5 Fakta Kanker Sarkoma yang Diidap Alice Norin, Ini Gejala dan Pengobatannya

Sabtu, 23 Maret 2024 - 02:00 WIB
• Paparan virus – paparan terhadap virus tertentu seperti Human Herpesvirus 8 (HHV8), juga disebut Kaposi Sarcoma Herpesvirus (KSHV), dapat menyebabkan berkembangnya subtipe sarkoma yang dikenal sebagai sarkoma Kaposi pada individu dengan kekebalan rendah.

• Paparan radiasi – paparan radiasi, biasanya setelah perawatan radiasi untuk kanker lain, dapat meningkatkan risiko sarkoma terkait radiasi pada seseorang.

• Kelainan genetik – penyakit yang diturunkan secara genetik seperti sindrom Li-Fraumeni, neurofibromatosis tipe 1, dan poliposis adenomatosa familial, dapat meningkatkan risiko sarkoma pada seseorang.

• Pembengkakan jangka panjang – limfedema, pembengkakan yang terus-menerus, atau sistem limfatik yang tersumbat atau sakit, dapat meningkatkan risiko seseorang terkena subtipe sarkoma yang disebut limfangiosarkoma.

4. Tanda dan gejala sarkoma bervariasi

Tanda dan gejala sarkoma biasanya bergantung pada subtipe dan tempat kejadiannya:

Sarkoma jaringan lunak

• Benjolan dan benjolan yang tidak menimbulkan rasa sakit

• Sakit perut yang terus-menerus

• Tinja berwarna hitam

• Darah pada tinja atau muntahan

• Lesi kulit

• Pembengkakan terus-menerus

Sarkoma tulang

• Nyeri tulang yang terus-menerus, terutama pada malam hari

• Pembengkakan tulang

• Patah tulang akibat trauma minimal atau tanpa sebab yang jelas

• Benjolan disertai nyeri dan bengkak pada stadium lanjut

• Mobilitas terbatas

• Sensasi mati rasa, kesemutan atau kelemahan (dalam kasus kanker tulang belakang)

“Sarkoma itu biasanya tumbuh dengan perlahan dan dia tidak menyebar, jadi hanya bertumbuh di satu tempat saja,” jelas Dr Richard Quek.

“Sehingga untuk mendeteksi dini apabila kita merasakan adanya benjolan di tubuh kita yang terus bertumbuh, jadi ukurannya terus bertambah, dan apalagi menyebabkan rasa tidak nyaman maka harus segera diperiksa jangan berasumsi bahwa itu hanya lipoma atau sel tumor lemak,” sambungnya.

5. Sarkoma kompleks dan sulit diobati

Akibat sarkoma jarang terjadi dan heterogen, pengobatannya sangat sulit. Umumnya, pengobatan akan mempertimbangkan subtipe sarkoma tertentu, karakteristik tumor (yaitu lokasi, tingkat dan ukuran), dan usia pasien serta kesehatan secara umum.

Menurutnya, setiap subtipe yang berbeda mempunyai karakteristik uniknya sendiri, respons pengobatan, dan hasil klinisnya. Karena itulah, rencana perawatan yang dipersonalisasi dan disesuaikan untuk setiap pasien individu dan penyakit dapat menawarkan hasil yang lebih baik secara keseluruhan untuk pasien.

"Sarkoma adalah penyakit yang tidak umum terjadi dan yang terpenting adalah mendapatkan diagnosis yang benar itu adalah kuncinya. Biasanya akan dilakukan pemeriksaan molekuler untuk mengetahui karakteristik dan juga subtitle dari pasien, supaya kita bisa memberikan pengobatan yang tepat sesuai dengan sifat molekul tersebut,” jelas Dr Richard.

Dokter Anda mungkin menyarankan pilihan pengobatan khusus seperti:

• Pembedahan – di mana tumor diangkat bersama dengan jaringan sehat di sekitarnya. Subtipe sarkoma tertentu seperti chondrosarcoma paling baik diobati dengan operasi saja

• Terapi radiasi – di mana sinar atau partikel berenergi tinggi digunakan untuk membunuh sel kanker

• Kemoterapi – prosedur yang mengganggu kemampuan sel kanker untuk tumbuh dan membelah. Sarkoma yang sensitif terhadap kemoterapi termasuk sarkoma Ewing dan rhabdomyosarcoma

• Terapi target – di mana obat atau antibodi buatan menghambat pertumbuhan sel sarkoma

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More