Mulut Kering, Gejala Baru Covid-19 yang Tak Boleh Diabaikan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mulut kering atau xerostomia menjadi gejala baru Covid-19 yang tak boleh diabaikan. Hal ini menyusul laporan terbaru yang diterbitkan National Institute of Health, bahwa hampir setengah dari pasien mengalami gejala tersebut.
Mulut kering atau xerostomia merupakan gejala awal Covid-19 . Pasien bisa mengalami gejala ini bahkan beberapa hari sebelum munculnya demam, sakit tenggorokan, atau gejala lain yang sudah banyak Anda ketahui sebelumnya.
"Ketika seseorang sudah mengalami mulut kering, tubuhnya tak mampu memproduksi air liur yang melindungi mulut dari patogen berbahaya, termasuk virus SARS-CoV2 penyebab Covid-19," kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Bhatia, India, dr Samrat Shah dilansir dari Indian Express, Senin (19/4).
Ketika seseorang mengalami xerostomia, air liurnya akan terasa lebih kental, mulutnya terasa lebih sangat kering, dan ada rasa lengket di area mulut hingga tenggorokan. "Xerostomia sendiri bisa terjadi ketika virus sudah menyerang lapisan mulut dan serat otot di sekitarnya," jelas dr Shah.
Bukan hanya karena Covid-19, mulut kering atau xerostomia juga dapat dialami pasien penyakit lain seperti diabetes tipe 1, hipertiroid, penyakit autoimun, gagal ginjal, kekurangan vitamin, efek obat-obatan tertentu, dan infeksi virus lainnya.
"Penelitian telah membuktikan bahwa protein ACE2 ditemukan juga di mukosa mulut dan ketika mulut kering, virus bisa masuk dan menyerang tubuh melalui 'pintu' ACE2 tersebut," ujar dr Shah.
Xerostomia dikatakan dapat menjadi upaya diagnosis dini Covid-19. Ketika seseorang sudah mengeluhkan mulutnya kering, diharapkan segera mendatangi dokter untuk mencari tahu lebih lanjut apa yang menyebabkan kondisi tersebut muncul. Ini penting agar mencegah penularan dan kondisi kesehatan yang lebih parah.
Selain mulut kering, penelitian terbaru pun mengungkapkan bahwa 'lidah Covid' menjadi gejala baru Covid-19 lainnya yang tak bisa disepelekan.
Lidah Covid adalah manifestasi ketika tubuh gagal memproduksi air liur yang melindungi mulut dari bakteri jahat. Saat pasien mengalami lidah Covid, biasanya disertai dengan perubahan sensasi lidah serta nyeri otot saat mengunyah akibat tukak yang terus menerus. Artinya, lidah mulai putih dan penampakannya tidak merata.
Mulut kering atau xerostomia merupakan gejala awal Covid-19 . Pasien bisa mengalami gejala ini bahkan beberapa hari sebelum munculnya demam, sakit tenggorokan, atau gejala lain yang sudah banyak Anda ketahui sebelumnya.
"Ketika seseorang sudah mengalami mulut kering, tubuhnya tak mampu memproduksi air liur yang melindungi mulut dari patogen berbahaya, termasuk virus SARS-CoV2 penyebab Covid-19," kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Bhatia, India, dr Samrat Shah dilansir dari Indian Express, Senin (19/4).
Ketika seseorang mengalami xerostomia, air liurnya akan terasa lebih kental, mulutnya terasa lebih sangat kering, dan ada rasa lengket di area mulut hingga tenggorokan. "Xerostomia sendiri bisa terjadi ketika virus sudah menyerang lapisan mulut dan serat otot di sekitarnya," jelas dr Shah.
Bukan hanya karena Covid-19, mulut kering atau xerostomia juga dapat dialami pasien penyakit lain seperti diabetes tipe 1, hipertiroid, penyakit autoimun, gagal ginjal, kekurangan vitamin, efek obat-obatan tertentu, dan infeksi virus lainnya.
"Penelitian telah membuktikan bahwa protein ACE2 ditemukan juga di mukosa mulut dan ketika mulut kering, virus bisa masuk dan menyerang tubuh melalui 'pintu' ACE2 tersebut," ujar dr Shah.
Xerostomia dikatakan dapat menjadi upaya diagnosis dini Covid-19. Ketika seseorang sudah mengeluhkan mulutnya kering, diharapkan segera mendatangi dokter untuk mencari tahu lebih lanjut apa yang menyebabkan kondisi tersebut muncul. Ini penting agar mencegah penularan dan kondisi kesehatan yang lebih parah.
Selain mulut kering, penelitian terbaru pun mengungkapkan bahwa 'lidah Covid' menjadi gejala baru Covid-19 lainnya yang tak bisa disepelekan.
Lidah Covid adalah manifestasi ketika tubuh gagal memproduksi air liur yang melindungi mulut dari bakteri jahat. Saat pasien mengalami lidah Covid, biasanya disertai dengan perubahan sensasi lidah serta nyeri otot saat mengunyah akibat tukak yang terus menerus. Artinya, lidah mulai putih dan penampakannya tidak merata.
(dra)