Konsep Smart Home Kembali Naik Daun
Rabu, 20 Januari 2021 - 21:56 WIB
"Contohnya, rumah yang sering ditinggalkan akan membutuhkan sistem keamanan yang berbeda dengan rumah yang ramai oleh penghuninya," tambahnya.
Alternatifnya, penghuni bisa memasang kunci rumah elektronik yang disambungkan pada ponsel agar lebih aman. Sistem ini memungkinkan pemilik untuk memberi akses masuk rumah hanya pada angota keluarga atau kerabat tertentu. Kamera pengawas bisa menjadi pilihan 'penjaga' rumah yang kerap kosong untuk jangka waktu lama.
"Saat ini sudah banyak peranti serupa dalam ukuran kecil yang telah berteknologi pintar dan bisa terhubung ke ponsel. Cukup dengan membuka aplikasi di smartphone, kondisi rumah pun bisa terpantau," ungkap Yoshi.
Sedangkan untuk kegiatan harian seperti membersihkan rumah juga bisa menggunakan perangkat cerdas. Alat bersih konvensional seperti sapu atau kemoceng pun dapat diganti penyedot debu otomatis. Yoshi menambahkan, saat ini pemilik rumah tidak perlu lagi direpotkan dalam membersihkan rumah, pemilik rumah bisa memilih teknologi vacum cleaner robotik yang dapat dikendalikan melalui ponsel atau remote control. Pengaturannya, tinggal menyesuaikan tata ruang rumah pada alat pindai penyedot debu untuk mengatur area-area.
Alat pembersih ini pun memiliki sensor pendeteksi benda agar tidak terbentur atau menabrak perabotan rumah lainnya. Dengan mengintegrasikan semua perangkat cerdas tersebut pada ponsel, pengaturan pun dapat dilakukan meski pemilik rumah tidak di tempat.
Melihat banyaknya perangkat yang terbenam di dalam rumah pintar ini, lantas berapa harga yang ditawarkan untuk satu unit rumah pintar ini? "Harga smart home yang paling murah dibanderol Rp500 juta dan yang termahal bisa mencapai Rp5 miliar. Untuk saat ini wilayah Jabodetabek sudah banyak pengembang yang menawarkan konsep rumah smart home," kata Yoshi.
Jadi, sudah siapkah Anda untuk mengubah rumah menjadi smart home? Selamat mencoba. (Aprilia S Andyna)
Alternatifnya, penghuni bisa memasang kunci rumah elektronik yang disambungkan pada ponsel agar lebih aman. Sistem ini memungkinkan pemilik untuk memberi akses masuk rumah hanya pada angota keluarga atau kerabat tertentu. Kamera pengawas bisa menjadi pilihan 'penjaga' rumah yang kerap kosong untuk jangka waktu lama.
"Saat ini sudah banyak peranti serupa dalam ukuran kecil yang telah berteknologi pintar dan bisa terhubung ke ponsel. Cukup dengan membuka aplikasi di smartphone, kondisi rumah pun bisa terpantau," ungkap Yoshi.
Sedangkan untuk kegiatan harian seperti membersihkan rumah juga bisa menggunakan perangkat cerdas. Alat bersih konvensional seperti sapu atau kemoceng pun dapat diganti penyedot debu otomatis. Yoshi menambahkan, saat ini pemilik rumah tidak perlu lagi direpotkan dalam membersihkan rumah, pemilik rumah bisa memilih teknologi vacum cleaner robotik yang dapat dikendalikan melalui ponsel atau remote control. Pengaturannya, tinggal menyesuaikan tata ruang rumah pada alat pindai penyedot debu untuk mengatur area-area.
Alat pembersih ini pun memiliki sensor pendeteksi benda agar tidak terbentur atau menabrak perabotan rumah lainnya. Dengan mengintegrasikan semua perangkat cerdas tersebut pada ponsel, pengaturan pun dapat dilakukan meski pemilik rumah tidak di tempat.
Melihat banyaknya perangkat yang terbenam di dalam rumah pintar ini, lantas berapa harga yang ditawarkan untuk satu unit rumah pintar ini? "Harga smart home yang paling murah dibanderol Rp500 juta dan yang termahal bisa mencapai Rp5 miliar. Untuk saat ini wilayah Jabodetabek sudah banyak pengembang yang menawarkan konsep rumah smart home," kata Yoshi.
Jadi, sudah siapkah Anda untuk mengubah rumah menjadi smart home? Selamat mencoba. (Aprilia S Andyna)
(wan)
Lihat Juga :
tulis komentar anda