Pentingnya Pendampingan Bagi Penyandang Demensia Alzheimer di Masa Pandemi

Minggu, 15 Agustus 2021 - 11:14 WIB
loading...
Pentingnya Pendampingan Bagi Penyandang Demensia Alzheimer di Masa Pandemi
Pentingnya Pendampingan Bagi Penyandang Demensia Alzheimer di Masa Pandemi
A A A
JAKARTA - Demensia adalah sindrom gangguan penurunan fungsi otak yang mempengaruhi fungsi kognitif, emosi dan perilaku aktivitas sehari-hari. Saat ini, di dunia, lebih dari 50 juta orang mengalami demensia dan Demensia Alzheimer adalah jenis demensia yang terbanyak, sekitar 60-70%.

Masyarakat sering menyebut kondisi ini sebagai pikun dan seringkali dianggap biasa dialami oleh lansia sehingga Demensia Alzheimer seringkali tidak terdeteksi, padahal gejalanya dapat dialami sejak usia muda. Deteksi dini membantu penderita dan keluarganya untuk dapat menghadapi dampak penurunan fungsi kognitif dan pengaruh psiko-sosial dari penyakit ini dengan lebih baik.

Dokter Spesialis Saraf, Dr. dr. Rocksy Fransisca V. Situmeang, Sp.S mengatakan, deteksi dini dan terapi berkelanjutan pada Demensia Alzheimer pasien sangatlah penting. Deteksi pada pasien Demensia Alzheimer menjadi tantangan tersendiri karena masih banyaknya masyarakat yang menganggap sebagai kondisi yang normal karena mereka berpendapat hal ini wajar dialami oleh sebagai besar Lansia. Inilah yang perlu kita edukasi bahwa pikun bukan merupakan proses alami penuaan.

“Pikun merupakan penyakit progresif dan akan semakin berat seiring berjalanannya waktu. Data WHO ditahun 2020 menunjukan setidaknya 10 juta kasus baru tiap tahunnya muncul, artinya setiap 30 detik ada satu orang yang terdiagnosis demensia. Jumlah ini juga akan meningkat 3 kali lipat di tahun 2050,” ucap dr Rocky dalam Webinar Awam Secara Virtual, Jumat (13/8).



Dokter Spesialis Saraf, Dr. dr. Vivien Puspitasari, Sp.S menuturkan kondisi pandemi covid-19 telah dialami oleh kita bersama kurang lebih 2 tahun lamanya tentunya menjadi resiko bagi para pasien Demensia Alzheimer yang kondisinya kurang baik ditambah dengan virus yang bisa menyerang kapan saja.

“Pasien Demensia Alzheimer yang mayoritas adalah pasien lansia menjadi populasi yang rentan tertular dan dapat mengarah pada tingkat mortalitas yang lebih tinggi dibandingkan kelompok muda, tidak terkecuali pada keluarga maupun caregiver,” ucap dr Vivien.

Ia menjelaskan ada beberapa tips yang dapat kita gunakan untuk memastikan pasien Demensia Alzheimer untuk memperoleh kualitas hidup yang lebih baik di kondisi pandemi ini dan Para pendamping wajib mengetahui dan menerapkan protokol kesehatan yang tepat.

Pasien Demensia Alzheimer wajib menggunakan masker ganda dan menerapkan jaga jarak apabila diperlukan untuk keluar rumah, mencuci tangan dan menghindari sentuhan langsung pada mata, hidung, dan mulut ketika dari luar sebelum mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer.



Keluarga dan caregiver juga dapat membuat desinfektan sendiri apabila ketersediaan dipasar telah habis dengan menggunakan pemutih yang menganduk hipoklorit dengan perbandingan 1 : 9, yakni 100 mL hipoklorit kedalam 900 mL air.

“Pandemi banyak mengubah berbagai aspek kehidupan kita, namun bukan berarti tidak ada hikmah yang dapat kita ambil. Covid-19 membuat kita lebih memperhatikan keluarga dan saling melindungi sehingga hubungan kita dengan keluarga semakin erat,” papar dr Vivien.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2724 seconds (0.1#10.140)