Bantu Tanggulangi Covid-19, Djarum Foundation Salurkan Alat HFNC
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pada Juni 2021, Kudus ditetapkan sebagai wilayah zona merah merujuk total kasus aktif sebanyak 2.342 pasien, dengan kasus harian tertinggi mencapai 479 orang terkonfirmasi positif Covid-19 dan positivity rate menembus angka 60%. Namun kini dalam kurun waktu sekitar satu bulan Kudus berangsur pulih.
Baca juga: Studi: Long Covid-19 Ditandai dengan Kerusakan Saraf di Kornea Mata
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Badai Ismoyo mengatakan, membaiknya kondisi di Kudus dapat dilihat dari tidak adanya desa di Kudus yang berstatus zona merah dengan sebaran 44 desa berstatus zona oranye, 20 desa zona kuning dan 22 Desa zona hijau.
"Tingkat keterisian tepat tidur rumah sakit saat ini menurun menjadi kisaran 15% dari yang semula nyaris 100% penuh di bulan Juni. Sementara untuk keterisian ruang ICU, menurun hingga kisaran 60% dari total 66 ruangan yang tersedia. Kami berharap, semakin hari, pasien yang sembuh kian banyak sehingga tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit dapat jauh berkurang lagi," tutur Badai dalam siaran persnya, Rabu (28/7).
Sementara itu, salah satu upaya untuk mengurangi tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit juga dilakukan oleh Djarum Foundation dengan menyalurkan bantuan berupa Hospital Bed Paramount Bed 3 Crank sebanyak 300 unit ke beberapa rumah sakit di Kudus dan Jawa Tengah.
Selain itu, Djarum Foundation juga turut menyalurkan donasi berupa seperangkat alat PCR test yang terdiri dari Refrigerated Centrifudge, Vortex Mixer, dan Digital dry bath. Salah satu rumah sakit yang menerima bantuan alat PCR test tersebut adalah RSUD Loekmono Hadi, Kudus.
Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus, Dr Abdul Aziz Achyar mengatakan, pemberian bantuan alat PCR Test tersebut sangat membantu proses testing dan tracing bagi warga Kudus.
"Penanggulangan Covid-19 di Kudus tak lepas dari dilaksanakannya tracing, testing dan Treatment (3T) yang baik. Oleh karena itu, bantuan tambahan mesin PCR dari Djarum Foundation menjadi kunci utama sehingga proses 3T menjadi lebih cepat sehingga hal tersebut dapat membantu proses mitigasi kondisi di Kudus, terutama ketika terjadi lonjakan kasus seperti pada bulan Juni lalu," terang Dr Abdul Aziz.
Bantuan yang diberikan ke RSUD Loekmono Hadi juga berupa alat terapi oksigen High Flow Nasal Cannula (HFNC) yang bertujuan memberikan suplai oksigen bagi para penderita Covid-19 yang mengalami gangguan pernapasan.
Baca juga: Berduka atas Kematian Joey Jordison, Sejumlah Personel Slipknot Unggah Gambar Hitam
Keberadaan alat ini membantu mempercepat proses kesembuhan dan berfungsi mencegah agar pasien tidak memasuki fase berat akibat sakit yang dideritanya.
Lihat Juga: Pertunjukan Teater Orang-Orang Berbahaya Membongkar Kisah Jahat di Masa Lalu Lewat dua Detektif
Baca juga: Studi: Long Covid-19 Ditandai dengan Kerusakan Saraf di Kornea Mata
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Badai Ismoyo mengatakan, membaiknya kondisi di Kudus dapat dilihat dari tidak adanya desa di Kudus yang berstatus zona merah dengan sebaran 44 desa berstatus zona oranye, 20 desa zona kuning dan 22 Desa zona hijau.
"Tingkat keterisian tepat tidur rumah sakit saat ini menurun menjadi kisaran 15% dari yang semula nyaris 100% penuh di bulan Juni. Sementara untuk keterisian ruang ICU, menurun hingga kisaran 60% dari total 66 ruangan yang tersedia. Kami berharap, semakin hari, pasien yang sembuh kian banyak sehingga tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit dapat jauh berkurang lagi," tutur Badai dalam siaran persnya, Rabu (28/7).
Sementara itu, salah satu upaya untuk mengurangi tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit juga dilakukan oleh Djarum Foundation dengan menyalurkan bantuan berupa Hospital Bed Paramount Bed 3 Crank sebanyak 300 unit ke beberapa rumah sakit di Kudus dan Jawa Tengah.
Selain itu, Djarum Foundation juga turut menyalurkan donasi berupa seperangkat alat PCR test yang terdiri dari Refrigerated Centrifudge, Vortex Mixer, dan Digital dry bath. Salah satu rumah sakit yang menerima bantuan alat PCR test tersebut adalah RSUD Loekmono Hadi, Kudus.
Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus, Dr Abdul Aziz Achyar mengatakan, pemberian bantuan alat PCR Test tersebut sangat membantu proses testing dan tracing bagi warga Kudus.
"Penanggulangan Covid-19 di Kudus tak lepas dari dilaksanakannya tracing, testing dan Treatment (3T) yang baik. Oleh karena itu, bantuan tambahan mesin PCR dari Djarum Foundation menjadi kunci utama sehingga proses 3T menjadi lebih cepat sehingga hal tersebut dapat membantu proses mitigasi kondisi di Kudus, terutama ketika terjadi lonjakan kasus seperti pada bulan Juni lalu," terang Dr Abdul Aziz.
Bantuan yang diberikan ke RSUD Loekmono Hadi juga berupa alat terapi oksigen High Flow Nasal Cannula (HFNC) yang bertujuan memberikan suplai oksigen bagi para penderita Covid-19 yang mengalami gangguan pernapasan.
Baca juga: Berduka atas Kematian Joey Jordison, Sejumlah Personel Slipknot Unggah Gambar Hitam
Keberadaan alat ini membantu mempercepat proses kesembuhan dan berfungsi mencegah agar pasien tidak memasuki fase berat akibat sakit yang dideritanya.
Lihat Juga: Pertunjukan Teater Orang-Orang Berbahaya Membongkar Kisah Jahat di Masa Lalu Lewat dua Detektif
(nug)