Dokter Relawan Covid-19 Buka Suara Soal Kanal YouTube Penyebar Hoax
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pakar kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19 ,dokterMuhamad Fajri Adda'i buka suara terkait dalang di balik kanal YouTube penyebar hoax.
Dia mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan tidak menelan begitu saja kabar yang beredar.
Sebagaimana diketahui, kanal YouTube tersebut diprediksi sudah membuat 765 berita bohong. Dan dalam kurun waktu hanya 8 bulan, kanal tersebut telah meraup Rp2 miliar dari adsense.
Baca juga: Bukan Kabur, Rachel Vennya Ternyata Sama Sekali Tak Jalani Karantina di Wisma Atlet
"Masih mau percaya hoax ? Kita semua merugi, mereka yang untung. Ini yang ketahuan, bagaimana yang tidak? Mengambil keuntungan di air keruh," terang dr. Fajri, dalam unggahan di akun pribadinya @dr.fajriaddai, Selasa (19/10/2021).
Dokter Fajri Adda'i menambahkan bahwa berapa banyak kanal-kanal yang memberikan informasi menyesatkan dan berujung merugikan masyarakat. Sebab saat ini banyak sekali oknum yang hanya mementingkan kepentingan pribadi di atas penderitaan orang lain.
"Bisa terbayang berapa banyak kita temui channel dengan tipe seperti ini? Tidak semua konten itu benar dan dapat dipercaya. Setop hoax. Jangan mau jadi korban adu domba digital yang menyesatkan," kata dia.
Oleh sebab itu, masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati dengan informasi terkait kesehatan yang beredar tidak melalui kanal-kanal resmi, seperti postingan di media sosial atau broadcast pesan di aplikasi chatting.
Baca juga: Tukul Arwana Alami Turun Berat Badan Drastis Sepulang dari Rumah Sakit
Khusus informasi terkait dengan Covid-19, masyarakat bisa mengecek kebenaran suatu informasi dengan cara:
1. Kirim pesan WhatsApp ke Chatbot Mafindo ke nomor 085921600500.
2. Cek di situs Kementerian Kominfo di https://komin.fo/inihoaksatau https://turnbackhoax.iddan https://cekfakta.com.
3. Cek dan buktikan hoaks terkait Covid-19, kunjungi https://s.id/infovaksin.
Lihat Juga: Polisikan Penyebar Hoax, Rossa Ingin Jaga Nama Baik demi Hindari Pemutusan Kontrak Kerja dan Denda
Dia mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan tidak menelan begitu saja kabar yang beredar.
Sebagaimana diketahui, kanal YouTube tersebut diprediksi sudah membuat 765 berita bohong. Dan dalam kurun waktu hanya 8 bulan, kanal tersebut telah meraup Rp2 miliar dari adsense.
Baca juga: Bukan Kabur, Rachel Vennya Ternyata Sama Sekali Tak Jalani Karantina di Wisma Atlet
"Masih mau percaya hoax ? Kita semua merugi, mereka yang untung. Ini yang ketahuan, bagaimana yang tidak? Mengambil keuntungan di air keruh," terang dr. Fajri, dalam unggahan di akun pribadinya @dr.fajriaddai, Selasa (19/10/2021).
Dokter Fajri Adda'i menambahkan bahwa berapa banyak kanal-kanal yang memberikan informasi menyesatkan dan berujung merugikan masyarakat. Sebab saat ini banyak sekali oknum yang hanya mementingkan kepentingan pribadi di atas penderitaan orang lain.
"Bisa terbayang berapa banyak kita temui channel dengan tipe seperti ini? Tidak semua konten itu benar dan dapat dipercaya. Setop hoax. Jangan mau jadi korban adu domba digital yang menyesatkan," kata dia.
Oleh sebab itu, masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati dengan informasi terkait kesehatan yang beredar tidak melalui kanal-kanal resmi, seperti postingan di media sosial atau broadcast pesan di aplikasi chatting.
Baca juga: Tukul Arwana Alami Turun Berat Badan Drastis Sepulang dari Rumah Sakit
Khusus informasi terkait dengan Covid-19, masyarakat bisa mengecek kebenaran suatu informasi dengan cara:
1. Kirim pesan WhatsApp ke Chatbot Mafindo ke nomor 085921600500.
2. Cek di situs Kementerian Kominfo di https://komin.fo/inihoaksatau https://turnbackhoax.iddan https://cekfakta.com.
3. Cek dan buktikan hoaks terkait Covid-19, kunjungi https://s.id/infovaksin.
Lihat Juga: Polisikan Penyebar Hoax, Rossa Ingin Jaga Nama Baik demi Hindari Pemutusan Kontrak Kerja dan Denda
(nug)