Kartini Masa Kini, Sabrina dan Sarah Soewatdy Dorong Partisipasi Perempuan di Dunia Properti Teknologi

Rabu, 19 April 2023 - 06:00 WIB
loading...
Kartini Masa Kini, Sabrina dan Sarah Soewatdy Dorong Partisipasi Perempuan di Dunia Properti Teknologi
Duo pendiri Rukita Sabrina (kanan) dan Sarah Soewatdy. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Tanggal 21 April lusa diperingati sebagai Hari Kartini yang identik sebagai pahlawan emansipasi perempuan. Apabila Kartini dulu berjuang untuk mendapatkan hak persamaan gender dan emansipasi perempuan, di era modern ini kita bisa melanjutkan perjuangannya dengan cara menciptakan berbagai inovasi baru untuk kemajuan bangsa.

Hal ini pula yang mendorong kakak beradik Sabrina dan Sarah Soewatdy untuk melakukan sesuatu, terutama di bidang properti, dengan memanfaatkan teknologi yang dapat menciptakan lapangan kerja setara bagi semua gender.

Melalui Rukita, perusahaan property technology yang mereka dirikan pada 2019, kedua pemimpin perempuan tersebut berhasil menciptakan solusi hunian sewa jangka panjang. Kepemimpinan Sabrina sebagai CEO dan Sarah sebagai COO, membuktikan bahwa perempuan Indonesia juga memiliki kesempatan yang sama untuk meraih impian lebih tinggi serta menumbuhkan kebaikan yang lebih besar.

Kisah awal kiprah Sabrina dan Sarah dimulai setelah mereka melakukan riset mendalam di Jakarta. Keduanya menemukan bahwa ‘keterbatasan hunian berkualitas’ menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi generasi muda di kota besar saat ini.

Ketersediaan hunian yang terbatas, tingginya harga properti, serta perjalanan ke kantor di kota-kota besar di Indonesia yang tidak efisien secara biaya dan waktu, menjadi masalah utama masyarakat urban.

Guna menjawab permasalahan tersebut, Sabrina dan Sarah lantas mendirikan Rukita, perusahaan proptech yang menyediakan hunian sewa jangka panjang dengan solusi pelayanan menyeluruh.

Sabrina Soewatdy adalah CEO dan Co-Founder Rukita yang bertanggung jawab atas strategi bisnis dan pengembangan perusahaan secara keseluruhan. Di tahun awal kehadiran Rukita, meski terjun di bidang teknologi yang didominasi lelaki, Sabrina tetap semangat dan gencar memperkenalkan solusi hunian yang inovatif bagi kaum urban.

Hingga saat ini, ia telah berhasil membawa Rukita berkembang pesat dan mengoperasikan lebih dari 1,2 juta kamar di Indonesia.

“Pandemi yang terjadi sejak awal 2020 menjadi tantangan nyata dan pembelajaran tersendiri di awal pendirian Rukita. Namun, ternyata bisnis Rukita tetap bertahan dan bahkan menunjukkan pertumbuhan yang positif berkat adaptasi berkelanjutan yang dilakukan Rukita,” jelas Sabrina belum lama ini.

Sabrina sendiri memperoleh gelar Master of Architecture Interior (MArch) dari University of California, Los Angeles (UCLA), dan lulus dari Parsons School of Design di New York dengan gelar Sarjana Seni (BA) dalam Desain Produk. Selama satu dekade terakhir, ia memiliki dedikasi tinggi dan konsisten untuk menyediakan solusi hunian di New York maupun Jakarta.

Sementara itu, Sarah Soewatdy adalah Chief Operating Officer dan Co-Founder Rukita yang menjadi garda terdepan perusahaan serta bertanggung jawab dalam mengawasi business operations, partnerships, customer experience, dan community. Ia lulus dari University of Southern California dengan gelar Bachelor’s Degree in Arts (BA) in International Relations Global Business.

Sarah meyakini bahwa keunggulan layanan operasional menjadi sangat penting bagi bisnis perusahaan yang bergerak di bidang hospitality. Keunggulan layanan operasional juga dapat berkontribusi dalam mewujudkan pengalaman tinggal yang berkualitas dan bebas ribet seperti yang Rukita tawarkan.

Memiliki pengalaman lebih dari 8 tahun di bidang hospitality, Sarah berhasil memimpin Rukita untuk selalu mempertahankan kualitas serta menghasilkan pengalaman positif dan meningkatkan kepercayaan para pelanggan. Selain itu, Sarah juga berupaya menjadikan Rukita perusahaan proptech terdepan di Indonesia dengan selalu melakukan inovasi dan menambahkan berbagai lini
produk terpadu.

“Ke depannya, kami ingin Rukita menjadi super app di ranah proptech dan membuka peluang lebih luas kepada masyarakat, terutama para pemilik properti yang ingin mendapatkan passive income. Dengan layanan end-to-end, kami siap melayani para pemilik properti untuk mengembangkan properti mereka menjadi bisnis yang menjanjikan,” beber Sarah.

Mendorong Kesetaraan Gender

Di Rukita, Sabrina dan Sarah sangat mendukung gerakan perempuan agar lebih berdaya. Komposisi karyawan di Rukita nyaris seimbang antara kedua gender, yaitu 41% perempuan dan 59% laki-laki. Namun, posisi level manajer di Rukita justru didominasi oleh perempuan, yaitu 51%.

"Di Rukita hampir setara antara pegawai perempuan dan lelaki, bahkan di tech team dan project manager juga banyak perempuan. Kami melihat skill, karakter, dan kapabilitas. Justru kitalah yang harus bersama menghilangkan stereotype dan klise yang ada,” ungkap Sarah.

Di bawah kepemimpinan Sabrina dan Sarah, Rukita kini sudah ada di 165+ lokasi, dengan 300+ properti, 7.000+ kamar, dan 9.900+ penyewa. Memiliki pertumbuhan jumlah penyewa dan properti yang kuat serta basis pelanggan yang berkembang pesat, Rukita menjadi salah satu perusahaan proptech terkemuka di Indonesia.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1914 seconds (0.1#10.140)