Rio Dewanto Ambil Bagian Memberdayakan Petani Kopi Gayo, Ini Kisahnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aktor Rio Dewanto dikenal sebagai pecinta sekaligus penikmat kopi. Ia terlibat dalam film tiga film terkait kopi dan juga menjadi bagian dari kedai kopi ternama, Filosofi Kopi. Suami dari aktris Atiqah Hasiholan tersebut mengakui, sejak dirinya aktif di dunia kopi, ia semakin sadar bahwa kualitas biji kopi di Indonesia sangat menjanjikan dan punya potensi besar untuk maju.
"Kita (Indonesia) kan sebagai negara penghasil kopi ya. Kenapa gue baru sadar gitu (dari dulu) sejak 28 tahun lalu selalu minumnya kopi sachet. Ternyata kopi lebih daripada itu karena kita punya potensi disana, jadi ya gue mau ambil bagian eksplor disana bersama sama," ungkap Rio Dewanto menjawab pertanyaan SINDOnews.com saat ditemui dalam acara press launch Ichitan Cold Brew di kedai Filosofi Kopi Melawai, Jakarta Selatan, Rabu (23/3/2022).
Bagi pecinta kopi di Indonesia, Rio memberikan wejangan untuk penikmat kopi agar selalu mendukung ekosistem dan keberlangsungan petani kopi di berbagai kota di Indonesia. "Hal yang harus dilakukan adalah bikin kopi yang enak hehehe. Dan yang pasti jangan melupakan pertanian dan perkebunan kopi. Karena itu adalah titik awal pertama kali kopi diciptakan dan dilahirkan yang penting ada support. Jadi semakin banyak support, bisa bikin mereka mau menumbuhkan kopi yang lebih berkualitas," tuturnya.
Bicara mengenai dukungan terhadap petani kopi sudah dilakukan putra pasangan Winarto Subekti dan Budi Setyowati ini sejak beberapa tahun terakhir dimana sejak tahun 2017 yang bermula ketika membuat film dokumenter di Gayo. Dari pengalaman tersebut, dia melihat begitu besar potensi industri biji kopi di Gayo dimana ekosistem dan infrastruktur untuk kopi. Entah itu untuk ekspor atau juga untuk menumbuhkan kopinya itu luar biasa karena ibaratnya orang Gayo itu dari kecil sudah lahir di kebun kopi.
Karenanya ketika berada di Gayo, Rio Dewanto bisa menghabiskan waktu seminggu atau dua minggu di Gayo bukan hanya melepas kepenatan aktivitasnya sebagai aktor namun juga digunakan untuk membantu ekosistem petani di daerah tersebut.
"Saya punya hubungan yang cukup dekat dengan masyarakat dan petani kopi di sana sebelum pandemi itu bisa sebulan sekali mondar mandir kesana seenggaknya bikin kelas atau main kesana, tidur di rumah warga sana sekalian butuh waktu untuk ketenangan kadang hectic di kota besar terus di akting butuh ketenangan kalo lagi mau pindah peran biasanya saya pergi ke Gayo yang jadi rumah kedua buat saya,"ungkap ayah dari Salma Jihane Putri Dewanto.
Lebih lanjut, aktor kelahiran Jakarta, 28 Agustus 1987 ini menceritakan bahwa dia juga ambil peran dalam mengembangkan satu koperasi wanita yang berdayakan petani wanita di sana untuk memproses kopi tersebut dari pasca panen sampai akhirnya panen kelasnya kasi tau bahwa kadang mereka punya keterbatasan informasi sama yang ada di kota kayak update kopi yang dibutuhkan di coffe shop di kota besar seperti apa.
"Ketika berinteraksi dengan petani Gayo, saya lebih mensharingkan perkembangan sudah disini jadi mungkin kalo kalian bisa penuhi kebutuhan untuk coffee shop lokal karena petani disana lebih terbiasa mengekspor biji kopinya sementara harga jual ekspor lebih rendah ketimbang dijual ke lokal karena potensi lokal luar biasa kalo misalkan mereka bisa jual ke market lokal sebenarnya lebih menguntungkan tapi memang untuk kualitas harus dinaikan,"paparnya.
Sementara itu, berkat kedekatan dan usahanya untuk terus memajukan petani dan industri kopi tanah air aktor Rio Dewanto dikenalkan sebagai Brand Ambassador Ichitan Cold Brew Coffee. Johannes Yoslin, selaku CEO PT Ichi Tan Indonesia mengungkapkan terpilihnya nama Rio Dewanto lantaran namanya begitu merepresentasikan Cold Brew.
"Pertama begitu keluar nama Rio gak ada cadangan cocok sama dia image sudah nempel sama kopi dan dia punya coffee shop representasi paling tepat untuk produk dia artis dengan banyak film series cocok buat kalangan anak muda jadi panutan buat kita komunikasi bisa terdeliver dengan baik.
Johannes Yoslin mengungkapkan menghadirkan varian Ichitan Cold Brew Coffee Brown Sugar dan Ichitan Cold Brew Coffee Classic Latte yang mana kedua varian Ichitan Cold Brew Coffee tersebut menggunakan kopi berkualitas dari petani lokal di Indonesia dan diolah dengan teknologi tinggi aseptic cold filling process sehingga kualitas dan kebersihan produk tetap terjaga tanpa menggunakan bahan pengawet.
