5 Tips Diet saat Berpuasa di Bulan Ramadan, Mudah Dilakukan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tips diet saat berpuasa di bulan Ramadan mudah dilakukan di rumah. Banyak orang yang beranggapan bahwa bisa melakukan diet saat berpuasa di bulan Ramadan.
Anggapan ini memang tak salah. Namun tetap dengan harus memperhatikan beberapa tips. Pada dasarnya, tips diet saat berpuasa di bulan Ramadan tidak jauh berbeda dengan diet pada umumnya.
Ada hanya perlu merancang menu makanan yang tepat selama puasa Ramadan. Tertarik untuk mencobanya?
Berikut tips diet saat berpuasa di bulan Ramadan, dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (25/3/2023).
Anda wajib memenuhi kebutuhan cairan tubuh selama berpuasa. Pasalnya, minum air putih bisa meningkatkan metabolisme tubuh sampai 30 persen, sehingga baik untuk menurunkan berat badan. Semakin cepat metabolisme tubuh bekerja, semakin banyak lemak dan kalori yang bisa dibakar oleh tubuh.
Anda disarankan minum air putih setidaknya delapan gelas per hari. Yaitu dengan memakai rumus 2-2-2-2, dua gelas saat sahur, dua gelas ketika berbuka puasa, dua gelas setelah salat tarawih, dan dua gelas sebelum tidur.
Diet saat puasa bukan berarti harus melewatkan sahur. Ha ini bertujuan untuk mempertahankan energi Anda sepanjang hari selama puasa. Melewatkan sahur saat diet justru hanya membuat Anda makan lebih banyak pada saat berbuka puasa.
Pasalnya, perut Anda kosong dari dini hari hingga petang. Sehingga tak heran bila asupan makanan tidak terkendali ketika buka puasa.
Anda tetap membutuhkan asupan gula saat berbuka puasa untuk mengembalikan energi. Pasalnya, berpuasa selama belasan jam dapat membuat kadar gula darah dalam tubuh menurun, sehingga perlu mengembalikannya dengan makanan atau minuman yang manis.
Meski begitu, Anda sebaiknya tetap membatasi konsumsi asupan gula. Terlalu banyak makanan atau minuman manis justru akan disimpan sebagai lemak oleh tubuh dan kemudian menaikkan berat badan.
Gorengan menjadi menu buka puasa andalan masyarakat Indonesia. Namun, mengonsumsi makanan serba digoreng yang kaya dengan lemak jahat (lemak jenuh) di bulan puasa bisa membuat Anda mengalami kenaikan berat badan.
Karena itu, sebaiknya hindari gorengan dan makanan berlemak lainnya agar berat badan saat puasa bisa berkurang. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi saat puasa, gantilah lemak jenuh dengan lemak tidak jenuh yang lebih baik untuk kesehatan.
Ini karena lemak tidak jenuh, tidak meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Anda bisa mendapatkan asupan lemak tidak jenuh dari alpukat, ikan, dan kacang-kacangan.
Merasa ngantuk setelah sahur bisa menjadi tanda kurang mengonsumsi variasi protein di saat sahur. Nah, ini juga termasuk kebiasaan makan yang buruk. Demi diet saat puasa, cobalah untuk mengonsumsi lebih banyak protein dan serat.
Misalnya, makanlah semangkuk nasi merah, sepotong ayam bakar, dua potong tempe bakar, dan beragam sayur seperti lalap dan sayur asem. Pasalnya, protein tidak meningkatkan kadar gula dan insulin sebanyak karbohidrat, dan serat secara alami tidak mudah dicerna oleh tubuh.
Anggapan ini memang tak salah. Namun tetap dengan harus memperhatikan beberapa tips. Pada dasarnya, tips diet saat berpuasa di bulan Ramadan tidak jauh berbeda dengan diet pada umumnya.
Ada hanya perlu merancang menu makanan yang tepat selama puasa Ramadan. Tertarik untuk mencobanya?
Tips Diet saat Berpuasa di Bulan Ramadan
Berikut tips diet saat berpuasa di bulan Ramadan, dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (25/3/2023).
1. Penuhi Kebutuhan Cairan
Anda wajib memenuhi kebutuhan cairan tubuh selama berpuasa. Pasalnya, minum air putih bisa meningkatkan metabolisme tubuh sampai 30 persen, sehingga baik untuk menurunkan berat badan. Semakin cepat metabolisme tubuh bekerja, semakin banyak lemak dan kalori yang bisa dibakar oleh tubuh.
Anda disarankan minum air putih setidaknya delapan gelas per hari. Yaitu dengan memakai rumus 2-2-2-2, dua gelas saat sahur, dua gelas ketika berbuka puasa, dua gelas setelah salat tarawih, dan dua gelas sebelum tidur.
2. Tidak Melewatkan Sahur
Diet saat puasa bukan berarti harus melewatkan sahur. Ha ini bertujuan untuk mempertahankan energi Anda sepanjang hari selama puasa. Melewatkan sahur saat diet justru hanya membuat Anda makan lebih banyak pada saat berbuka puasa.
Pasalnya, perut Anda kosong dari dini hari hingga petang. Sehingga tak heran bila asupan makanan tidak terkendali ketika buka puasa.
3. Batasi Makanan dan Minuman Manis
Anda tetap membutuhkan asupan gula saat berbuka puasa untuk mengembalikan energi. Pasalnya, berpuasa selama belasan jam dapat membuat kadar gula darah dalam tubuh menurun, sehingga perlu mengembalikannya dengan makanan atau minuman yang manis.
Meski begitu, Anda sebaiknya tetap membatasi konsumsi asupan gula. Terlalu banyak makanan atau minuman manis justru akan disimpan sebagai lemak oleh tubuh dan kemudian menaikkan berat badan.
4. Hindari Gorengan
Gorengan menjadi menu buka puasa andalan masyarakat Indonesia. Namun, mengonsumsi makanan serba digoreng yang kaya dengan lemak jahat (lemak jenuh) di bulan puasa bisa membuat Anda mengalami kenaikan berat badan.
Karena itu, sebaiknya hindari gorengan dan makanan berlemak lainnya agar berat badan saat puasa bisa berkurang. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi saat puasa, gantilah lemak jenuh dengan lemak tidak jenuh yang lebih baik untuk kesehatan.
Ini karena lemak tidak jenuh, tidak meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Anda bisa mendapatkan asupan lemak tidak jenuh dari alpukat, ikan, dan kacang-kacangan.
5. Prioritaskan Protein dan Serat
Merasa ngantuk setelah sahur bisa menjadi tanda kurang mengonsumsi variasi protein di saat sahur. Nah, ini juga termasuk kebiasaan makan yang buruk. Demi diet saat puasa, cobalah untuk mengonsumsi lebih banyak protein dan serat.
Misalnya, makanlah semangkuk nasi merah, sepotong ayam bakar, dua potong tempe bakar, dan beragam sayur seperti lalap dan sayur asem. Pasalnya, protein tidak meningkatkan kadar gula dan insulin sebanyak karbohidrat, dan serat secara alami tidak mudah dicerna oleh tubuh.
(dra)