Perlukah Anak-Anak Divaksin Booster? Begini Jawaban Dokter Spesialis Anak

Kamis, 10 Maret 2022 - 19:00 WIB
loading...
Perlukah Anak-Anak Divaksin Booster? Begini Jawaban Dokter Spesialis Anak
Vaksin booster merupakan vaksin yang disiapkan untuk meningkatkan imunitas atau sistem kekebalan tubuh. / Foto: ilustrasi/dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kasus harian Covid-19 di Indoneisa mengalami penurunan, dan angka kematian pun melandai. Hal tersebut salah satunya tidak terlepas dari peran pemerintah dalam menggenjot capaian vaksinasi Covid-19 .

Program vaksinasi, baik dosis lengkap maupun booster juga terus digerakkan. Akan tetapi, banyak juga orang tua yang mempertanyakan apakah anak-anak juga memerlukan booster?

Terkait pertanyaan tersebut, dokter spesialis anak, Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), M.Tropaed, mengatakan bahwa sejauh ini, belum ada penelitian atau bukti jika vaksin booster dibutuhkan oleh anak-anak.

Baca juga: Tampil Beda Jelang Umrah, Dinar Candy Tampak Cantik Gunakan Hijab

"Booster pada orang dewasa belum beres jadi vaksin yang didapatkan luar biasa jumlahnya, untuk pemberian vaksin harus ada penelitiannnya (pada anak)," kata Prof. Hinky Hindra Irawan, yang juga konsultan penyakit infeksi dan tropis dalam webinar Media Diskusi, Kamis (10/3/2022).

Menurutnya, pihak produsen vaksin, seperti Sinovac, Pfizer, dsb, tengah melakukan penelitian. Sehingga belum ada bukti yang bisa mengatakan bahwa anak-anak juga membutuhkan vaksin booster.

Dijelaskannya bahwa booster adalah vaksin yang disiapkan untuk meningkatkan imunitas atau sistem kekebalan tubuh. Juga sebagai perlindungan bagi mereka, khususnya yang memiliki penyakit penyerta (komorbid) atau lansia.

"Untuk anak masih dalam penelitian oleh produsen booster atau negara lainnya. Sehingga belum cukup bukti untuk pemberian booster pada anak, belum ada penelitiannnya," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, dia juga mennyampaikan perihal pencegahan Long Covid-19. Perlu perhatian orang tua memahami gejala Covid-19. Biasanya masa infeksi atau menetapnya gejala-gejala tersebut mampu bertahan hingga 10 hari bagi varian Omicron.

Jika anak mengalami gejala setelah hasil dari swabnya negatif, maka perlu melakukan pengecekan secara rutin setiap bulan setelah sembuh atau segera dibawa ke dokter bila masih mengalami gejala. Untuk mengantisipasi perburukan pada anak akibat Covid-19.

Baca juga: Tarik Pernyataan Terlibat di Paris Fashion Week, HMNS Ngaku Salah

"Maka perlu pemeriksaan ke dokter, makanya saya sarankan setiap bulan dicek kesehatan secara berkala seperti setelah 3 bulan dari Covid-19," pungkasnya.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1877 seconds (0.1#10.140)