"Teknik pembuatan Cold Brew Coffee yang menggunakan air dingin membuat konsumen dapat merasakan sensasi minum kopi dalam kemasan dengan rasa dan kualitas yang premium yang juga ramah untuk lambung," sebutnya.
"Kita (Indonesia) kan sebagai negara penghasil kopi ya. Kenapa gue baru sadar gitu (dari dulu) sejak 28 tahun lalu selalu minumnya kopi sachet. Ternyata kopi lebih daripada itu karena kita punya potensi disana, jadi ya gue mau ambil bagian eksplor disana bersama sama," ungkap Rio Dewanto menjawab pertanyaan SINDOnews.com saat ditemui dalam acara press launch Ichitan Cold Brew di kedai Filosofi Kopi Melawai, Jakarta Selatan, Rabu (23/3/2022).
Bagi pecinta kopi di Indonesia, Rio memberikan wejangan untuk penikmat kopi agar selalu mendukung ekosistem dan keberlangsungan petani kopi di berbagai kota di Indonesia. "Hal yang harus dilakukan adalah bikin kopi yang enak hehehe. Dan yang pasti jangan melupakan pertanian dan perkebunan kopi. Karena itu adalah titik awal pertama kali kopi diciptakan dan dilahirkan yang penting ada support. Jadi semakin banyak support, bisa bikin mereka mau menumbuhkan kopi yang lebih berkualitas," tuturnya.
Bicara mengenai dukungan terhadap petani kopi sudah dilakukan putra pasangan Winarto Subekti dan Budi Setyowati ini sejak beberapa tahun terakhir dimana sejak tahun 2017 yang bermula ketika membuat film dokumenter di Gayo. Dari pengalaman tersebut, dia melihat begitu besar potensi industri biji kopi di Gayo dimana ekosistem dan infrastruktur untuk kopi. Entah itu untuk ekspor atau juga untuk menumbuhkan kopinya itu luar biasa karena ibaratnya orang Gayo itu dari kecil sudah lahir di kebun kopi.
Karenanya ketika berada di Gayo, Rio Dewanto bisa menghabiskan waktu seminggu atau dua minggu di Gayo bukan hanya melepas kepenatan aktivitasnya sebagai aktor namun juga digunakan untuk membantu ekosistem petani di daerah tersebut.
"Saya punya hubungan yang cukup dekat dengan masyarakat dan petani kopi di sana sebelum pandemi itu bisa sebulan sekali mondar mandir kesana seenggaknya bikin kelas atau main kesana, tidur di rumah warga sana sekalian butuh waktu untuk ketenangan kadang hectic di kota besar terus di akting butuh ketenangan kalo lagi mau pindah peran biasanya saya pergi ke Gayo yang jadi rumah kedua buat saya,"ungkap ayah dari Salma Jihane Putri Dewanto.
Lebih lanjut, aktor kelahiran Jakarta, 28 Agustus 1987 ini menceritakan bahwa dia juga ambil peran dalam mengembangkan satu koperasi wanita yang berdayakan petani wanita di sana untuk memproses kopi tersebut dari pasca panen sampai akhirnya panen kelasnya kasi tau bahwa kadang mereka punya keterbatasan informasi sama yang ada di kota kayak update kopi yang dibutuhkan di coffe shop di kota besar seperti apa.
"Ketika berinteraksi dengan petani Gayo, saya lebih mensharingkan perkembangan sudah disini jadi mungkin kalo kalian bisa penuhi kebutuhan untuk coffee shop lokal karena petani disana lebih terbiasa mengekspor biji kopinya sementara harga jual ekspor lebih rendah ketimbang dijual ke lokal karena potensi lokal luar biasa kalo misalkan mereka bisa jual ke market lokal sebenarnya lebih menguntungkan tapi memang untuk kualitas harus dinaikan,"paparnya.
Sementara itu, berkat kedekatan dan usahanya untuk terus memajukan petani dan industri kopi tanah air aktor Rio Dewanto dikenalkan sebagai Brand Ambassador Ichitan Cold Brew Coffee. Johannes Yoslin, selaku CEO PT Ichi Tan Indonesia mengungkapkan terpilihnya nama Rio Dewanto lantaran namanya begitu merepresentasikan Cold Brew.
"Pertama begitu keluar nama Rio gak ada cadangan cocok sama dia image sudah nempel sama kopi dan dia punya coffee shop representasi paling tepat untuk produk dia artis dengan banyak film series cocok buat kalangan anak muda jadi panutan buat kita komunikasi bisa terdeliver dengan baik.
Johannes Yoslin mengungkapkan menghadirkan varian Ichitan Cold Brew Coffee Brown Sugar dan Ichitan Cold Brew Coffee Classic Latte yang mana kedua varian Ichitan Cold Brew Coffee tersebut menggunakan kopi berkualitas dari petani lokal di Indonesia dan diolah dengan teknologi tinggi aseptic cold filling process sehingga kualitas dan kebersihan produk tetap terjaga tanpa menggunakan bahan pengawet.
"Teknik pembuatan Cold Brew Coffee yang menggunakan air dingin membuat konsumen dapat merasakan sensasi minum kopi dalam kemasan dengan rasa dan kualitas yang premium yang juga ramah untuk lambung," sebutnya.
(hri)