Menyambangi Kedai Kopi Pertama di Kampung Heritage Kayutangan

Sabtu, 27 Agustus 2022 - 06:09 WIB
Bapak tiga orang putra ini mengaku selalu membiarkan pintu rumahnya terbuka. Pria ramah ini membuka kedainya setiap hari mulai pukul 08.00 WIB dan biasanya akan tutup sementara menjelang magrib dan buka lagi setelah isya. Rudi juga bercerita bahwa di awal pembukaan Kampoeng Kajoetangan ini, dirinya pernah kedatangan dua orang tamu dari Malaysia yang merupakan penikmat rumah-rumah heritage.

“Dia buka IG katanya, terus yang muncul rumah saya. Lalu mereka terbang ke Surabaya dan lanjut naik travel ke sini. Saya waktu itu belum buka, masih bersih-bersih, tapi orangnya sudah di depan pagar sini. Mereka hanya duduk di lantai selama setengah hari sambil ngopi, sambil saya disuruh bercerita tentang kampung. Lalu langsung pamit pulang ke Malaysia. Jadi dari Malaysia ke Indonesia tujuannya hanya ke sini. Ini menjadi sebuah semangat buat saya. Saya getok tularkan akhirnya banyak pemilik rumah yang membuka pintu rumahnya. Kalau tempat saya ini terbuka, orang mau masuk monggo mau lihat-lihat ke dalam silakan, bahkan mau lihat kamar saya persilakan. Jadi rumah yang paling terbuka ya rumah saya ini,” kata Rudi.



Rudi pun menyebutkan selain langganan dan wisatawan dalam negeri, juga Wali Kota Sutiaji yang pernah mampir di kedainya dulu sebelum pandemi juga banyak wisatawan dari luar negeri seperti Perancis, Swiss, dan negara lain.

“Biasanya mereka jalan-jalan ke dalam kampung, trus ngopi di sini. Mereka sampai heran ada kopi seenak ini tapi kok harganya murah, cuma lima ribu. Senang sekali mereka di sini. Biasanya kalau tidak ada tour guidenya, saya ajak orang sini yang bisa Bahasa Inggris untuk bisa bercerita ke mereka,” lanjutnya.

Rumah yang terletak di samping Makam Mbah Honggo ini juga merupakan cikal bakal dan kantor sekretariat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kampoeng Kajoetangan Heritage. Rudi yang sejak muda menggeluti dunia pariwisata ini berharap kampungnya ini dapat menjadi jujugan wisata bagi wisatawan yang melancong ke Kota Malang.

Sementara itu, Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji mengatakan, bahwa Kayutangan akan menjadi wisata heritage kebanggaan Kota Malang. Saat ini, setelah diperbaiki dan dipercantik, kawasan Kayutangan sudah menjadi tempat wisata yang populer di kalangan wisatawan.

"Kayutangan sudah menjadi wisata wajib para wisatawan. Karena di Kayutangan sudah ada berbagai hal yang dibutuhkan wisatawan. Mau wisata heritage ada, mau wisata kuliner ada," kata Sutiaji.

Sutiaji menambahkan, kawasan Kayutangan juga sudah ada live music untuk menghibur para pengunjung. Pemkot Malang akan selalu membenahi kawasan Kayutangan Heritage supaya lebih nyaman dan indah sebagai tujuan wisata.
(ars)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More