Ini Lokasi Wisata di Sekitar Candi Borobudur yang Cocok untuk Bersepeda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Maret mungkin menjadi bulan yang tepat untuk merencanakan liburan sejenak bersama pasangan atau keluarga sembari melirik tren baru wisata hobi . Anda bisa memilih liburan ke salah satu destinasi wisata Unesco di Kota Magelang, Jawa Tengah, yaitu Candi Borobudur.
Pada umumnya kegiatan wisata yang dilakukan saat mengunjungi Candi Borobudur adalah berkeliling kawasan candi. Padahal sebenarnya liburan ke Candi Borobudur tidak hanya sampai di situ.
Bagi masyarakat yang gemar bersepeda, terdapat beberapa area kunjungan yang ramah sepeda sehingga Anda bisa berkeliling di sekitar candi. Daerah ini masih amat asri sehingga nyaman untuk berkunjung ke berbagai destinasi desa wisata sembari bersepeda.
Berikut beberapa lokasi rekomendasi bagi calon turis yang hendak merencanakan liburan bersepeda ke Candi Borobudur.
1. Desa Wringin Putih
Berlokasi sekitar 2,3 km dari area Candi Borobodur, Desa Wringin Putih menawarkan pemandangan pedesaan asri dan indah dengan latar belakang persawahan serta lanskap Bukit Menoreh. Manfaatkan kesempatan untuk berhenti sejenak agar bisa menikmati camilan khas bernama getuk, yaitu kudapan yang terbuat dari singkong halus bercampur gula, garam, dan kelapa parut.
2. Desa Wanurejo
Destinasi wajib mampir untuk para generasi gowes kekinian, Desa Wanurejo terletak di kaki Pegunungan Menoreh dan diapit Sungai Progo dan Sungai Sileng, sehingga pemandangan alami mempesona pun dapat memukau hati.
Selagi di sini, kunjungi Museum Wayang dengan koleksi wayang terbaik nusantara. Selain itu, terdapat 694 koleksi sastra tentang perwayangan dalam berbagai bahasa, serta 83 kaset audio yang memuat rekaman pertunjukan wayang dari tahun 1971 hingga 1994.
3. Desa Majaksingi
Berlokasi 3 km dari Candi Borobudur, tempat rehat alami berikutnya adalah Desa Majaksingi. Kegiatan menarik selagi menghabiskan waktu di sini adalah kerajinan membuat pot dari tanah liat, langsung mengikuti tutorial live dari pengrajin berpengalaman.
4. Desa Tanjungsari
Berjarak serupa dengan Desa Majaksingi, yaitu sekitar 3 km dari Candi Borobudur, Desa Tanjungsari memiliki latar belakang panorama Pegunungan Menoreh. Penduduk desa ini bermata pencaharian utama sebagai petani cabai dan tembakau. Selain itu, pembuatan tahu rumahan pun menjadi salah satu produk usaha yang pantas dilirik.
5. Desa Candirejo
Desa yang memiliki Waroeng Rejo atau wisata air Sungai Progo ini terletak 4 km dari Candi Borobudur. Kegiatan outdoor seperti rafting dapat menjadi pilihan karena arus sungai yang cukup deras. Berbeda dengan rafting modern, jenis rafting di desa ini menggunakan getek tradisional. Pilihan lain bagi turis adalah merasakan pengalaman berpetualang dengan berkendara off road menyusuri sungai Progo.
Pada umumnya kegiatan wisata yang dilakukan saat mengunjungi Candi Borobudur adalah berkeliling kawasan candi. Padahal sebenarnya liburan ke Candi Borobudur tidak hanya sampai di situ.
Bagi masyarakat yang gemar bersepeda, terdapat beberapa area kunjungan yang ramah sepeda sehingga Anda bisa berkeliling di sekitar candi. Daerah ini masih amat asri sehingga nyaman untuk berkunjung ke berbagai destinasi desa wisata sembari bersepeda.
Berikut beberapa lokasi rekomendasi bagi calon turis yang hendak merencanakan liburan bersepeda ke Candi Borobudur.
1. Desa Wringin Putih
Berlokasi sekitar 2,3 km dari area Candi Borobodur, Desa Wringin Putih menawarkan pemandangan pedesaan asri dan indah dengan latar belakang persawahan serta lanskap Bukit Menoreh. Manfaatkan kesempatan untuk berhenti sejenak agar bisa menikmati camilan khas bernama getuk, yaitu kudapan yang terbuat dari singkong halus bercampur gula, garam, dan kelapa parut.
2. Desa Wanurejo
Destinasi wajib mampir untuk para generasi gowes kekinian, Desa Wanurejo terletak di kaki Pegunungan Menoreh dan diapit Sungai Progo dan Sungai Sileng, sehingga pemandangan alami mempesona pun dapat memukau hati.
Selagi di sini, kunjungi Museum Wayang dengan koleksi wayang terbaik nusantara. Selain itu, terdapat 694 koleksi sastra tentang perwayangan dalam berbagai bahasa, serta 83 kaset audio yang memuat rekaman pertunjukan wayang dari tahun 1971 hingga 1994.
3. Desa Majaksingi
Berlokasi 3 km dari Candi Borobudur, tempat rehat alami berikutnya adalah Desa Majaksingi. Kegiatan menarik selagi menghabiskan waktu di sini adalah kerajinan membuat pot dari tanah liat, langsung mengikuti tutorial live dari pengrajin berpengalaman.
4. Desa Tanjungsari
Berjarak serupa dengan Desa Majaksingi, yaitu sekitar 3 km dari Candi Borobudur, Desa Tanjungsari memiliki latar belakang panorama Pegunungan Menoreh. Penduduk desa ini bermata pencaharian utama sebagai petani cabai dan tembakau. Selain itu, pembuatan tahu rumahan pun menjadi salah satu produk usaha yang pantas dilirik.
5. Desa Candirejo
Desa yang memiliki Waroeng Rejo atau wisata air Sungai Progo ini terletak 4 km dari Candi Borobudur. Kegiatan outdoor seperti rafting dapat menjadi pilihan karena arus sungai yang cukup deras. Berbeda dengan rafting modern, jenis rafting di desa ini menggunakan getek tradisional. Pilihan lain bagi turis adalah merasakan pengalaman berpetualang dengan berkendara off road menyusuri sungai Progo.
(tsa)