Gandeng SV UGM, SUN Energy Kembangkan Teknologi Energi Alternatif

Sabtu, 21 Agustus 2021 - 17:46 WIB
loading...
Gandeng SV UGM, SUN...
Perguruan tinggi memiliki peranan penting dalam edukasi, penelitian dan pengembangan teknologi energi surya. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Perubahan iklim menjadi ancaman yang kian nyata bagi bumi. Berbagai negara gencar melakukan gerakan bersama mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals disingkat SDGs) dalam beberapa inisiatif, di antaranya melalui pengurangan emisi karbon dengan penggunaan energi baru terbarukan.

Baca juga: Sistem Imun Kurang Optimal, Anak Pengidap Stunting Mudah Sakit

Pemerintah Indonesia dalam komitmennya sesuai Paris Agreement, sebuah kesepakatan global untuk menghadapi perubahan iklim , berupaya memenuhi target 23% bauran energi pada 2025. Komitmen untuk mewujudkan hal tersebut membutuhkan sinergi multi- stakeholders, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, BUMN, institusi pendidikan, serta perusahaan swasta.

Perguruan tinggi sebagai stakeholders yang memiliki peranan penting dalam edukasi, penelitian dan pengembangan teknologi energi surya, diharapkan dapat mencetak generasi muda yang dapat mengembangkan energi hijau, khususnya tenaga surya sebagai alternatif sumber energi listrik.

"SUN Energy senang dan bangga, penandatanganan nota kesepahaman dengan SV UGM ini mengawali serangkaian kegiatan perayaan HUT ke-5 SUN Energy selama 1 bulan ke depan. Untuk itu, sesegera mungkin komitmen SUN Energy kepada SV UGM dapat dilaksanakan pada bulan ini," terang Direktur SUN Energy, Garry Perdana dalam konferensi pers virtual, belum lama ini.

"Perwujudan kerjasama ini terdiri dari empat poin, yaitu implementasi pembangunan PLTS sebagai energi alternatif di bangunan kampus, pengembangan Tempat Uji Kompetensi dan Lembaga Sertifikasi Profesi di sektor energi tenaga surya, peningkatan pengetahuan melalui kuliah umum dengan dosen tamu dari SUN Energy satu bulan sekali, penyerapan tenaga sumber daya manusia menjadi karyawan magang, hingga pengabdian masyarakat di daerah KKN," jelasnya.

Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan KESDM, Chrisnawan Anditya memaparkan, demi menurunkan dampak emisi gas rumah kaca, penyediaan energi bersih melalui energi surya menjadi salah satu strategi yang paling mudah dan tepat saat ini.

Berdasarkan grand strategi energi nasional 2020 -2035, pemerintah mengharapkan tambahan pembangkit listrik energi baru terbarukan sebesar 38 GW dengan prioritas pada pembangkit listrik tenaga surya mengingat potensi tenaga surya yang berlimpah, kecepatan konstruksi dan harga yang semakin kompetitif.

Baca juga: Tahukah Anda, Makanan Atlet Berbeda dengan Orang Biasa

"Kementrian ESDM menyambut baik kerja sama ini, serta berharap kegiatan ini dapat berkontribusi maksimal terhadap pengembangan EBT khsusunya tenaga surya dan juga menjadi insiatif bagi pendidikan tinggi lainnya," kata Chrisnawan.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1586 seconds (0.1#10.140)