperti lidah untuk kemampuan berbicara lebih baik dibandingkan anak yang diberikan mimunam ekstrak buah seperti jus. Selain itu, dengan mengonsumsi buah secara langsung pada anak bisa merangsang pertumbuhan giginya.
"Kalau memang ingin buah segar tersebut dijadikan jus, sebaiknya jangan terlalu halus atau dibuat dengan potongan buah yang menarik agar anak mau mengonsumsinya," ujarnya. (Aprilia S Andyna)
Semakin banyak buah yang digunakan dalam jus, akan semakin menambah konsentrasi gula, untuk membuat segelas jus jeruk misalnya, dibutuhkan 3 sampai 4 buah ditambah dengan gula yang membuat kandungan kalori dalam buah tersebut bertambah. Hal ini sangat berbeda jika memakan langsung buah tersebut.
"Misalnya seseorang yang memakan 1 buah apel sudah bisa merasakan kenyang. Sedangkan meminum cairan tidak akan membuat kenyang lebih lama, karena cairan lebih mudah diserap tubuh. Hal ini membuat peminum jus berisiko terkena obesitas dua kali lebih besar," katanya.
Dokter gizi Marya Haryono menambahkan, kebanyakan minuman ekstrak buah saat ini menggunakan gula tambahan, jus yang menggunakan gula tambahan rata-rata mengandung 11% kandungan gulanya, lebih banyak ketimbang minuman bersoda yaitu 10%. Jus juga mengandung lebih banyak kalori dibandingkan buah utuh. Satu gelas jus jeruk mengandung 365 kalori, lebih tinggi dari sebuah jeruk yang dikonsumsi langsung, yaitu hanya 87 kalori.
Hingga pada akhirnya, banyak produk di pasaran yang menawarkan berbagai jenis bentuk serat, dari suplemen hingga minuman ekstrak buah. "Kalau pilihannya mengonsumsi ekstrak buah seperti jus, perhatikan kalorinya. Jika dikonsumsi saat waktu luang, cukup 100 sampai 200 kalori. Nah, kemudian itu bisa dihitung sendiri batasan konsumsinya. Jika memutuskan untuk memblendernya sendiri, jangan lupa membersihkan blender atau juicer dengan benar untuk mencegah tumbuhnya bakteri mikroorganisme potagen yang berpotensi tercampur di dalam jus, sehingga menjadi tidak sehat," kata Marya.
Bila yang mengkonsumsi anak-anak, sebisa mungkin perkenalkan bentuk aslinya seperti buah segar langsung. Karena ketika makan buah segar tersebut akan ada simulasi yang bekerja di rongga mulutnya. Seperti simulasi mengecap, menggigit, mengunyah, hingga menelan yang bisa berpengaruh pada pembentukan organ mulutnya.
Hal ini pun dipertegas oleh dokter spesialis anak Aman Pulungan. Menurutnya, dengan memberikan buah segar kepada anak akan melatih indra pengecapnya seperti lidah untuk kemampuan berbicara lebih baik dibandingkan anak yang diberikan mimunam ekstrak buah seperti jus. Selain itu, dengan mengonsumsi buah secara langsung pada anak bisa merangsang pertumbuhan giginya.
"Kalau memang ingin buah segar tersebut dijadikan jus, sebaiknya jangan terlalu halus atau dibuat dengan potongan buah yang menarik agar anak mau mengonsumsinya," ujarnya. (Aprilia S Andyna)
(wan)