Pertunjukan Teater Orang-Orang Berbahaya Membongkar Kisah Jahat di Masa Lalu Lewat dua Detektif

Jum'at, 18 November 2022 - 14:16 WIB
loading...
Pertunjukan Teater Orang-Orang Berbahaya Membongkar Kisah Jahat di Masa Lalu Lewat dua Detektif
Pertunjukan Teater Orang-Orang Berbahaya di Taman Ismail Marzuki pada 17 November 2022. Foto/Nurul Faiza Ridha Vadellah
A A A
JAKARTA - Indonesia Kita bekerjasama dengan Bakti Budaya Djarum Foundation dan didukung oleh Pertamina, menggelar pertunjukan teater dengan judul “Orang-Orang Berbahaya”. Pertunjukan ini bisa disaksikan pada 17-18 November 2022 di Taman Ismail Marzuki. Teater ini mengangkat sebuah kisah yang menarik dan tentu mencuri perhatian para penonton yang mengikuti pertunjukan. Pasalnya, theater “Orang-Orang Berbahaya” membongkar kisah jahat di masa lalu lewat 2 detektif.

Teater ini diproduksi dan diperankan oleh orang-orang hebat. “Orang-Orang Berbahaya” merupakan sebuah karya yang disutradarai dan naskahnya ditulis langsung oleh Agus Noor. Siapa sih yang tidak mengenal figure Agus Noor? Agus Noor sendiri adalah seorang sastrawan Indonesia yang sejak muda telah berkecimpung di dunia sastra dengan menulis karya-karya puisi dan porsa.

Selain itu, teater ini juga dibintangi oleh sederet pemain lakon hingga komedian hebat, yang tak lain adalah pendiri Indonesia Kita sekaligus aktor, yakni Butet Kartaredjasa, dan para seniman seni pertunjukan yaitu Cak Lontong , Akbar, Marwoto, Inaya Wahid, Susilo Nugroho, Yu Ningsih, Mucle, Wisben, dan masih banyak lagi. Musik yang mengiringi pertunjukan diaransemen oleh Arie Pekar dan Jakarta Street Music serta para penari yang tampil memeriahkan pertunjukan, dikoreografi oleh Josh Marcy.



Tak hanya itu, hal yang lebih menarik lagi adalah bagi penonton setia Indonesia Kita, kisah ke-38 ini pasti terasa baru. Hal ini juga di akui oleh Agus Noor, yang menyatakan baru kali ini Indonesia Kita menyajikan cerita detektif. Meski demikian, tetap ada ciri khas tersendiri dari Indonesia Kita, di mana kejutan cerita akan muncul di bagian akhir. Begitu pula dengan sentuhan kritik sosial politik yang masih tetap menyertai.

Dalam lakon ini, penonton diajak untuk melihat bahwa para penguasa di masa lalu masih memiliki kekuasaan dan hal-hal yang belum terselesaikan hingga sekarang. Penyelidikan kedua detektif ini akan mencoba memecahkan teka-teki pandemi kegilaan yang menjangkit banyak orang sehingga banyak yang kemudian dimasukkan ke rumah sakit karantina. Dan pada akhirnya kedua detektif ini akan menemukan kisah-kisah masa lalu yang mencengangkan.

“Tahun ini, Indonesia dihadapkan dengan kasus-kasus kejahatan yang luar biasa dan seolah-olah fiktif. ada kasus-kasus yang sampai sekarang ini masih membuat masyarakat bertanya-tanya tentang motif dan hal-hal lainnya. Saya senang sekali kita ada dalan rezim yang memberikan masyarakat kesempatan untuk kembali berani dan kritis untuk menyoroti dan berpendapat pada kasus-kasus kejahatan yang terjadi saat ini”, ujar Butet Kartaredjasa.

Agus Noor mengakui bahwa ia mengambil lakon tentang detektif adalah bahwa ia menggunakan cerita detektif dengan tujuan ingin membuat penonton berteka-teki, apalagi ditambah dengan kasus-kasus politik seperti memanfaatkan isu pandemi dengan keserakahan para penguasa yang memanfaatkan isu sosial untuk memenjarakan dalam kontek perang bintang.

Kemudian, Agus Noor menambahkan bahwa “Orang-Orang Berbahaya” senantiasa menyelipkan pesan-pesan moral pada pertunjukannya, yaitu ingin mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa beginilah kekuasaan ketika saling punya rahasia dan rahasia itu dimanfaatkan untuk saling melemahkan, menjatuhkan, memenjarakan yang sesuai dengan kondisi politik saat ini.



Tak hanya itu, Agus Noor memiliki rencana kedepannya akan mengangkat tentang sejarah dan kebudayaan Indonesia. Ia ingin mencoba mengulas tentang penghormatan kepada legenda-legenda hidup terutama dalam mewarnai kebudayaan Indonesia. Baginya, kebudayaan itu harus diteladani dan penting untuk belajar pada kebudayaan secara luas tentang bagaimana menghargai martabat bangsa.

MG/ Nurul Faiza Ridha Vadellah
MG/ Reka Rahmadhani
(wur)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2280 seconds (0.1#10.140)