Mitos atau Fakta, Olahraga Lari Bisa Picu Serangan Jantung bagi Orang dengan Riwayat Penyakit Kardiovaskular
Senin, 30 September 2024 - 09:39 WIB
Namun, bila jantung mengalami tekanan fisik berulang, kerusakan yang temporer bisa mengakibatkan perubahan fisik pada jantung, misalnya dinding jantung lebih tebal atau terbentuk luka pada jantung.
Orang berusia muda dan sehat lebih kecil kemungkinannya mengalami serangan jantung saat melakukan olahraga lari. Namun, bukan berarti orang muda mustahil terkena serangan jantung.
Serangan jantung sendiri kondisi medis serius yang terjadi etika pasokan darah ke jantung terhambat atau terhenti sama sekali. Dalam dunia kedokteran, serangan jantung disebut infark miokard. Orang yang mengalaminya membutuhkan perawatan di rumah sakit jantung.
Serangan jantung bisa berakibat fatal, tapi ada juga serangan yang ringan. Namun, bukan berarti serangan ringan tak membutuhkan pemeriksaan.
Terlepas dari intensitasnya, serangan itu bisa merusak otot jantung karena kurangnya suplai oksigen. Terlebih bila serangan terjadi berulang kali walau ringan. Oksigen dan nutrisi diterima jantung bersama dengan darah.
Pasokan darah ke jantung mengalami gangguan ketika ada masalah pada pembuluh darah atau arteri koroner. Arteri bisa menjadi sempit atau mengeras karena akumulasi plak yang terdiri atas lemak, kolesterol, dan zat lain di dalamnya.
Ketika plak itu tertumpuk, aliran darah dalam arteri menjadi terganggu, bahkan tersumbat sepenuhnya. Sumbatan bisa juga terjadi karena gumpalan darah yang muncul akibat pecahnya plak dalam arteri.
Orang berusia muda dan sehat lebih kecil kemungkinannya mengalami serangan jantung saat melakukan olahraga lari. Namun, bukan berarti orang muda mustahil terkena serangan jantung.
Serangan jantung sendiri kondisi medis serius yang terjadi etika pasokan darah ke jantung terhambat atau terhenti sama sekali. Dalam dunia kedokteran, serangan jantung disebut infark miokard. Orang yang mengalaminya membutuhkan perawatan di rumah sakit jantung.
Serangan jantung bisa berakibat fatal, tapi ada juga serangan yang ringan. Namun, bukan berarti serangan ringan tak membutuhkan pemeriksaan.
Terlepas dari intensitasnya, serangan itu bisa merusak otot jantung karena kurangnya suplai oksigen. Terlebih bila serangan terjadi berulang kali walau ringan. Oksigen dan nutrisi diterima jantung bersama dengan darah.
Pasokan darah ke jantung mengalami gangguan ketika ada masalah pada pembuluh darah atau arteri koroner. Arteri bisa menjadi sempit atau mengeras karena akumulasi plak yang terdiri atas lemak, kolesterol, dan zat lain di dalamnya.
Ketika plak itu tertumpuk, aliran darah dalam arteri menjadi terganggu, bahkan tersumbat sepenuhnya. Sumbatan bisa juga terjadi karena gumpalan darah yang muncul akibat pecahnya plak dalam arteri.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda