7 Jenis Es Tradisional Khas Indonesia yang Kerap Dijadikan Menu Takjil, Nomor 6 Renyah saat Digigit
loading...
A
A
A
JAKARTA - Es tradisional khas Indonesia yang kerap dijadikan menu takjil menarik untuk dibahas. Bahkan, tak sedikit beberapa jenis es tersebut sudah dianggap menu wajib saat berbuka puasa.
Diketahui, hidangan es dengan cita rasa yang manis menjadi salah satu menu takjil andalan bagi masyarakat Indonesia dari berbagai penjuru daerah.
Pasalnya, hidangan dingin berupa berbagai jenis sajian es menjadi menu andalan untuk melepas dahaga setelah berpuasa selama seharian penuh.
Tak heran, di berbagai daerah Indonesia, Anda dapat dengan mudah menjumpai sajian es saat berbuka puasa. Meski begitu, setiap daerah Indonesia tentu memiliki sajian es tradisional yang khas.
Nah, berikut beberapa sajian es tradisional khas dari berbagai daerah Indonesia, dilansir dari berbagai sumber, Jumat, (24/3/2023).
1. Selendang Mayang - Jakarta
Selendang Mayang merupakan salah satu hidangan es yang telah menjadi primadona Jakarta.
Es Selendang Mayang memiliki ciri khas berupa isian yang memiliki tekstur mirip puding atau kue lapis dengan warna yang mencolok seperti warna merah, putih, dan hijau.
Isian Es Selendang mayang ini merupakan adonan yang terbuat dari tepung hunkwe atau tepung sagu aren.
Kemudian, adonan cantik ini dipotong berbentuk kotak-kotak yang diletakkan di dalam mangkuk. Terakhir, isian yang telah dipotong tadi disiram dengan kuah santan, gula merah, dan es batu.
2. Es Dawet - Jawa Tengah
Anda mungkin akan sangat mudah menemui berbagai macam es dawet yang berasal dari Jepara, Banjarnegara, hingga Solo, dan daerah lainnya. Namun sebenarnya es ini berasal dari Jawa Tengah.
Es dawet terbuat dari adonan tepung beras dan tepung tapioka yang dibentuk kecil-kecil dan diberi pewarna alami hijau dari daun pandan atau daun suji. Dawet tersebut lalu disajikan bersama es serut, gula merah cair, santan, dan potongan nangka.
3. Es Cendol - Bandung
Masih banyak yang tidak bisa membedakan es cendol dengan es dawet. Dari segi penampilan, keduanya memang mirip. Namun, ternyata es cendol dan es dawet memiliki perbedaan dari segi bahan utama yang dipakai.
Jika es dawet menggunakan tepung beras, es cendol memakai tepung hunkwe. Es cendol juga bukan berasal dari Jawa Tengah, melainkan dari Bandung. Di kota itu terdapat es cendol yang sangat terkenal, yaitu Es Cendol Elizabeth.
4. Es Timun Serut - Aceh
Es tradisional khas Indonesia selanjutnya berasal dari Aceh, yaitu Es Timun Serut. Dari namanya saja Anda tentu sudah bisa menebak bahwa sajian ini berbahan dasar timun segar yang diparut atau diserut.
Timun yang sudah diserut kemudian dicampurkan dengan sirup jeruk limau. Sirup limau berasal dari rebusan air, gula pasir, air perasan jeruk limau, dan daun jeruk.
Sirup limau dan serutan timun diberi pelengkap biji selasih sehingga rasanya semakin nikmat saat disantap. Es Timun Serut ini juga biasa disebut ”ie boh timon” oleh masyarakat Aceh dan sering dinikmati saat bulan Ramadhan sebagai menu berbuka puasa.
5. Es Podeng - Madura
Es Podeng merupakan salah satu sajian es khas Madura yang namanya berasal dari bahasa Madura yang berarti puter. Es podeng merupakan es puter yang ditambahkan beberapa bahan lain, seperti roti, kacang tanah sangrai, meses serta susu kental manis.
Beberapa penjual bahkan menambahkan alpukat, potongan nangka hingga durian agar rasanya lebih enak dan disukai orang. Es podeng juga diyakini dibawa oleh orang Garut ke Jakarta dan menjadi kuliner khas ibu kota.
6. Es Nona - Pontianak
Es Nona merupakan sajian es khas Pontianak dengan ciri khas isian buah pepaya yang memiliki rasa manis namun renyah saat digigit.
Tekstur yang membuat buah pepaya ini renyah karena buah pepaya yang digunakan sebelumnya telah direndam di dalam air kapur sirih.
Kemudian buah pepaya tersebut dipotong lalu dimasukkan kedalam mangkuk dan dilengkapi isian lainnya yaitu kacang merah, tape, kolang kaling, dan sagu mutiara.
7. Es Pisang Ijo - Makassar
Es pisang ijo merupakan salah satu hidangan es yang wajib Anda coba saat ke Makassar di bulan puasa. Hidangan es ini bisa kamu temui di penjual kaki lima hingga restoran mewah, loh.
Es pisang ijo merupakan kuliner khas Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam satu mangkuk, Anda bisa menikmati potongan pisang yang dilapisi adonan tepung berwarna hijau serta kuah kentalnya yang manis.
