Ini 2 Penyebab Kasus Stunting di Indonesia Masih Sangat Tinggi

Kamis, 25 Januari 2024 - 22:05 WIB
Padahal, semakin tercukupinya asupan gizi dalam hal ini makanan dari sumber protein hewani, itu terbukti dapat menekan risiko stunting pada balita. Protein hewani, katanya, mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan selama proses tumbuh.

"Asam amino esensial yang ada di protein hewani juga dapat membantu melindungi anak dari berbagai jenis penyakit," terangnya.





Ya, ketika anak tidak gampang sakit, maka penyerapan nutrisi dari makanan dan minuman yang dikonsumsi bisa optimal. Beda cerita kalau si anak sakit, tubuhnya akan kurus karena kalau sakit berat badan anak pasti turun.

Dan ini adalah faktor kedua kenapa angka stunting Indonesia masih tinggi. Ya, masih banyak anak Indonesia yang sakit diare dan pneumonia.

"Ya, masih banyak kasus diare dan pneumonia yang menyerang balita. Ini memengaruhi kasus stunting masih tinggi di Indonesia," papar Lovely.

Lalu, apakah ada kaitannya antara stunting dengan kemiskinan?

Secara langsung tidak ada, karena anak dari keluarga berkecukupan juga masih mungkin mengalami stunting. Tapi, kemiskinan bisa membuat keluarga tidak memiliki jamban yang layak, sehingga penyakit diare gampang datang.

Hal ini yang terjadi di Kelurahan Pondok Labu, Jakarta Selatan. Dijelaskan Kader Posyandu di Pondok Labu, Endang Rasawati, bahwa masih ada di Ibu Kota keluarga yang tidak punya jamban layak.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More