Konsumsi Buah Langsung Bantu Proses Penyerapan Gizi

Sabtu, 23 Januari 2021 - 07:54 WIB
loading...
Konsumsi Buah Langsung...
Makan buah secara langsung lebih dianjurkan karena akan membantu proses penyerapan gizi oleh tubuh. (Foto: Sindonews/Eko Purwanto)
A A A
BANYAK manfaat dari rutinitas memakan buah . Tetapi, kini orang lebih banyak memilih minum ekstrak buah seperti jus ketimbang memakan langsung buahnya.

Mengonsumsi jus buah baik dalam bentuk kemasan siap minum ataupun yang diblander sendiri memang memiliki banyak kelebihan. Salah satunya, lebih praktis.

Artis Olivia Jensen contohnya. Wanita berambut panjang ini mengaku rutin mengonsumsi jus sebagai detoks pada pagi hari. Da mengaku jus adalah minuman favoritnya, dan resep itu adalah warisan dari sang ibu. Bahan utama jus yang dikonsumsi Olivia adalah wortel dan apel.

"Wortel dan apel adalah buah paling lengkap kandungan vitamin dan mineralnya. Wortel terkenal banget dengan fungsinya mendetoks tubuh, sedangkan apel sangat bagus untuk kesehatan kulit dan rambut. Untuk menambahkan rasa jus, aku menambahkan sedikit nanas dan jahe," turur Olivia, Kamis (20/01/2021).

Olivia mengaku lebih senang mengonsumsi buah-buahan tersebut dengan cara dijus karena dirinya bisa mengonsumsi 2 sampai 3 jenis buah sekaligus. "Alasannya di samping karena bisa mendapat mendapatkan manfaat secara bersamaan. Kalau dibuat jus bisa praktis dan buahnya juga tidak mudah berubah warna karena bisa didinginkan dahulu," tutur wanita berdarah Denmark ini.

Jus buah memang menawarkan kepraktisan saat dikonsumsi karena bisa dengan mudah dicampur secara bersamaan. ‎Proses menjus buah dibuat dengan melakukan ekstraksi atau pengepresan cairan alami yang terkandung dalam buah-buahan.

Tapi, benarkah minum jus buah itu baik, dan mana yang lebih sehat minum jus atau makan buah segarnya langsung? Dari kedua cara ini, mengonsumsi buah secara langung lebih baik. Buah yang dikunyah sangat bermanfaat untuk proses penyerapan kandungan gizi tubuh.

Dokter gizi klinik dari rumah sakit Mitra Keluarga Bekasi, Stella Bela, menjelaskan, paling bagus mengonsumsi buah dengan cara dimakan langsung (dikunyah). Saat proses mengunyah, kelenjar air ludah (saliva) dan enzim dalam mulut akan memecah karbohidrat pada buah. Sehingga, buah akan mudah dicerna saat masuk kesaluran pencernaan.

Meski begitu, bukan berarti kandungan buah yang hanya diambil ekstraknya seperti di jus kurang bermanfaat bagi tubuh. Dalam buah yang dijadikan jus, kandungan seratnya bisa langsung diserap oleh tubuh. Namun, sumber konsentrasi gulanya lebih besar, sama seperti minuman ringan lainnya. Namun, Anda harus memperhatikan saat akan membuat jus. Karena hal ini berhubungan dengan alat blender atau membuat jus (juicer) yang digunakan.

"Buah yang diblender dengan kecepatan tinggi, kadar vitamin akan berkurang. Jadi, kalau mau vitaminnya tetap tinggi, sebaiknya pakai yang slow juicer (kecepatan rendah). Sebenarnya bentuk asli (buah segar) maupun jus itu lebih kepada kepraktisan dalam mengonsumsinya," tambah Stella.

Selain itu, mengonsumsi buah-buahan dengan cara dijadikan jus mampu menghilangkan serat yang seharusnya digunakan untuk menahan laju penyerapan gula alami di dalam tubuh.

Semakin banyak buah yang digunakan dalam jus, akan semakin menambah konsentrasi gula, untuk membuat segelas jus jeruk misalnya, dibutuhkan 3 sampai 4 buah ditambah dengan gula yang membuat kandungan kalori dalam buah tersebut bertambah. Hal ini sangat berbeda jika memakan langsung buah tersebut.

"Misalnya seseorang yang memakan 1 buah apel sudah bisa merasakan kenyang. Sedangkan meminum cairan tidak akan membuat kenyang lebih lama, karena cairan lebih mudah diserap tubuh. Hal ini membuat peminum jus berisiko terkena obesitas dua kali lebih besar," katanya.

Dokter gizi Marya Haryono menambahkan, kebanyakan minuman ekstrak buah saat ini menggunakan gula tambahan, jus yang menggunakan gula tambahan rata-rata mengandung 11% kandungan gulanya, lebih banyak ketimbang minuman bersoda yaitu 10%. Jus juga mengandung lebih banyak kalori dibandingkan buah utuh. Satu gelas jus jeruk mengandung 365 kalori, lebih tinggi dari sebuah jeruk yang dikonsumsi langsung, yaitu hanya 87 kalori.

Hingga pada akhirnya, banyak produk di pasaran yang menawarkan berbagai jenis bentuk serat, dari suplemen hingga minuman ekstrak buah. "Kalau pilihannya mengonsumsi ekstrak buah seperti jus, perhatikan kalorinya. Jika dikonsumsi saat waktu luang, cukup 100 sampai 200 kalori. Nah, kemudian itu bisa dihitung sendiri batasan konsumsinya. Jika memutuskan untuk memblendernya sendiri, jangan lupa membersihkan blender atau juicer dengan benar untuk mencegah tumbuhnya bakteri mikroorganisme potagen yang berpotensi tercampur di dalam jus, sehingga menjadi tidak sehat," kata Marya.

Bila yang mengkonsumsi anak-anak, sebisa mungkin perkenalkan bentuk aslinya seperti buah segar langsung. Karena ketika makan buah segar tersebut akan ada simulasi yang bekerja di rongga mulutnya. Seperti simulasi mengecap, menggigit, mengunyah, hingga menelan yang bisa berpengaruh pada pembentukan organ mulutnya.

Hal ini pun dipertegas oleh dokter spesialis anak Aman Pulungan. Menurutnya, dengan memberikan buah segar kepada anak akan melatih indra pengecapnya seperti lidah untuk kemampuan berbicara lebih baik dibandingkan anak yang diberikan mimunam ekstrak buah seperti jus. Selain itu, dengan mengonsumsi buah secara langsung pada anak bisa merangsang pertumbuhan giginya.

"Kalau memang ingin buah segar tersebut dijadikan jus, sebaiknya jangan terlalu halus atau dibuat dengan potongan buah yang menarik agar anak mau mengonsumsinya," ujarnya. (Aprilia S Andyna)
(wan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2167 seconds (0.1#10.140)