Kuah kental ini mirip seperti bubur sumsum namun terasa lebih manis. Setelah itu, es pisang ijo disajikan dengan es dan sirup merah.
Diketahui, hidangan es dengan cita rasa yang manis menjadi salah satu menu takjil andalan bagi masyarakat Indonesia dari berbagai penjuru daerah.
Pasalnya, hidangan dingin berupa berbagai jenis sajian es menjadi menu andalan untuk melepas dahaga setelah berpuasa selama seharian penuh.
Tak heran, di berbagai daerah Indonesia, Anda dapat dengan mudah menjumpai sajian es saat berbuka puasa. Meski begitu, setiap daerah Indonesia tentu memiliki sajian es tradisional yang khas.
Nah, berikut beberapa sajian es tradisional khas dari berbagai daerah Indonesia, dilansir dari berbagai sumber, Jumat, (24/3/2023).
1. Selendang Mayang - Jakarta
Selendang Mayang merupakan salah satu hidangan es yang telah menjadi primadona Jakarta.
Es Selendang Mayang memiliki ciri khas berupa isian yang memiliki tekstur mirip puding atau kue lapis dengan warna yang mencolok seperti warna merah, putih, dan hijau.
Isian Es Selendang mayang ini merupakan adonan yang terbuat dari tepung hunkwe atau tepung sagu aren.
Kemudian, adonan cantik ini dipotong berbentuk kotak-kotak yang diletakkan di dalam mangkuk. Terakhir, isian yang telah dipotong tadi disiram dengan kuah santan, gula merah, dan es batu.
2. Es Dawet - Jawa Tengah
Anda mungkin akan sangat mudah menemui berbagai macam es dawet yang berasal dari Jepara, Banjarnegara, hingga Solo, dan daerah lainnya. Namun sebenarnya es ini berasal dari Jawa Tengah.
Es dawet terbuat dari adonan tepung beras dan tepung tapioka yang dibentuk kecil-kecil dan diberi pewarna alami hijau dari daun pandan atau daun suji. Dawet tersebut lalu disajikan bersama es serut, gula merah cair, santan, dan potongan nangka.
3. Es Cendol - Bandung
Masih banyak yang tidak bisa membedakan es cendol dengan es dawet. Dari segi penampilan, keduanya memang mirip. Namun, ternyata es cendol dan es dawet memiliki perbedaan dari segi bahan utama yang dipakai.
Jika es dawet menggunakan tepung beras, es cendol memakai tepung hunkwe. Es cendol juga bukan berasal dari Jawa Tengah, melainkan dari Bandung. Di kota itu terdapat es cendol yang sangat terkenal, yaitu Es Cendol Elizabeth.
4. Es Timun Serut - Aceh
Es tradisional khas Indonesia selanjutnya berasal dari Aceh, yaitu Es Timun Serut. Dari namanya saja Anda tentu sudah bisa menebak bahwa sajian ini berbahan dasar timun segar yang diparut atau diserut.
Timun yang sudah diserut kemudian dicampurkan dengan sirup jeruk limau. Sirup limau berasal dari rebusan air, gula pasir, air perasan jeruk limau, dan daun jeruk.
Sirup limau dan serutan timun diberi pelengkap biji selasih sehingga rasanya semakin nikmat saat disantap. Es Timun Serut ini juga biasa disebut ”ie boh timon” oleh masyarakat Aceh dan sering dinikmati saat bulan Ramadhan sebagai menu berbuka puasa.
5. Es Podeng - Madura
Es Podeng merupakan salah satu sajian es khas Madura yang namanya berasal dari bahasa Madura yang berarti puter. Es podeng merupakan es puter yang ditambahkan beberapa bahan lain, seperti roti, kacang tanah sangrai, meses serta susu kental manis.
Beberapa penjual bahkan menambahkan alpukat, potongan nangka hingga durian agar rasanya lebih enak dan disukai orang. Es podeng juga diyakini dibawa oleh orang Garut ke Jakarta dan menjadi kuliner khas ibu kota.
6. Es Nona - Pontianak
Es Nona merupakan sajian es khas Pontianak dengan ciri khas isian buah pepaya yang memiliki rasa manis namun renyah saat digigit.
Tekstur yang membuat buah pepaya ini renyah karena buah pepaya yang digunakan sebelumnya telah direndam di dalam air kapur sirih.
Kemudian buah pepaya tersebut dipotong lalu dimasukkan kedalam mangkuk dan dilengkapi isian lainnya yaitu kacang merah, tape, kolang kaling, dan sagu mutiara.
7. Es Pisang Ijo - Makassar
Es pisang ijo merupakan salah satu hidangan es yang wajib Anda coba saat ke Makassar di bulan puasa. Hidangan es ini bisa kamu temui di penjual kaki lima hingga restoran mewah, loh.
Es pisang ijo merupakan kuliner khas Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam satu mangkuk, Anda bisa menikmati potongan pisang yang dilapisi adonan tepung berwarna hijau serta kuah kentalnya yang manis.
Kuah kental ini mirip seperti bubur sumsum namun terasa lebih manis. Setelah itu, es pisang ijo disajikan dengan es dan sirup merah.
(hri)